Rabo-raboRabo-rabo adalah sebuah tradisi menjelang perayaan Natal yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Tugu. Kampung tersebut termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dan memiliki kebudayaan Betawi yang unik karena masih memiliki pengaruh Portugis yang kental. Perayaan rabo-rabo meliputi mengunjungi gereja dan berkunjung ke rumah-rumah kerabat dan tetangga.[1] Asal kataRabo diambil dari bahasa Portugis yang berarti ekor. Rabo-rabo kemudian dimaknai sebagai kegiatan ekor-mengekor, alias berbondong-bondong dan berkeliling mengunjungi rumah-rumah kerabat dan tetangga sambil menyanyikan lagi keroncong.[2] Catatan kaki
|