Putu piring
Putu piring adalah kueh (makanan penutup) yang terbuat dari tepung beras kukus berbentuk bulat atau camilan manis berisi gula jawa yang populer di Indonesia dan Singapura. Biasa diasosiasikan dengan masakan Indonesia dan masakan Singapura, biasanya dibuat menggunakan cetakan baja nirkarat dengan bentuk bunga yang khas. Hidangan ini adalah makanan penutup tradisional di kalangan komunitas Melayu di negara tersebut. Di Kepulauan Riau, putu piring umumnya berwarna kuning dengan isi gula merah sedangkan putu piring berwarna putih dikenal sebagai kue tutu. Bahan-bahanPutu piring dibuat terutama dari tepung beras yang ditumbuk halus atau tepung ketan, dan berisi isian kacang tanah atau gula jawa yang dicampur dengan kelapa parut. Metode persiapan yang umum dilakukan adalah mengukus tepung dan isian secara cepat. Setelah siap, disajikan di atas daun pandan untuk memberikan rasa dan aroma manis. Pada tahun 1980-an, penemuan kereta uap khusus dan cetakan baja tahan karat untuk membuat kueh tutu membantu mempopulerkan jajanan kaki lima ini di Singapura dalam skala yang lebih luas, dan banyak gerai kueh tutu yang menjualnya di banyak supermarket besar.[1] Kueh tutu / Putu mayamPutu piring memiliki banyak kesamaan dengan Kueh tutu, dan sering disalahartikan sebagai hidangan yang sama. Namun, terdapat perbedaan yang mencolok. Juga unik di Singapura,[5] malah diisi dengan kelapa atau kacang tanah dan ukurannya lebih kecil. kueh tutu juga dimakan tanpa kelapa parut. Makanan penutup ini juga lebih condong ke arah makanan penutup Tionghoa Singapura, yang diciptakan oleh Tan Eng Huat, yang pertama kali menjualnya di Singapura pada tahun 1930an di Jalan Bukit Pasoh.[6] Ada juga putu mayam yang populer di dalam komunitas India Singapura.[7] Dampak budayaHidangan penutup tradisional yang populer diantara komunitas Melayu Singapura, makanan penutup jalanan ini telah menjadi terkenal secara internasional di luar Singapura sejak abad ke-21. Putu piring ditampilkan di seri televisi Netflix, Street Food (seri televisi) pada Musim 1 Episode 8 yang menampilkan Singapura.[2] Kios yang ditampilkan terletak di Haig Road di timur Singapura dan dimiliki oleh pemilik generasi kelima Nooraisha Hashim.[3] Makanan penutup ini juga ada dalam Daftar Rekomendasi Michelin yang menampilkan kios yang sama.[4] Lihat pulaReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Putu piring. |