Saadoe'ddin Djambek
Saadoe'ddin Djambek gelar Datuak Sampono Radjo (24 Maret 1911 – 22 November 1977) adalah seorang ulama, pengajar, dan tokoh ilmu falak (astronomi) Indonesia. Ia dikenal sebagai ahli di bidang hisab dan rukyat. Saadoe'ddin banyak menghasilkan buku-buku buah pemikirannya yang sering dipakai sebagai rujukan bagi lembaga dan umat Muslim Indonesia.[1][2][3] RiwayatKarierSelama empat tahun (1930-1934 M/ 1349—1353 H) ia mengabdikan diri sebagai guru Gouvernements Schakelschool di Perbaungan, Palembang. Setelah menjalani karier di Palembang, ia berusaha melanjutkan pendidikannya dengan mengajukan permohonan untuk dipindahtugaskan ke Jakarta agar dapat melanjutkan pendidikan lebih tinggi. Di Jakarta ia bekerja sebagai guru Gouvernement HIS nomor 1 selama setahun. Pada 1935 M /1354 H ia memperoleh kesepakatan untuk melanjutkan pendidikan ke Indische Hoofdakte (program diploma pendidikan) di Bandung sampai memperoleh ijazah pada 1937 M / 1356 H. Pada tahun yang sama memperoleh ijazah bahasa Jerman dan bahasa Prancis. Setelah mengikuti pendidikan di Bandung, ia kembali menjalankan tugasnya sebagai guru Gouvernement HIS di Simpang Tiga, Sumatra Timur. Sebagai seorang guru, ia tidak pernah berhenti mengembangkan pendidikannya. Kariernya terus meningkat dari guru sekolah dasar sampai dengan menjadi dosen di Perguruan Tinggi dan terakhir menjadi pegawai tinggi di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta. Keahliannya di bidang ilmu pasti dan ilmu falak dikembangkannya melalui tugas yang dilaksanakannya di beberapa tempat. Pada tahun 1955-1956 M/1375-1376 H menjadi lektor kepala dalam mata kuliah ilmu pasti pada PTPG (Perguruan Tinggi Pendidikan Guru) di Batusangkar, Sumatera Barat. Saadoe'ddin Djambek menjadi dosen tidak tetap di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (1959-1961), dan mempunyai murid yang menekuni ilmu falak, yaitu H. Abdur Rachim dan H. Wahyu Widiana. Tahun 1969-1973, Saadoe'ddin dipercaya sebagai ketua Majelis Pendidikan dan Pengajaran pada Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tahun 1973, dia dipilih sebagai ketua Badan Hisab dan Rukyat dengan anggota ahli hisab dan rukyat seluruh Indonesia. Dengan pengalaman belajarnya, Saadoe'ddin mengembangkan sistem baru dalam pemikiran hisab dengan memperkenalkan teori Spherial Trigonometry (segitiga bola). Menurutnya, teori ini untuk menjawab tantangan zaman, yakni mendialogkan ilmu hisab dengan astronomi modern sehingga hasilnya lebih akurat. PendidikanSaadoe'ddin Djambek menempuh pendidikan pertamanya di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) yang berhasil diselesaikannya pada tahun 1924. Selanjutnya ia masuk ke sekolah pendidikan guru, yaitu Hollandsche Indische Kweekschool (HIK) dan tamat pada tahun 1927, sebelum meneruskan ke sekolah guru bantu Hollands Inlandsche Kweekschool (HKS), di Bandung, dimana ia berhasil memperoleh ijazah pada tahun 1930. Setelah Indonesia merdeka, ia mengikuti kuliah di Fakultas Ilmu Pasti Alam dan Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) dari tahun 1954 sampai 1955. Kehidupan pribadiSaadoe'ddin Djambek yang lahir pada 24 Maret 1911 di Bukittinggi merupakan putra dari seorang ulama terkenal Minangkabau, Syekh Muhammad Djamil Djambek. Ia meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 22 November 1977 dalam usia 66 tahun. Karya
ReferensiCatatan Kaki
Pranala luar
|