Siena
Siena (pelafalan dalam bahasa Italia: [ˈsjɛːna] ⓘ; dalam bahasa Inggris terkadang dieja Sienna) adalah suatu kota di Toscana, Italia. Kota ini merupakan ibu kota Provinsi Siena. Pusat bersejarah Siena telah dinyatakan oleh UNESCO sebagai suatu Situs Warisan Dunia.[2] Situs ini merupakan salah satu destinasi wisata Italia yang paling banyak dikunjungi, dengan lebih dari 163.000 kedatangan internasional pada tahun 2008.[3] Siena dikenal karena Palio, yaitu pacuan kuda yang diselenggarakan dua kali setahun, lanskap kota abad pertengahan, berbagai museum, seni, dan masakannya. SejarahSiena, sebagaimana kota bukit Toskan yang lain, pertama kali menjadi pemukiman pada masa Etruskan (ca 900–400 SM) saat dihuni oleh suatu suku yang disebut Saina. Orang Etruska merupakan bangsa maju yang mengubah wajah Italia tengah melalui penggunaan irigasi untuk mereklamasi lahan yang sebelumnya tidak dapat ditanami, dan melalui kebiasaan mereka membangun pemukiman di benteng perbukitan dengan pertahanan baik. Suatu kota Romawi yang disebut Saena Julia didirikan di situs tersebut pada masa Kaisar Augustus. Dokumen pertama yang menyebutkannya bertarikh 70 M.[butuh rujukan] Beberapa arkeolog menegaskan bahwa Siena berada di bawah kendali suatu suku Galia, yang disebut Senones, dalam suatu periode. Menurut legenda setempat, Siena didirikan oleh Senius dan Askius, dua putra Remus dan dengan demikian keponakan dari Romulus, yang mungkin merupakan asal nama Roma. Konon, setelah pembunuhan ayah mereka oleh Romulus, mereka melarikan diri dari Roma dan membawa serta patung serigala betina yang menyusui bayi-bayi (Lupa Capitolina), sehingga mengambil simbol tersebut untuk kota ini. Selain itu, mereka menunggang kuda-kuda berwarna putih dan hitam, sehingga menciptakan Balzana atau lambang kota Siena yang memiliki setrip putih di atas setrip hitam. Beberapa kalangan mengklaim bahwa nama Siena berasal dari Senius. Etimologi-etimologi yang lain menyebutkan bahwa nama Siena berasal dari nama keluarga Etruska Saina, nama keluarga Romawi Saenii, kata Latin senex "tua" atau juga bentuk turunannya seneo "menjadi tua". Siena tidak mengalami kemakmuran di bawah pemerintahan Romawi. Lokasinya bukan di dekat jalan-jalan utama dan tidak memiliki kesempatan dalam perdagangan. Statusnya yang terbatas itu berarti bahwa Kekristenan belum dikenal di Siena sampai abad ke-4 M, dan kota ini baru mengalami kemakmuran ketika suku Langobardi (Lombard) menginvasi Siena dan wilayah sekitarnya. Setelah pendudukan Langobardi, Via Aurelia dan Via Cassia yang adalah dua jalan Romawi kuno melintasi daerah-daerah yang menjadi target serangan Bizantin, sehingga kaum Langobardi mengalihkan banyak perdagangan mereka antara wilayah utara mereka dan Roma ke suatu jalan yang lebih aman dengan melalui Siena. Siena menjadi makmur sebagai suatu pos perdagangan, dan arus peziarah yang konstan menuju dan dari Roma menjadi salah satu sumber pendapatan yang bernilai sepanjang abad-abad berikutnya. Keluarga-keluarga aristokrat pertama di Siena menarikhkan garis keturunan mereka pada penyerahan kaum Langobardi pada tahun 774 kepada Charlemagne. Pada saat tersebut, kota ini dipenuhi sekawanan penilik Franka yang menikahi para bangsawan Siena waktu itu dan meninggalkan suatu warisan yang dapat dilihat pada biara-biara yang mereka dirikan di seluruh wilayah orang Siena. Namun, kekuasaan feodal memudar, dan dengan wafatnya Contessa Matilde pada tahun 1115 wilayah perbatasan Marka Tuscia yang telah berada di bawah kendali keluarganya, Canossa, pecah menjadi beberapa daerah otonom. Hal ini pada akhirnya mengakibatkan terbentuknya Republik Siena. Republik Siena bertahan selama lebih dari empat ratus tahun, dari akhir abad ke-11 sampai tahun 1555. Sepanjang masa keemasan Siena sebelum Wabah Hitam pada tahun 1348, kota ini dihuni 50.000 orang.