Sanca pelangi

Sanca pelangi
Liasis fuscus Edit nilai pada Wikidata

Edit nilai pada Wikidata
Status konservasi
Risiko rendah
IUCN177518 Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found.
SpesiesLiasis fuscus Edit nilai pada Wikidata
Peters, 1873
Tata nama
Sinonim takson
  • Liasis fuscus - Peters, 1873
  • Liasis cornwallisius - Günther, 1879
  • Nardoa crassa - Macleay, 1886
  • Liasis fuscus - Boulenger, 1893
  • Liasis fuscus fuscus - Stull, 1935
  • Bothrochilus fuscus - Cogger, Cameron & Cogger, 1983
  • Lisalia fuscus - Wells & Wellington, 1984
  • Lisalia fusca - Wells & Wellington, 1985
  • Morelia fusca - Underwood & Stimson, 1990
  • Liasis fuscus - Cogger, 1992[1][2]

Sanca pelangi (Liasis fuscus) adalah sejenis Ular Sanca tidak berbisa yang bisa ditemukan di wilayah utara Australia, wilayah barat Papua Nugini dan wilayah selatan provinsi Papua, Indonesia. Tidak ada upajenis dari hewan ini yang saat ini diketahui.[3][4]

Deskripsi

Hewan dewasa memiliki panjang kira-kira 2 meter, namun bisa saja mencapai 3 meter. Hewan ini memiliki kepala tegap panjang yang sedikit bisa dibedakan dari leher. Di bagian depan dari rahang atasnya terdapat lubang-lubang sensor panas.[5]

Tata sisik hewan ini berupa sepasang sisik penuh di kepala dan satu sisik muka di kedua sisi kepala. Di tubuhnya, terdapat sisik punggung sejumlah 45-55 di tubuh bagian tengah, 270-300 sisik perut, satu sisik sekitar kloaka dan 60-90 pasang sisik bawah ekor.[5]

Pola warna tubuh hewan ini terdiri dari warna punggung coklat gelap kehitaman yang seragam dan berwarna-warni seperti pelangi apabila terkena cahaya. Warna perutnya kuning kusam sampai cerah yang meliputi beberapa baris pertama dari sisik punggung. Lehernya berwarna putih kekuningan, sementara bibir atasnya berwarna coklat keabu-abuan terang dengan bintik-bintik coklat gelap atau hitam.[5]

Sebaran geografis

Di Australia, hewan ini ditemukan di wilayah utara dari negara bagian Australia Barat, Queensland dan Wilayah Utara. Di Papua Nugini, hewan ini ditemukan di bagian hilir Sungai Fly di Provinsi Barat. Adapun di Indonesia, hewan ini dapat ditemukan di selatan provinsi Papua dimana hewan ini sering dicari oleh pedagang hewan peliharaan dari Jawa.[4] Lokalitas jenis yang diberikan kepada hewan ini adalah "Port Bowen" (Queensland, Australia).[1]

Kepadatan populasi hewan ini terdapat di daerah limpahan banjir dari Sungai Adelaide di Wilayah Utara.[5]

Prilaku

Hewan ini aktif di malam hari (nokturnal), dimana aktivitasnya di siang hari adalah mencari tempat berlindung di tempat seperti kayu berlubang, tepian sungai dan di tetumbuhan. Spesimen liar cukup jinak apabila ditangani dan kebanyakan tidak akan mencoba untuk menggigit. Ini berlawanan dengan spesimen yang dibiakkan di penangkaran yang terkenal akan sifat defensifnya. Sebagian akan menjinak seiring usia dan penanganan, namun sebagiannya lagi akan tetap galak setelah dewasa. Ketika hewan ini terkejut, biasanya mereka akan mencoba kabur ke sumber air yang tersedia.[5]

Mangsa

Sebagai pemangsa oportunis, mangsa hewan ini terdiri dari bermacam-macam vertebrata. Namun, sebuah studi yang dilakukan oleh Madsen dan Shine (1996) mengungkapkan bahwa di daerah limpahan banjir Sungai Adelaide hewan ini kebanyakan memangsa sejenis tikus gelap (Rattus colletti).[5] Seekor hewan ini bahkan terekam memakan seekor Buaya air tawar kecil setelah pergumulan selama kira-kira 5 jam.[6]

Reproduksi

Perkawinan hewan ini biasanya terjadi pada bulan Juli-Agustus, saat pertengahan Musim kemarau. Ini diikuti oleh masa kehamilan hewan betinanya selama satu bulan, setelah itu telur akan ditetaskan dengan jumlah rata-rata 12 telur. Bayinya akan keluar setelah pengeraman selama 57-61 hari dan memiliki panjang tubuh sekitar 30 cm.[5]

Referensi

  1. ^ a b McDiarmid RW, Campbell JA, Touré T. 1999. Snake Species of the World: A Taxonomic and Geographic Reference, vol. 1. Herpetologists' League. 511 pp. ISBN 1-893777-00-6 (series). ISBN 1-893777-01-4 (volume).
  2. ^ "Penetapan Rencana Produksi Satwa Liar Hasil Penangkaran Tahap Pertama (periode Januari - Juni) Tahun 2010" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-09-23. Diakses tanggal 2014-07-25. 
  3. ^ "Liasis fuscus". Integrated Taxonomic Information System. Diakses tanggal 5 August 2008. 
  4. ^ a b IUCN Red List - Liasis fuscus
  5. ^ a b c d e f g Tierney G. 2000. Liasis fuscus. James Cook University, 2001. PDF Diarsipkan 2005-11-30 di Wayback Machine. at James Cook University. Accessed 5 August 2008.
  6. ^ "Daily Telegraph - Snake eats Crocodile in battle at Australian lake". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-10. Diakses tanggal 2014-07-25. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya