Refrain
Refrain adalah sebuah film drama Indonesia tahun 2013 yang disutradarai oleh Fajar Nugros. Film ini dibintangi oleh Afgansyah Reza dan Maudy Ayunda. Skenario film ini ditulis oleh Haqi Achmad dan diadaptasi dari novel yang ditulis oleh Winna Efendi.[1] SinopsisRefrain bercerita tentang perjalanan Niki (Maudy Ayunda) dan Nata (Afgansyah Reza) dalam menemukan cinta mereka. Cerita dimulai dengan kedatangan Niki ke Austria yang bermaksud untuk menemui Nata yang telah lama kuliah musik di negara tersebut. Sebelum berjalan lebih jauh Niki menceritakan kembali kisahnya bersama Nata 5 tahun sebelumnya. Setelah bertahun-tahun bersahabat, ada warna yang berbeda saat Niki dan Nata menginjak bangku SMA. Ada sosok Annalise (Chelsea Islan), siswi baru yang ternyata Ibunya seorang model terkenal. Ada Oliver (Maxime Bouttier), kapten basket tampan yang memikat Niki. Dan, ada Helena (Stevani Nepa), kapten cheerleaders yang tidak pernah mau kalah. Nata ternyata menyayangi Niki lebih dari sahabat. Sayangnya, Nata tidak berani mengungkapkan perasaannya dan juga karena Niki kini telah berpacaran dengan Oliver, sang kapten basket. Ternyata diam-diam Annalise pun menyimpan perasaan terhadap Nata hingga akhirnya ia mengetahui bahwa Nata memberikan perasaannya hanya kepada Niki ketika ia mendengar Nata berkata menyayangi Niki disaat sedang berada di rumah sakit. Keesokan harinya Annalise memilih untuk tidak masuk sekolah. Karena khawatir, Niki dan Nata segera berkunjung ke rumahnya seusai pelajaran berakhir. Annalise, yang sedang menangis seraya menatapi foto-foto Nata terkejut ketika menyadari kedatangan kedua temannya itu hingga akhirnya secara tidak sengaja menjatuhkan foto-foto itu ke kolam. Langsung saja Nata dan Niki melihat itu semua sementara Annalise sudah melarikan diri ke dalam rumah. Tak lama kemudian Nata mengejarnya disusul dengan Niki. Ketika sampai di dalam rumah Nata menemukan Annalise dengan keadaan yang semakin sedih. Nata kemudian bertanya apa maksud semua foto itu. Annalise, dengan air mata yang masih keluar berkata dengan jujur bahwa ia menyayangi Nata. Nata yang mendengarnya pun sontak terkejut dan akhirnya ia juga berkata jujur bahwa ia telah menyayangi Niki. Tepat disaat Nata berkata itu muncul Niki yang kemudian segera berlari meninggalkan kedua temannya. Setelah itu kehidupan di sekolah menjadi suram. Niki kini memilih untuk berteman dengan rombongan Helena sementara Nata dan Annalise tetap berteman namun menjadi agak terpisah. Nata tetap mencoba berbicara kepada Niki namun sayangnya Niki telah mencoba melupakannya. Tak lama kemudian tibalah Ujian Nasional. Ketiga sahabat yang terpecah ini lulus, tetapi Niki tetap mempertahankan sikapnya untuk melupakan Nata. Tak lama setelah Ujian Nasional tersebut tibalah malam prom yang amat ditunggu-tunggu oleh Niki. Sebelumnya ia dan Oliver telah berjanji untuk pergi bersama-sama namun disaat malam tiba Oliver memberitahu Niki bahwa ia tidak dapat pergi sehingga Niki pun pergi sendiri ke acara. Semua tampak lancar hingga ketika Niki melihat Oliver pergi ke acara bersama Helena. Niki segera menghampirinya, memarahinya, dan hendak menamparnya namun berhasil ditahan oleh Helena. Nata, yang sedari tadi sudah memperhatikan kejadian itu segera melepaskan tangan Helena dan memukul Oliver, setelah itu Nata menarik tangan Niki untuk pulang. Kini Niki menyadari bahwa Nata bersungguh-sungguh menyayanginya namun di saat itulah Nata berkata bahwa ia harus pergi ke Austria esok. Esoknya Niki yang bangun kesiangan segera menuju ke kamar Nata, tetapi sayangnya Nata telah pergi dan hanya meninggalkan surat di dalam sebuah amplop biru. Niki segera membacanya dan dari surat inilah ia menyadari bahwa Nata benar-benar menyayanginya dengan sungguh-sungguh. 5 tahun kemudian Niki memilih untuk menyusul Nata ke Austria. Walaupun harus kehilangan koper dan tersesat ia akhirnya menemukan Nata sedang bermain piano. Setelah itu Niki menunggu di luar hingga Nata melihatnya. Mereka kemudian jalan-jalan dengan sebuah kereta kuda, dalam perjalanan Niki memberikan surat di dalam sebuah amplop merah yang isinya adalah "It's always been you too", sebuah jawaban untuk apa yang diharapkan Nata selama ini. Film berakhir dengan kebahagiaan mereka setelah membaca surat itu di kereta kuda.[2] Pemeran
Lagu tema
Referensi
|