[4] Dalam Perang Italia tahun 1551–59, republik tersebut dikalahkan oleh Kadipaten Firenze rivalnya yang beraliansi dengan penguasa Spanyol. Setelah mengadakan perlawanan selama 18 bulan, Siena menyerah kepada Spanyol pada tanggal 17 April 1555, menandai akhir dari pemerintahan republik. Raja Spanyol yang baru, Felipe II, yang berhutang banyak kepada Wangsa Medici, menyerahkan Siena (selain sejumlah benteng pesisir yang dianeksasi Negara Presidi) kepada Keharyapatihan Toscana, dan tetap demikian statusnya hingga penyatuan Italia pada abad ke-19. Suatu pemerintahan Republik dari 700 keluarga Siena di Montalcino menolak bergabung sampai tahun 1559. Kota yang dipandang indah ini tetap merupakan salah satu pusat budaya yang penting, khususnya untuk disiplin-disiplin humanis. GeografiSiena terletak di bagian tengah Toscana, di tengah-tengah suatu lanskap perbukitan yang luas di antara lembah sungai Arbia (sisi selatan), lembah Sungai Merse (sisi barat-selatan), lembah Elsa (sisi utara]], perbukitan Chianti (sisi timur-utara), Montagnola Senese (sisi barat), dan Crete Senesi (sisi timur-selatan). Kota ini terletak pada ketinggian 322 meter di atas permukaan laut. IklimSubtipe Klasifikasi iklim Köppen untuk iklim Siena adalah "Cfa" (iklim subtropis basah).[5]
Destinasi wisata utamaKatedral Siena (Duomo di Siena), yang pembangunannya dimulai pada abad ke-12, merupakan suatu mahakarya arsitektur Gotik-Romanesque Italia. Fasad utamanya selesai dibangun pada tahun 1380. Awalnya direncanakan untuk dibangun sebagai suatu basilika yang sangat besar, sebagai yang terbesar di dunia, dengan bagian badannya (nave) pada sumbu timur-barat sebagaimana lazimnya saat itu. Namun, karena kekurangan dana yang sebagian disebabkan oleh peperangan dan wabah, proyek tersebut dipangkas dan orang-orang Siena membangun suatu versi yang lebih sederhana dari bagian melintang (transept) pada sumbu utara-selatan, berbeda dengan rencana aslinya. Dinding timur dari folly pada bagian badan yang tidak jadi dibangun masih tetap dipertahankan; melalui sebuah tangga yang terdapat di dalam, para pengunjung dapat naik untuk menyaksikan pemandangan panoramik Siena. Mimbar Katedral Siena merupakan suatu adikarya berbentuk oktagonal dari abad ke-13 hasil karya Nicola Pisano dengan alas singa dan panel-panel yang memiliki relief rendah biblika. Lantai mosaik dari marmer pada katedral, yang dirancang dan dikerjakan oleh banyak seniman, termasuk hasil karya yang paling kompleks di seluruh Italia. Sakristi dan Perpustakaan Piccolomini memiliki berbagai fresko Renaisans, berturut-turut merupakan hasil karya Ghirlandaio dan Pinturicchio, yang masih terlestarikan dengan baik. Para pematung lain yang berkarya di gereja tersebut dan di baptisterium yang tersembunyi misalnya Donatello, Lorenzo Ghiberti, Jacopo della Quercia, dll. Museo dell'Opera del Duomo memiliki karya terkenal Duccio, Maestà (1308–1311), dan beragam karya lain dari para master Siena. Lukisan-lukisan Siena selebihnya terdapat di Pinacoteca, misalnya karya-karya abad ke-13 dari Dietisalvi di Speme. Piazza del Campo, alun-alun kota berbentuk cangkang, terbentang di hadapan Palazzo Pubblico dengan Torre del Mangia yang menjulang tinggi. Tempat tersebut merupakan bagian dari lokasi penyelenggaraan pacuan kuda Palio. Palazzo Pubblico itu sendiri merupakan suatu karya arsitektur yang luar biasa, berperan