Sang Dewi
Sang Dewi adalah film drama Indonesia bertema aksi perkelahian yang dirilis pada tahun 2007. Film yang diproduksi oleh BIG DADDY Production dan didistribusikan oleh Starvision Plus serta disutradarai oleh Dwi Ilalang ini dibintangi oleh Volland Humonggio, Sabai Morscheck, Donny Alamsyah, Cathy Sharon, Dendy Subangil, Choky Sitohang, Dolly Martin, Yoga Pratama, Dan Riki Trifarisa PlotBeno (Volland Humonggio) adalah seorang pemuda bisu yang hidup sebatang kara dan tidak mengenal siapa orang tuanya, tetapi hal itu bukan menjadi penghalang bagi Beno untuk meraih cita-cita menjadi petinju profesional agar hidupnya berarti. Beno berlatih dan tinggal di sebuah sasana tinju sederhana. Di tempat inilah ia menjalani kehidupannya sehari-hari dan bersahabat dengan Aliang (Donny Alamsyah). Beno dan Aliang sama-sama berprinsip bahwa kemenangan bertarung cabang tinju profesional adalah sebuah harga diri yang sangat bernilai. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu tanpa sepengetahuan Beno, Aliang berubah. Kehidupan Jakarta yang materialistis juga hedonis telah menyeret Aliang ke arena tinju liar, sebuah jalan pintas untuk mencari uang banyak dan cepat. Aliang tidak saja mengkhianati prinsipnya sendiri tetapi ia juga mengecewakan sahabatnya. Suatu hari Beno bertemu dengan Laras (Sabai Morscheck), gadis yang pernah ditolongnya dalam suatu rangkaian peristiwa sepuluh tahun yang lalu. Mereka sering bertemu, bernostalgia dan semakin dekat. Namun, kedekatan mereka ditentang keras oleh Aliang karena Aliang mengetahui siapa sebenarnya Laras. Laras adalah seorang pekerja seks komersial yang pernah "ditiduri" oleh Aliang. Beno marah kepada Aliang di saat ia baru mengenal cinta, sahabatnya sendiri justru tidak mendukung dan menentang hubungannya. Atas nama cinta, Beno sama sekali tidak peduli siapapun Laras. Kini, persahabatan mereka pun diuji. Ternyata cinta tak seindah yang dibayangkan oleh Beno. Ia mulai percaya dengan apa yang dikatakan oleh Aliang. Mencintai seorang gadis seperti Laras adalah penderitaan. Beno frustasi dan mencoba untuk memusuhi perasaan cintanya. Beno menemui sahabatnya dan memutuskan untuk terjun ke dunia tinju liar sebagai pelarian. Dengan berbagai cara Aliang mencegah dan melarang keinginan Beno tersebut karena berisiko tinggi, tetapi pada akhirnya Aliang mendukung cinta Beno terhadap Laras. Aliang meminta kepada Laras agar sungguh-sungguh membuktikan cintanya terhadap Beno, karena untuk kesekian kali, apa yang dikatakan Aliang sahabatnya terbukti benar. Belum sempat keinginan Beno terlaksana untuk terjun ke arena tinju liar, ia harus kehilangan sahabatnya. Aliang meninggal dalam suatu pertarungan tinju liar. Melihat kenyataan ini, Beno sangat terpukul. Laras mengembalikan semangat Beno, kesedihan Beno berangsur-angsur pulih, sekarang hari-harinya dalam bertinju selalu didampingi oleh Laras. Kemenangan demi kemenangan ia raih sebagai pembuktian cita-citanya terhadap Aliang dan pembuktian cintanya terhadap Laras. Kini Beno merasa yakin Laras pun mencintai dirinya. Sehingga Beno memberanikan diri untuk melamar. Tetapi tak disangka, Laras menolaknya. Laras dihadapkan kepada keraguan, karena ia hanyalah seorang wanita penghibur, walaupun benih-benih cinta itu sudah mulai muncul di hatinya, Laras pun mendustai cintanya terhadap Beno. Beno kembali terpukul, semangatnya seketika pudar, justru di saat ia akan menghadapi pertandingan perebutan juara peringkat satu di tinju profesional. Tetapi di balik kebisuan dan perjuangannya Beno menemukan banyak kata-kata dalam cinta juga hidupnya. Kata-kata yang hanya bisa dimengerti oleh Aliang, sahabatnya yang sudah pergi, dan Laras, gadis cantik yang tidak lagi menjual dirinya, karena mengerti bahwa Beno adalah pasangan sejati untuk hidupnya. Dalam pertandingan yang hampir mengalahkan Beno, kehadiran Laras adalah semangat bagi Beno, sehingga sebuah pukulan lucky blow menyelamatkan dirinya dari kekalahan. Beno pun memenangkan pertandingan dengan keharuan dan air mata. Kemenangan yang juga mengembalikan cintanya. Pemeran
Penghargaan
Referensi
Pranala luar
|