Serikat Perusahaan Pers
Serikat Perusahaan Pers atau SPS adalah sebuah organisasi tempat berkumpulnya para penerbit pers dan media cetak.[1] SPS didirikan di Jogjakarta, 8 Juni 1946. Sebelumnya, organisasi ini bernama Serikat Penerbit Suratkabar.[1] Penggantian namaSerikat Penerbit Suratkabar mengganti namanya menjadi Serikat Perusahaan Pers pada 2011, bertepatan dengan hari jadi SPS yang ke-65.[1][2] SPS didirikan di Jogjakarta, 8 Juni 1946. Sebelumnya, organisasi ini bernama Serikat Penerbit suratkabar.[1] Penggantian nama ini terjadi dalam Kongres XXXIII di Bali pada 7-09 Juni 2010.[1][2] Tidak hanya mengganti nama, SPS juga melakukan perubahan logo dan mentransformasi dirinya tidak hanya sebagai organisasi penerbit media cetak seperti suratkabar, tabloid, dan majalah, tetapi juga menjadi organisasi yang mewadahi para penerbit perusahaan pers.[1] Setelah mengubah namanya menjadi Serikat Perusahaan Pers, SPS memperluas cakupannya tidak hanya di media cetak tetapi juga merambah ke media non cetak (media siber dan penyiaran).[1] Perubahan ini dilatarbelakangi oleh dinamika yang terjadi pada bisnis industri media secara global.[1] Pasca kongresPada Kongres XXXIII yang dilaksanakan di Bali pada 7-9 Juni 2010, SPS dipimpin oleh ketua umum mantan pemilik Grup Jawa Pos, Dahlan Iskan dan Jakob Oetama sebagai ketua dewan pertimbangan yang menjabat mulai tahun 2010-2015.[2][3] Kemudian, dalam kongres SPS XXIV yang berlangsung di Hotel Harris Batam Center, Batam, Kepulauan Riau, 6 Februari 2015, Dahlan Iskan kembali terpilih sebagai ketua umum SPS periode 2015-2019.[3] Proses pemilihan ketua umum tersebut berlangsung dengan mekanisme aklamasi.[2][3] Pembukaan Kongres SPS XXIV juga diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla bersamaan dengan pembukaan ASEAN Summit yang merupakan rangkaian acara memperingati Hari Pers Nasional 2015.[3] Pemberian penghargaanSatu hari setelah menyelenggarakan Kongres XXIV, SPS memberikan berbagai penghargaan kepada para perusahaan pers seperti media cetak komersial, majalah internal, dan pers mahasiswa.[2] Pemberian penghargaan ini dilakukan dalam rangka mendorong industri pers nasional.[2] Penghargaan yang diberikan mencakup The 6th Indonesia Print Media Awards (IPMA), The 4th Indonesia inhouse Magazine Awards (InMA), The 2nd Indonesia Young Readers Awards (IYRA), dan The 4th Indonesia Student Print Media Awards (ISPRIMA).[2] KeanggotaanHingga Desember 2014, SPS memiliki 471 anggota yang tersebar di 30 cabang seluruh Indonesia.[1] Kontribusi anggota SPS terhadap pengeluaran percetakan seluruh media cetak tahun 2014 yang sebesar Rp 36,164 triliun (on gross), diperkirakan mencapai Rp 31,1 triliun.[1] Ditilik dari penetrasi pasar per Desember 2013, dari tiras beredar seluruh media cetak yang mencapai 22,3 juta eksemplar, anggota SPS menyumbang sebesar 19 juta eksemplar.[1] Referensi
|