sebagai museum seni yang bermakna penting. Di dalam museum tersebut terdapat fresko-fresko karya Ambrogio Lorenzetti yang menggambarkan Alegori dan Dampak dari Pemerintahan yang Baik dan yang Buruk serta juga beberapa fresko terbaik Simone Martini dan Pietro Lorenzetti. Palazzo Salimbeni, terletak di suatu piazza bernama sama, adalah markas asli dan tetap dalam kepemilikan Monte dei Paschi di Siena, salah satu bank tertua di Eropa dengan keberadaan berkesinambungan. Dalam Palazzo Chigi-Saracini di Via di Città yang terkenal dengan gaya Gotiknya, terdapat Accademia Musicale Chigiana sebagai konservatorium musik Siena. Bangunan gereja lainnya di kota ini misalnya:
Sinagoge Siena yang bermakna historis juga terlestarikan dan terbuka untuk umum. Kebun di kota ini misalnya Orto Botanico dell'Università di Siena, suatu kebun botani yang dikelola oleh Universitas Siena. Dalam Benteng Wangsa Medici terdapat Enoteca Italiana dan Sekolah Jazz Siena, dengan berbagai program dan konser sepanjang tahun, dan suatu festival selama beragam Kelas Master Internasional Jazz Siena. Dalam kawasan ini terdapat berbagai villa aristokrat, banyak di antaranya yang dikaitkan dengan Baldassare Peruzzi: BudayaContradeSiena mempertahankan suatu budaya pembagian kota dari zaman abad pertengahan. Setiap subdivisi (contrada) direpresentasikan dengan suatu hewan atau maskot, masing-masing memiliki batas tersendiri dan identitas yang berbeda. Persaingan antar contrada (bentuk jamak: contrade) paling marak terjadi saat pacuan kuda (Palio) yang diselenggarakan dua kali setahun di Piazza del Campo. [7] PalioPalio di Siena adalah pacuan kuda tradisional dari abad pertengahan yang diselenggarakan dua kali setiap tahun, pada tanggal 2 Juli dan 16 Agustus, di sekitar Piazza del Campo. Acara tersebut dihadiri banyak orang, dan disiarkan secara luas di televisi. Tujuh belas Contrade (lingkungan-lingkungan kota yang awalnya dibentuk sebagai batalion-batalion untuk pertahanan kota) bersaing memperebutkan trofi: sebuah panji berlukis, atau Palio bergambar Santa Perawan Maria. Dalam setiap perlombaan, dibuat sebuah Palio baru oleh seniman-seniman terkemuka dan berbagai Palio yang dimenangkan selama beberapa tahun silam biasanya dapat dilihat di museum Contrada setempat. Selama periode Palio, kota ini dihiasi berbagai lampu dan bendera dengan warna-warna setiap Contrada. Hanya 10 dari 17 Contrada yang berlomba dalam setiap Palio: 7 Contrada mengikuti perlombaan secara otomatis (yang tidak mengikuti perlombaan pada Palio tahun sebelumnya pada bulan yang sama) bersama dengan 3 Contrada yang diundi dari 10 sisanya. Seekor kuda ditetapkan bagi masing-masing Contrada melalui undian lalu dijaga dan dirawat di kandang Contrade. Para joki memperoleh sejumlah besar bayaran; dikabarkan kalau sering kali terdapat kesepakatan dan suap antara para joki ataupun antara komite Contrade "sekutu" untuk menghambat joki lainnya, terutama yang berasal dari Contrade 'musuh'. Selama tiga hari sebelum Palio terselenggara, diadakan perlombaan-perlombaan latihan. Kuda-kuda dibawa keluar dari kandang-kandangnya melalui jalan-jalan kota menuju Piazza del Campo, diiringi kerumunan massa yang mengenakan kaus maupun syal Contrada disertai dengan nyanyian dan sorak-sorai. Meskipun perlombaan tersebut sering kali berlangsung keras dan berbahaya bagi kuda maupun penunggangnya, kota ini berkembang dalam kebanggaan yang dihadirkan oleh kompetisi tersebut. Palio bukanlah sekadar suatu acara wisata sebab seorang Siena sejati memandangnya dengan cara yang hampir-hampir kesukuan, dengan semangat dan persaingan