Purwosekar, Tajinan, Malang
Sejarah DesaDesa Purwosekar terletak di Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Berdirinya Desa Purwosekar melalui proses dan waktu yang begitu panjang. Nama Purwosekar secara etimologis, berasal dari bahasa Jawa Kawi, yang terdiri dari dua kata yaitu: Purwo dan Sekar. Kata Purwo sendiri, memiliki makna yakni pertama, sedangkan Sekar memiliki yakni bunga (kembang). Sehingga Purwosekar dalam hal ini memiliki arti “Pertama Berkembang”. Sejalan dengan makna tersebut, diharapkan Desa Purwosekar menjadi desa yang berkembang dan mensejahterahkan masyarakatnya. Walaupun tidak ada bukti atau sejarah yang resmi tertulis, nama Desa Purwosekar diyakini pemberian dari leluhur terdahulu Desa Purwosekar. Awalnya Desa Purwosekar secara administratif terdiri dari dua dusun, yakni Dusun Tubo dan Dusun Purboyo. Karena adanya perkembangan penduduk, Desa Purwosekar mengalami pemekaran wilayah menjadi empat pedukuan (dusun), yaitu Dusun Tubo Sukosari, Tubo Imansari, Purboyo Ledok, dan Purboyo Meduran. Adapun para pelopor (para pembabat alas) Desa Purwosekar dilakukan oleh empat pepunden yaitu:
Berdasarkan para tokoh pelopor diatas, hingga saat ini tidak diketahui apakah keempat tokoh tersebut memiliki hubungan darah satu sama lain. Kondisi GeografisDesa Purwosekar merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Jarak antara Desa Purwosekar ke pusat Kabupaten Malang melewati 3 Jalur, yaitu jalur Jl. Raya Tangkilsari dengan jarak 19,5 km (39 Menit), jalur Jl. Raya Tlogowaru dengan jarak 21 km (41 Menit), dan jalur Jl. Raya Tlogowaru dan Kebonagung dengan jarak 20,6 km (44 Menit). Desa Purwosekar terletak pada koordinat geografis Lintang 8o3’53.4996: LS, Bujur 112o42’30.6276” BJ, dengan batas-batas desa: Sebelah Utara : Desa Gunungronggo dan Tajinan Kec. Tajinan Sebelah Timur : Desa Ngawonggo Kecamatan Tajinan Sebelah Selatan : Desa Pandanmulyo Kecamatan Tajinan Sebelah Barat : Desa Jatisari Kecamatan Tajinan Luas Desa Purwosekar adalah 403,2 Ha. Desa Purwosekar memiliki topografi ketinggian berupa daratan sedang yaitu sekitar 156 m dari permukaan laut. Desa Purwosekar memiliki iklim tropis dengan suhu 19o C – 29o C. Keadaan jalan di Desa Purwosekar yaitu lurus dan rata sehingga mudah untuk masyarakat Desa Purwosekar dalam menggunakan fasilitas jalan raya. Kondisi wilayah desa berupa tanah abu-abu, lahan Desa Purwosekar sangat cocok untuk pertanian dan perkebunan. Pemetaan tingkat kesuburan tanah di Desa Purwosekar dapat digolongkan menjadi sangat subur, subur, dan sedang. Pertanian dan Perkebunan di Desa Purwosekar ini memiliki jenis tanaman seperti kedelai, kaang tanah, kacang panjang, jagung. ubi kayu, serta buah-buahan seperti papaya dan pisang. Adapun tanaman tebu, pengolahan kayu, peternakan sapi dan ayam, serta batu bata. Kondisi DemografisBerdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2018, jumlah penduduk Desa Purwosekar sebanyak 4.643 jiwa, dengan rincian 2.330 laki-laki dan 2.313 perempuan. Jumlah penduduk ini tergabung dalam 1.480 KK. Berikut rincian jumlah penduduk berdasarkan klasifikasi usia.
Penduduk usia produktif pada usia 19-56 tahun di Desa Purwosekar sekitar 1.717 atau hampir 37%. Hal ini menjadi elemen penting bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM Desa Purwosekar. Dari jumlah 1.480 KK tercatat sejumlah 287 KK sebagai Pra Sejahtera, 316 KK sebagai Keluarga Sejahtera, 342 KK sebagai Keluarga Sejahtera II, 437 KK sebagai Keluarga Sejahtera III, 98 KK sebagai Keluarga Sejahtera III+, golongan Pra Sejahtera dan Sejahtera I digolongkan sebagai KK golongan miskin, maka lebih 40% KK Desa Purwosekar adalah keluarga miskin. Desa Purwosekar terbagi dalam 4 Rukun Warga (RW) yang tergabung dalam 4 Dusun yaitu : 1. Dusun Tubo Sukosari : RT 01-RT 07 2. Dusun Tubo Imansari: RT 08-RT 14 3. Dusun Purboyo Ledok: RT 15-RT 23 4. Dusun Purboyo Meduran: RT 24-RT 30 Selain itu, untuk penduduk Desa Purwosekar seluruhnya beragama Islam, sehingga dari agama yang sama tersebut banyak bermunculan budaya dan tradisi yang berciri khas agama Islam. Mata PencaharianMata pencaharian masyarakat Desa Purwosekar terbagi menjadi beberapa sektor, yakni jasa (perdagangan), pertanian, industri, dan lain-lain. Adapun perincian jumlah masyarakat yang bekerja di sektor pertanian 216 orang sebagai petani pemilik, 317 orang sebagai buruh tani, 588 orang sebagai buruh harian lepas, 413 sebagai karyawan pemerintah atau swasta, 250 orang sebagai pedagang, 78 orang sebagai pekerja di sektor jasa, 162 orang sebagai pekerja di sektor pertukangan, serta 1.496 bekerja di sektor lain. Berikut adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.
