Roman Rudenko
Roman Andreyevich Rudenko (bahasa Rusia: Рома́н Андре́евич Руде́нко, 7 Agustus [K.J.: 25 Juli] 1907[1][2] – 23 Januari, 1981) adalah seorang pengacara dan Negarawan asal Uni Soviet. Setelah sebelumnya menjabat sebagai Jaksa Agung Republik Sosialis Soviet Ukraina dari 1944 sampai 1953, Rudenko menjadi Jaksa Agung untuk seluruh Uni Soviet mulai tahun 1953. Ia terkenal secara internasional karena menjabat sebagai jaksa utama Uni Soviet pada persidangan Penjahat perang Nazi tahun 1946 di Nürnberg. Ia juga merupakan jaksa utama pada "Sidang enam belas" (Pemimpin Gerakan Bawah Tanah Polandia) yang diadakan di Moskwa satu tahun sebelumnya. Pada saat memimpin persidangan Nürnberg, Rudenko memegang pangkat Letnan Jenderal di Kejaksaan Uni Soviet. Pada tahun 1961 terpilih ke dalam Komite Sentral Partai Komunis Uni Soviet. Di tahun 1972 Rudenko diberikan gelar kehormatan Pahlawan Buruh Sosialis. BiografiLahir pada 7 Agustus [K.J.: 25 Juli] 1907 di kota Nosivka, Oblast Chernihiv, dari keluarga besar Cossack Andrei Grigorievich Rudenko dan Natalya Emelyanovna, yang berasal dari Ukraina. Rudenko memiliki beberapa saudara kandung yaitu Nina dan Peter, Nikolai, dan Fedor Rudenko. Rudenko menikahi Maria Andreevna, dan menjadi ayah dari Larisa dan Sergei. Rudenko telah menjadi anggota Partai Komunis Uni Soviet sejak 1926. Republik Sosialis Soviet Ukraina (1944-1953)Rudenko merupakan salah satu komandan utama Kamp khusus NKVD No. 7, bekas kamp konsentrasi Nazi sampai ditutupnya kamp tersebut di tahun 1950.[3] dari 60,000 tahanan yang dipenjara di bawah pengawasannya, sedikitnya 12,000 meninggal akibat malnutrisi dan penyakit.[4] Pada Oktober 1951, sebagai Jaksa Agung RSS Ukraina, Ia secara langsung memimpin penuntutan pada sidang anggota OUN, Mykhailo Stakhur yang pada Oktober 1949 membunuh penulis Yaroslav Halan. Uni Soviet (1953–1981)Setelah ditahannya Lavrentiy Beria di tahun 1953, Rudenko adalah hakim pada persidangan tertutup di mana kepala polisi rahasia terakhir Stalin dijatuhi hukuman mati. Di tahun 1960, Ia berperan sebagai Jaksa Penuntut Umum pada sidang spionase pilot U-2 Gary Powers.[5] Sebagai Jaksa Agung Uni Soviet, Rudenko berperan penting dalam played a major role in merancang langkah-langkah untuk menghadapi gerakan pemberontakan yang berkembang di Uni Soviet. Di tahun 1967, Ia dan ketua KGB saat itu Vladimir Semichastny mengirimkan proposal mengenai bagaimana menangani pengacara penulis Yuli Daniel dan Andrei Sinyavsky sebelum dan setelah persidangan, tanpa menimbulkan reaksi keras di luar atau di dalam negeri. Proposal tersebut juga menyebut "penyakit mental" yang diderita oleh beberapa pemberontak terkemuka.[6] Satu langkah yang diusulkan bersama dengan Yuri Andropov di akhir 1972, adalah mengurangi jumlah penangkapan dan hukuman dengan memperkuat isu peringatan “profilaksis” kepada individu, memperingatkan mereka bahwa aktivitas mereka dapat mengarah pada penuntutan di bawah KUHP RSFS Rusia Pasal 70 dan 190.[7] Referensi
Bacaan lanjutan
|