Reksosari, Suruh, Semarang
SejarahTidak ada bukti tertulis tentang asal-usul sejarah Desa Reksosari, tetapi dapat dipastikan bahwa Desa Reksosari telah menjadi pemukiman yang senantiasa jumlahnya semakin bertambah seiring perjalanan waktu. Keterangan mengenai asal-usul Desa Reksosari yang dikemukakan oleh beberapa orang tua dihubungkan antara keberadaan seorang tokoh tertentu dengan dusun atau dukuh yang kemudian menjadi bagian Desa Reksosari. Menurut kisah nama Dusun Reksosari berhubungan dengan Ngerso, salah satu dusun di Desa Reksosari, sementara itu nama Ngerso berhubungan erat dengan dua orang tokoh yaitu Mbah Reso Santiko yang seorang Garong yang mempunyai kesaktian luar biasa, tetapi sangat dermawan yang cepat tangan membantu orang miskin dan mempunyai banyak pengikut. Sedangkan tokoh satunya yaitu Mbah Reso Manggolo yaitu seorang Demang Dusun ini, kemudian tempat dimana Mbah Reso tinggal dinamakan Ngreso sedangkan tambahan kata sari diberikan oleh Wedana Tengaran sehingga nama dusun ini menjadi Reksosari, dan lurah terakhir sebelum digabung dengan tiga kelurahan lainnya dijabat oleh Reso Diharjo yang ayah dari Lurah Sartro Karlin.[1] ReferensiPranala luar
|