Semenanjung Minahasa
Semenanjung Minahasa atau Semenanjung Utara Sulawesi adalah semenanjung yang terletak di bagian lengan utara pulau Sulawesi di Indonesia. Luasnya lebih dari 40 ribu km², populasinya sekitar 4,5 juta orang. Mayoritas penduduknya adalah perwakilan dari masyarakat Austronesia dan kelompok etnis lainnya seperti Minahasa (nama yang sama dengan semenanjung ini), Bolaang Mongondow, dan Gorontalo. Minahasa adalah salah satu daerah yang paling aktif secara seismik di Indonesia: ada beberapa gunung api aktif yang besar. Kaya akan mineral, yang secara aktif dikembangkan oleh perusahaan pertambangan Indonesia. Semenanjung ini ditandai dengan keragaman alam yang besar, ada beberapa cagar alam dan taman nasional. Di beberapa daerah ada masalah lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan ekonomi manusia. Semenanjung ini sepenuhnya terdiri dari provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo, serta sebagian wilayah dari provinsi Sulawesi Tengah. Permukiman terbesar adalah kota Manado dan Gorontalo. Karakteristik fisik dan geografisPosisi geografisSemenanjung Minahasa terletak di bagian tengah ke timur dari lengan utara Sulawesi, termasuk dalam kelompok Kepulauan Sunda Besar dari Kepulauan Melayu, dan merupakan wilayah yang terbesar dan terisolasi secara geografis dari keempat semenanjung di pulau ini. Memiliki bentuk yang sangat kompleks, sangat panjang dan sempit dengan beberapa patahan. Dasar semenanjung terpisah dari bagian tengah Sulawesi ke arah utara, lalu dengan tajam berbelok ke arah timur, dan di sisi lain secara halus menuju ke arah timur laut.[1][2] Tepi semenanjung di semua sisi memiliki topografi yang sangat jelas, ada banyak teluk kecil dan semenanjung kecil "sekunder". Di banyak daerah di lepas pantai terdapat pulau-pulau kecil dan terumbu karang. Di dekat ujung timur laut semenanjung adalah Kepulauan Sangihe yang cukup besar: sebuah rangkaian pulau, yang sebenarnya merupakan kelanjutan dari garis semenanjung.[1][2] Topografi, geologi dan sumber daya mineralWilayah Minahasa—seperti Sulawesi pada umumnya—kebanyakan bergunung-gunung: di sepanjang semenanjung terbentang pegunungan yang memanjang terus-menerus, yang berasal dari bagian tengah pulau. Titik tertinggi adalah Gunung Sojol, yang terletak di persimpangan dasarnya dan bagian tengahnya membentang dari barat ke timur: tingginya sesuai dengan berbagai data, dari 3030 m atau 3071 m di atas permukaan laut.[1][3][4] Semenanjung Minahasa adalah salah satu wilayah dengan aktivitas seismik yang paling aktif di Indonesia. Dari beberapa gunung berapi aktif,[5] yang tertinggi adalah Klabat, gunung berapi tertinggi di Sulawesi (1968 m);[6] stratovolcano Ambang (1795 m),[7] Soputan (1785 m)[8] dan Lokon-Empung (dua gunung kerucut dengan tinggi masing-masing 1580 m dan 1340 m)[9] yang terletak di bagian timur laut semenanjung. Gunung yang paling aktif adalah dua yang terakhir: letusan terbaru Soputan terjadi pada tahun 2016,[8] Lokon-Empung juga meletus pada tahun 2015.[9] Selain itu, di wilayah semenanjung dan landas benua, gempa terjadi secara teratur: misalnya, pada tahun 2014 tercatat ada 52 kasus guncangan tektonik dengan skala tidak kurang dari 1,5 pada Skala Richter.[10] Taman Laut BunakenDi depan pantai kota Manado berada pulau Manado Tua dengan daerah selam yang sangat indah di mana pulau Bunaken jadi salah satu pulau yang terkenal di sekitar lingkungan ini. Lihat jugaReferensi
Daftar pustaka
|