SMA Negeri 3 Padang Sidempuan
SMA Negeri (SMAN) 3 Padang Sidempuan, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 3 Padang Sidempuan ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII. Pada tahun 2013, sekolah ini menggunakan Kurikulum 2013 sebelumnya dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.[butuh rujukan] FasilitasBerbagai fasilitas dimiliki SMAN 3 Padang Sidempuan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain: EkstrakulikulerSMA Negeri 3 memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler, di antaranya,
Pencapaian dan PrestasiSMA Negeri 3 Padangsidempuan yang didirikan pada tahun 1977 ini telah banyak mencapai berbagai jenis prestasi sejak awal-awal pendiriannya, baik itu pencapaian sekolah maupun siswa-siswanya. Salah satu prestasi tingkat Nasional yang pernah dicapai oleh siswa SMA Negeri 3 ini adalah terpilihnya Zulfan Efendi, siswa kelas 2 IPA sebagai Siswa Teladan yang mewakili Sumatera Utara untuk Pemilihan Siswa Teladan Tingkat Nasional (Sistelnas) di Jakarta pada tahun 1982. Zulfan Efendi terpilih mewakili Sumatera Utara setelah terpilih sebagai Juara I tingkat Sumatera Utara. Pencapaian ini dianggap sangat luar biasa mengingat SMA Negeri 3 Padangsidempuan saat itu baru berumur 5 tahun sejak pendiriannya. Hal ini sangat membanggakan SMA Negeri 3 dan menjadi motivasi bagi sekolah maupun siswa-siswanya untuk terus berprestasi. Setelah Zulfan Efendi juga adalah siswa pertama dari SMA Negeri 3 Padangsidempuan yang diterima di ITB Bandung, maka berikutnya banyak siswa yang terpicu untuk melanjutkan studinya di perguruan tinggi prestij di kota Bandung tersebut pada pertengahan dan akhir tahun 1980-an tersebut. Pada tahun 1981 seorang siswa SMA Negeri 3 Padangsidempuan ini juga telah terpilih sebagai Pembina Pramuka Kontingen Tapanuli Selatan dan juga Sumatera Utara untuk membawa kontingen Penggalang Pramuka Sumatra di Jambore Asia-Pacific di Cibubur. Seorang yang masih sebagai siswa kelas I SMA yang terpilih sebagai Pembina Kontingen Tapsel dan Sumut pada saat itu adalah suatu prestasi yang langka dan membanggakan, sebab umumnya yang menjadi Pembina Kontingen adalah para Pengurus Kwarcab dan Kwarda yang diseleksi.
|