Saka Energi Indonesia
PT Saka Energi Indonesia adalah anak usaha PGN yang berbisnis di bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini mengelola sebelas blok minyak dan gas dengan total cadangan terbukti dan terduga sebesar 87,16 MMBOE.[1][2] SejarahPerusahaan ini didirikan oleh PGN pada tahun 2011, dan dua tahun kemudian, perusahaan ini resmi mengakuisisi 20% saham Blok Ketapang dan 30% saham Blok Bangkanai. Perusahaan ini juga mengakuisisi KUFPEC Indonesia (Pangkah) BV yang memegang 25% saham Blok Pangkah. Pada bulan Januari 2014, perusahaan ini mengakuisisi 75% saham Blok Pangkah yang sebelummya dipegang oleh Hess (Indonesia-Pangkah) Ltd. dan Hess Pangkah LLC. Pada bulan Juli 2014, perusahaan ini mengakuisisi sejumlah saham pada blok gas serpih di Lapangan Fasken di Texas, Amerika Serikat. Pada bulan Desember 2014, perusahaan ini mengakuisisi 8,91% saham Blok Southeast Sumatra dan 20% saham Blok Muriah. Pada bulan November 2016, melalui salah satu anak usahanya, perusahaan ini resmi mengambil alih semua saham BP East Kalimantan Ltd. dan 50% saham Unimar LLC yang memegang 37,81% saham Blok Sanga-Sanga. Pada bulan Mei 2018, perusahaan ini meneken dua perjanjian Production Sharing Contract (PSC) dengan SKK Migas masing-masing untuk Blok West Yamdena dan Blok Pekawai. Pada bulan Oktober 2019, perusahaan ini mendapat perpanjangan kontrak untuk mengelola Blok Pangkah, yang berlaku mulai tanggal 8 Mei 2026 hingga 8 Mei 2046 dengan skema bagi hasil. Pada bulan Juni 2020, melalui Saka Energi Muriah Ltd (SEML), perusahaan ini mengambil alih 80% saham Blok Muriah yang sebelummya dipegang oleh Petronas Carigali Muriah Ltd. Dengan pengambilalihan tersebut, SEML resmi memegang 100% saham Blok Muriah. Pada tahun 2021, Lapangan West Pangkah dan Lapangan Sidayu di Blok Pangkah mulai berproduksi.[1][2] Pada tanggal 19 Februari 2021, Lapangan Kepodang di Blok Muriah juga mulai kembali memasok gas alam ke PLTGU Tambak Lorok.[3] Referensi
|