seperti yang terjadi dalam pertandingan 'Derby' sepak bola. Dikatakan bahwa orang Siena dibaptis dua kali, sekali di gereja dan kedua kalinya di air mancur Contrada mereka masing-masing. Loyalitas itu dipertahankan melalui suatu 'klub sosial' Contrada dan acara-acara reguler serta karya-karya sosial. Pada malam sebelum Palio, banyak jalan di kota ini yang ditutup karena masing-masing Contrada menyelenggarakan jamuan makan luar ruangan, sering kali jumlahnya melebihi 1.000 pengunjung. Pada hari penyelenggaraan Palio, semua kuda diiringi dengan penampilan spektakuler para pemain drum dan pemain bendera yang mengenakan kostum tradisional abad pertengahan, yang pertama-tama memimpin kuda dan jokinya ke gereja paroki di Contrada masing-masing lalu bergabung dalam prosesi di sekitar lapangan Piazza del Campo. Parade tradisional itu disebut Corteo Storico, yang dimulai di jalan-jalan dan diakhiri di Piazza del Campo dengan membentuk lingkaran di alun-alun tersebut. Seringkali terjadi penundaan yang lama ketika pemimpin balapan berupaya untuk membariskan semua kuda, tetapi setelahnya Piazza del Campo berubah menjadi kawah emosi liar selama 3 menit balapan. Bagaimanapun, acara ini bukannya tanpa kontroversi, dan belakangan ini, terdapat keluhan-keluhan seputar perlakuan terhadap kuda dan bahaya yang dihadapi para penunggangnya. Demi perlindungan yang lebih baik terhadap semua kuda, telah disusun langkah-langkah untuk membuat perawatan hewan lebih mudah tersedia saat acara utama balapan. Pada semua sudut yang berbahaya juga digunakan bantalan-bantalan untuk lebih melindungi para pengendara dan kudanya. SeniSelama berabad-abad, Siena telah memiliki kekayaan tradisi karya seni dan seniman. Para seniman dari Mazhab Siena misalnya Duccio dan Simone Martini muridnya, Pietro Lorenzetti dan Martino di Bartolomeo. Sejumlah karya seni terkenal dari periode Renaisans dan Renaisans Tinggi masih terlestarikan di berbagai galeri ataupun gereja di Siena. Dalam Gereja San Domenico tersimpan karya seni dari Guido da Siena, bertarikh pertengahan abad ke-13. Maestà karya Duccio, yang merupakan penugasan oleh Kota Siena pada tahun 1308, dipandang berperan penting dalam memimpin karya lukis Italia untuk menjauh dari representasi klerikal seni Bizantin dan mengarahkannya menuju penyajian realitas secara lebih langsung. Poliptik Madonna dan Kanak-Kanak dengan Para Kudus, dilukis antara tahun 1311 dan 1318, masih terlestarikan dalam Pinacoteca Nazionale di kota ini. Pinacoteca juga memiliki beberapa hasil karya Domenico Beccafumi, serta karya seni dari Lorenzo Lotto, Domenico di Bartolo, dan Fra Bartolomeo. EkonomiAktivitas-aktivitas utama di kota ini yaitu pariwisata, layanan jasa, pertanian, kerajinan tangan, dan industri ringan. PertanianPertanian merupakan industri primer Siena. Per tahun 2009, tenaga kerja pertanian Siena meliputi 919 perusahaan dengan luas lahan keseluruhan 10.755 kilometer persegi (4.153 sq mi) yang mencakup area pertanian yang dapat ditanami seluas 6.954 kilometer persegi (2.685 sq mi) atau sekitar 1/30 area munisipal keseluruhan (data ISTAT dari Sensus Pertanian V tahun 2000). Industri dan manufakturSektor industri dalam perekonomian Siena tidak terlalu dikembangkan. Kendati demikian, belakangan ini terjadi pertumbuhan dalam usaha-usaha manufaktur inti yang penting. Industri makanan manis termasuk salah satu yang terpenting dalam sektor-sektor tradisional industri sekunder, karena banyaknya makanan khas lokal. Di antara yang paling terkenal misalnya Panforte, pelopor kue buah modern, biskuit Ricciarelli yang terbuat dari pasta almond, kue jahenya yang terkenal, dan kuda-kuda. Yang juga terkenal yaitu "Noto", permen yang terbuat dari madu, almond, dan merica. Daerah yang dikenal sebagai penghasil makanan-makanan terkemuka itu berada di antara Toscana dan Umbria. Spesialisasi musiman yang lain misalnya kastanye dan pan de 'Santi (atau Pan co' Santi) yang sebagaimana tradisinya disiapkan dalam minggu-minggu menjelang Festival Para Kudus, tanggal 1 November. Semuanya dipasarkan di toko-toko roti industri dan rumahan di berbagai kota. Daerah ini juga mengalami perkembangan dalam bidang bioteknologi. Centenary Institute Sieroterapico Achille Sclavo, adalah institusi yang sekarang dimiliki perusahaan Swiss dan beroperasi di bawah nama perusahaan tersebut, Novartis Vaccines. Novartis mengembangkan dan memproduksi vaksin serta mempekerjakan sekitar seribu tenaga kerja. Industri jasa, keuangan, dan perdagangan ringanDi daerah ini, aktivitas finansial yang paling penting adalah yang berkaitan dengan Bank Monte dei Paschi di Siena. Bank tertua di dunia itu masih eksis hingga sekarang, berkantor pusat di Siena, dan telah beroperasi tanpa henti sejak tahun 1472. Terdapat juga berbagai kehadiran penting universitas dan rumah sakit, yang mempekerjakan ribuan orang dan melayani cakupan daerah yang lebih luas daripada teritori Provinsi Siena yang sudah dianggap cukup besar. Dalam teritori tersebut terdapat jaringan kuat usaha-usaha mikro (kurang dari 10.000) yang beroperasi dalam bidang perdagangan dan pariwisata. Dalam beberapa tahun terakhir, Siena telah sepenuhnya terhubung dengan jaringan kabel serat optik. Perbedaan ini menjadikan Siena sebagai kota pertama di Italia yang menuntaskan Proyek Sokrates (Progetto Socrate) dari Telecom. Alhasil kota ini mengklaim bahwa hampir setiap rumah terhubung dengan jaringan kabel tersebut. Pemasangan jaringan itu, yang dibangun oleh perusahaan-perusahaan swasta dalam kemitraan dengan kota ini, membantu menciptakan suatu kabel stasiun publik kota (Saluran Kota Siena) yang mentransmisikan informasi dan berita lokal serta memberikan akses ke jalur lebar Internet. Namun, pada tahun 2007, stasiun itu diprivatisasi, memisahkan TV dari Internet. Saat ini pemasangan kabel tersebut diperluas ke pusat-pusat utama provinsi melalui pengaturan oleh perusahaan lain secara ad hoc (kabel tanah). Penelitian dan pengembanganDalam beberapa tahun terakhir, Siena telah meningkatkan perhatiannya pada bioteknologi dan penelitian. Sebagai konsekuensinya, perusahaan-perusahaan perbankan setempat berfokus pada pengembangan dana serta dukungan terhadap perusahaan-perusahaan penelitian dan startup. OlahragaSiena memiliki tradisi panjang dalam bidang olahraga. Bola basket dan sepak bola mungkin adalah olahraga yang paling populer di Siena, tetapi olahraga lainnya seperti rugbi dan atletik juga dipraktikkan. Olahraga profesionalAssociazione Calcio Siena (sepak bola) berdiri pada tahun 1904 dan terbentuk sepenuhnya pada tahun 1908. Klub tersebut pertama kali memperoleh promosi ke liga papan atas Italia, Serie A, pada musim 2003–04 dan bertahan di serie itu selama 9 musim. Setelah kebangkrutan klub pada tahun 2014, sebuah klub baru bernama Società Sportiva Robur Siena mengambil alih tempatnya dan harus memulai lagi dari Serie D. Saat ini mereka berada di liga Lega Pro. Klub tersebut memainkan pertandingan kandangnya di Stadio Artemio Franchi. Komunitas utama basket pria di Siena disebut Basket Mens Sana (juga disebut Montepaschi Siena seturut nama sponsornya). Klub itu juga merupakan komunitas olahraga tertua di Siena. Basket Mens Sana berpartisipasi dalam pertandingan level