Biasanya ia mengacu pada gulma laut saat sedang dibahas manfaatnya secara ekonomi dan kuliner,[2][3] dan mengacu pada lamun ketika dibahas secara ilmiah berdasarkannya terjemahannya dari bahasa asing secara langsung.[4][5]
Referensi
^Asti, Nonoy (2006). Rumput laut dan lamun (dalam bahasa Indonesia). Mizan. ISBN9789797523343.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Pahrurodji, Purwanti. Dari Dapur Rumput Laut Bergizi dengan Inovasi (dalam bahasa Indonesia). Zifatama Jawara. ISBN9786237748700.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Estu Nugroho, Endhay Kusnendar. Agribisnis Rumput Laut (dalam bahasa Indonesia). Penebar Swadaya Grup. ISBN9789790026926.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Mujizat Kawaroe, Aditya Hikmat Nugraha, Juraij (Agustus 2019). Atika Mayang Sari, Bayu Nugraha, ed. Ekosistem Padang Lamun (dalam bahasa Indonesia). PT Penerbit IPB Press. ISBN9786024406684.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Kiki Anggraini (2007). Mengenal Ekosistem Perairan (dalam bahasa Indonesia). Grasindo. ISBN9789797598389.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Halaman disambiguasi ini berisi artikel dengan judul yang sering dikaitkan dengan Rumput laut. Jika Anda mencapai halaman ini dari sebuah pranala internal, Anda dapat membantu mengganti pranala tersebut ke judul yang tepat.