Sariya Lakoba
Sariya Akhmedovna Lakoba (bahasa Rusia: Сария Ахмедовна Лакоба; born Sariya Akhmedovna Dzhikh-Ogly bahasa Rusia: Сария Ахмедовна Джих-оглы; 1904 – 16 Mei 1939), adalah seorang wanita Soviet yang menjadi pasangan Nestor Lakoba, pemimpin Abkhazia. Ia berasal dari keluarga bangsawan kaya Adjaria.[1] Keluarganya beragama Islam dan sangat konservatif dan ia mengenakan cadar pada masa mudanya.[2] Sariya dan Nestor bertemu di rumah orangtua Sariya saat Nestor bersembunyi dari pasukan pendudukan Inggris. Mereka saling jatuh cinta dan ia lari bersama dengannya.[2] Sebagai seorang wanita yang sangat tenang dan pendium,[1] ia suka membaca dan mengkoleksi buku.[2] Sariya tak pernah merampungkan sekolah, namun belajar otodidak dan gemar membaca, dan memahami banyak bahasa.[2][3] Pada masa kehidupan rumah tangga mereka, ia dan Nestor sering mengunjungi Moskwa untuk menghadiri acara-acara resmi. Para anggota berpangkat tinggi dari Partai dan pemerintah giat mengunjungi rumah mereka di Abkhazia saat liburan.[2] Ia berteman dengan istri kedua Joseph Stalin, Nadezhda Alliluyeva, yang sempat memberikannya senapan genggam saat hadir.[4] Stalin juga menyukainya.[2] Sariya ditangkap tak lama setelah kematian Nestor pada 1939, dan ditahan di Tbilisi. NKVD menyiksanya setiap sore dan memukulinya agar ia menandatangani perjanjian melawan Lakoba dan mengecamnya sebagai musuh Uni Soviet. Jawabannya setiap kali adalah, "Saya tak akan menghina kenangan suamiku", sehingga putra mereka, Rauf, yang berusia 14 tahun, ditangkap, dibawa ke penjara ketika ibunya dihadirkan, diancam mati saat ia tak sejalan dan memukulinya di hadapannya. Sariya berulang kali enggan menuruti kemurkaan para agen NKVD, dan ia akhirnya wafat di selnya setelah malam penyiksaan.[1] Rauf dikirim ke kamp buruh dan kemudian ditembak di penjara Sukhumi pada 28 Juli 1941.[5] Referensi
Daftar pustaka
Bacaan tambahan
|