tertinggi di Italia, Lega Basket Serie A, dan telah 8 kali memenangi kejuaraan nasional dengan 7 kali kemenangan beruntun (2004 dan 2007–2013). Tim itu memainkan pertandingan kandang mereka di arena dalam ruangan PalaEstra. Sama seperti yang terjadi pada tim sepak bola kota ini, klub itu mengalami krisis finansial pada tahun 2014 dan tempatnya digantikan oleh klub baru bernama Mens Sana 1871 yang sekarang berada dalam liga Serie A2. Siena menjadi ajang start dan finis Strade Bianche, suatu balap sepeda profesional yang dikenal karena melintasi jalan-jalan historis yang berbatu putih, disebut strade bianche atau sterrati dalam bahasa Italia.[8] Lebih dari 50 kilometer (31 mil) lintasan lomba merupakan jalan-jalan tanah, utamanya jalan pedesaan dan trek pertanian yang mengitari bukit-bukit dan kebun-kebun anggur di daerah penghasil Chianti. Balapan berakhir di Piazza del Campo, setelah suatu pendakian curam dan sempit di Via Santa Caterina (Jalan Santa Katarina) yang beraspal kasar menuju pusat kota abad pertengahan ini.[9] Pada tahun 2015, Emma Villas, tim bola voli yang berbasis di Chiusi (sebuah kota kecil di Provinsi Siena), mendapat promosi di Serie A2 dan memutuskan untuk pindah ke Siena, dengan tujuan meraih khalayak yang lebih luas, menggelar pertandingan kandang mereka di PalaEstra. Olahraga amatirSebagaimana kebanyakan daerah di Italia, sepak bola sangat populer dan banyak tim sepak bola amatir dibentuk di kota ini. Turnamen-turnamen dalam liga sepak bola amatir diselenggarakan selama musim dingin. Siena merupakan rumah bagi beberapa tim basket amatir, misalnya Associazione Sportiva Costone Basket dan Virtus Siena. Terdapat beberapa tim olahraga wanita dari universitas yang diorganisir di bawah CUS (Centro Universitario Sportivo). Tim-tim tersebut mewadahi olahraga seperti anggar, voli, dan rugbi. TransportasiBandara internasional yang paling dekat dengan Siena yaitu Bandar Udara Peretola di Firenze (Florence) dan Bandar Udara Internasional Galileo Galilei di Pisa. Selain itu juga terdapat dua sampai tiga bus setiap harinya (jalur Sena) yang menghubungkan Siena dengan Bandar Udara Bologna. Siena dapat dicapai dengan kereta dari Pisa maupun Firenze, melalui Empoli. Stasiun kereta Siena terletak di bagian bawah suatu perbukitan panjang di luar tembok kota. Sejumlah eskalator menghubungkan stasiun kereta itu dengan kota tua di puncak bukit. Semua bus berangkat dari Piazza Gramsci, yang terletak di dalam tembok kota. Bus tersedia langsung menuju dan dari Firenze, yang ditempuh dalam satu jam perjalanan, sebagaimana juga dari Roma (tiga jam perjalanan), Milan (empat setengah jam perjalanan), serta dari berbagai kota lain di Toscana dan di luarnya. Siena terhubung dengan Firenze melalui suatu "superstrada" (Raccordo Autostradale RA03 – Siena-Firenze), semacam autostrada bebas biaya. Superstrada (jalan raya kembar) menuju Firenze diindikasikan dengan beberapa rambu jalan berhuruf SI-FI, mengaju pada singkatan-singkatan provinsi. Suatu kelanjutan dari keempat jalur jalan yang sama menuju timur selatan akan memudahkan perjalanan menuju Perugia dan Roma melalui jalan raya A1. Nyaris tidak ada mobil yang diizinkan melintas di dalam pusat kota. Beberapa lapangan parkir mobil yang besar terletak tidak jauh di luar tembok kota. Lapangan parkir "La Fortezza" dan "Il Campo" merupakan yang terdekat dengan pusat kota; tempat-tempat parkir gratis letaknya lebih jauh (dekat Porta Romana). Lalu lintas komersial di dalam kota hanya diizinkan selama pagi hari. Kota kembarSiena menjalin persaudaraan dengan: Galeri foto
Referensi
Sumber
Pranala luar
|