Selok Awar-awar, Pasirian, Lumajang
TragediDesa Selok Awar-awar menjadi sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia, menyusul peristiwa tragis pada tanggal 26 September 2015 yang menimpa warga setempat bernama Salim Kancil yang menjadi korban kekerasan, karena Salim Kancil dan kawan-kawannya menolak penambangan pasir di desa tersebut.[1][2][3] Tempat menarikPranala luarReferensi
|