Roda rantaiRoda rantai adalah sistem pergerakan kendaraan dengan menggunakan sabuk kontinu yang dikendalikan oleh dua atau lebih roda. Sabuk ini umumnya dibuat dari baja untuk penggunaannya di kendaraan militer, atau karet yang diperkuat dengan kawat baja untuk aplikasi alat berat konstruksi dan pertanian. Luas bidang permukaan yang besar dari roda rantai membagi berat kendaraan lebih baik daripada kendaraan beroda, sehingga memungkinkan kendaraan roda rantai bergerak di atas permukaan yang lebih lunak dan menghindari kemungkinan roda terjebak. Pola roda (treads) tertentu pada roda rantai dapat meningkatkan traksi yang signifikan pada permukaan yang lunak, tetapi mengakibatkan goresan pada jalan yang keras (beraspal, berlapis batu, dan sebagainya). SejarahDesain roda rantai pertama dikembangkan oleh Richard Lovell Edgeworth tahun 1770-an. Pakar matematika dan penemu Józef Maria Hoene-Wroński membawa ide ini kembali pada tahun 1830.[1] Sir George Cayley mematenkan roda rantainya sebagai "jalur rel universal" tahun 1826.[2] Pada tahun 1837, penemu asal Rusia Dmitry Zagryazhsky mendesain roda rantai untuk gerobak yang dipatenkan pada tahun itu juga.
KeteknikanKonstruksi dan operasiRoda rantai modern dibangun dari jalinan rantai yang tersambung membentuk loop tertutup. Sambungan berupa engsel yang memungkinkan sabuk rantai tetap fleksibel dan mampu dilipat. Jalinan rantai sering kali lebar, dapat dibuat dari baja paduan mangan untuk kekuatan dan kekerasan tinggi dan tahan gesekan.[3] Kendaraan dengan roda rantai belok dengan cara menghentikan sementara atau mengurangi kecepatan salah satu sisi roda. Misal ketika ingin berbelok ke kanan, maka roda kanan yang dihentikan atau dikurangi kecepatannya sedangkan roda kiri tetap berputar. Sehingga pada sebagian besar kendaraan teknik tidak ada roda kemudi, melainkan dua tuas / pijakan yang digunakan untuk mengatur kecepatan atau menghentikan masing-masing sisi roda. KelebihanKendaraan roda rantai memiliki pergerakan yang lebih baik dibandingkan kendaraan roda biasa pada daerah dengan medan yang sulit. Roda rantai bergerak mulus pada gundukan, mampu "menginjak" hambatan kecil hingga pagar yang tinggi. Pengendara kendaraan ini akan merasakan bahwa mengendarainya sama seperti mengendarai perahu di atas air. Roda rantai umumnya lebih keras dibandingkan roda biasa sehingga sulit berlubang meski telah melalui medan yang sulit. Roda rantai memiliki lebih sedikit kemungkinan untuk terjebak di lahan yang empuk karena luas permukaan kontak yang sangat lebar sehingga mengurangi tekanan tanah. Dengan luas permukaan kontak yang lebar memungkinkan kendaraan lebih mudah digerakkan karena slip menjadi jauh lebih rendah. Slip adalah rasio perbandingan antara jumlah keliling putaran roda terhadap jarak tempuhnya. Tank M1 Abrams berbobot 70 ton memiliki tekanan tanah sebesar 15 psi (100 kPa), sedangkan kendaraan dengan berat yang sama dengan roda biasa memiliki tekanan tanah 28 psi (190 kPa) hingga 33 psi (230 kPa). KekuranganKekurangan kendaraan roda rantai adalah top speed yang lebih rendah, kompleksitas mekanika yang lebih tinggi, usia pakai roda yang lebih rendah, dan kerusakaan yang diakibatkan roda rantai baja pada jalan beraspal. Kerusakan pada jalan beraspal bukan karena tekanan ke aspal, melainkan karena gesekan oleh pola sabuk rantai (treads) yang berusuk dan baja yang memiliki tingkat kekerasan lebih tinggi dibandingkan aspal. Pelapisan roda rantai baja dengan karet mencegah kerusakan ini, karena karet bersifat lunak. Produsen roda rantai terkini
Lihat pulaWikimedia Commons memiliki media mengenai Continuous tracks. Contoh penggunaan konsep kendaraan roda rantai saat ini adalah:
Lainnya:
Referensi
|