PendidikanDesa Purwosekar memiliki 1 PAUD, 2 Taman Kanak- Kanak, 2 Madrasah Ibtidaiyah, dan 2 Sekolah Dasar Negeri.
PAUD Nurul Ulum merupakan salah satu lembaga pendidikan yang telah berdiri sejak Tahun 2015 di Desa Purwosekar. PAUD Nurul Ulum beralamatkan di RT 23 RW 03 Dusun Purboyo, Desa Purwosekar, Kecamatan Tajinan.
TK Hayatul Islam terletak di Jl. Bougenville RT 06 RW 01 Dusun Tubo.
TK Miftahul Huda beralamatkan Jl. KH. Abdul Kharim RT 27 RW 04 Dusun Purboyo. TK ini diselenggarakan 6 hari dan berakreditasi B
MI Hayatul Islam beralamat di JL BUGENVIL NO.20 RT 06 RW 01, Purwosekar, Kec. Tajinan, Kab. Malang, Jawa Timur. MIS Hayatul Islam memiliki akreditasi B, berdasarkan sertifikat 579/BAN-SM/SK/2019.
MI Miftahul Huda terletak di Jl.H. Abdul Kharim MIS Miftahul Huda memiliki akreditasi C, berdasarkan sertifikat 133/BAN-S/M.35/SK/X/2018.
SDN Purwosekar 1 berlokasi di jalan Garuda RT 22 RW 3, Dusun Purboyo Ledok, Purwosekar, Kec. Tajinan. SDN Purwosekar 1 telah berakreditasi B.
SDN Purwosekar 2 berlokasi di jalan Imansari RT.12 RW.2, Purwosekar, Kec. Tajinan. Lebih tepatnya SDN Prwosekar 2 ini bersebelahan dengan Kantor Desa Purwosekar. SDN Purwosekar 2 telah berakreditasi B. Usaha Mikro Kecil Menengah
Batu Bata merupakan salah satu usaha terkenal di Desa Purwosekar dan merupakan UMKM yang banyak ditekuni oleh warga. Salah satu Batu Bata yang ada di Desa Purwosekar merupakan usaha perorangan milik pribadi. Proses produksi Batu bata ini memiliki satu kendala yaitu cuaca yang tidak bisa kita prediksi untuk proses pengerukan tanah dan juga pengeringan batu bata nya. Usaha ini juga memiliki pasarnya tersendiri sehingga mudah memasarkan nya. Batu bata ini juga sudah terjual hingga ke pulau kalimantan.
Jamu kunir Asem yang dibuat oleh salah satu warga di Desa Purwosekar bernama Ibu Eni. Usaha ini dimulai semenjak awal pandemi berlangsung pada tahun 2020. Usaha ini dimulai ketika sang pemilik mengikuti PKK Desa Purwosekar kemudian pada saat itu Bu Eni mendapatkan pelatihan mengenai pembuatan serbuk dari mpon-mpon (tanaman herbal), dimana pada saat itu bertepatan dengan adanya pandemic covid-19 sehingga hal tersebut dibutuhkan untuk kesehatan setiap orang untuk pencegahan virus covid-19. Dibuat dari mpon-mpon pilihan dan dikemas menjadi minuman dalam botol yang siap saji. Untuk produknya ada kunir asam dan beras kencur. Dimana untuk saat ini dapat terjual kurang lebih 100 botol per bulan. Dimana harga dari produk kunir asem seharga Rp. 31.500 dan beras kencur seharga Rp. 48.000. Untuk produknya yang menjadi Best Seller adalah jamu kunir asam yang dapat dipesan melalui media sosial Instagram yang Bernama @redanis.id .
Usaha Pia ini berdiri pada tahun 2015. Proses produksi Pia ini menggunakan bahan-bahan homemade bahkan usaha ini sudah memiliki pabrik sendiri yang biasanya memproduksi lebih dari ribuan Pia perharinya. Pia ini dipasarkan melalui reseller yang tersebar diberbagai malang raya, harga per-pia nya di bandrol dengan harga Rp. 2.0000. Usaha ini sudah sangat berkembang dibuktikan mereka sudah melewati masa pandemi dengan stabil. Para pembeli tertarik dengan produk ini karena memiliki tekstur yang lembut dan juga rasa yang enak. Pada saat pandemi-pun usaha ini tidak mengalami penurunan dalam penjualan dan bahkan mereka menaikan harga jualnya mengikuti kenaikan harga produksi.
Jamu Serbuk Dua Putri ini dibangun sejak 3 tahun yang lalu dan sudah sangat berkembang di wilayah malang dan sekitarnya bahkan di Kampus UB sendiri memiliki pelanggan di kalangan rektor dan penjualan jamu ini sudah sampai ke kota kalimantan. Usaha ini juga sudah sangat berkembang hingga memiliki omset jutaan rupiah perbulan nya. Keunikan produk ini adalah karena masih sangat jarang yang menjual produk jamu instan buatan rumahan sendiri yang ditanam di ladang milik sendiri sehingga kualitas bahan nya tidak perlu diragukan lagi. Kebudayaan1. Satu Suro Tradisi yang menyambut Bulan Muharram atau Bulan Suro menjadi salah satu bagian budaya penting bagi masyarakat muslim Jawa, baik yang masih berdomisili di Jawa maupun yang sudah hijrah (transmigrasi dan bermukim) di lain pulau. 2. Bersih Desa Kegiatan bersih desa merupakan salah satu kegiatan rutin setiap tahun yang dilakukan Desa Purwosekar dalam menyambut Satu Muharram yang didalamnya terdapat kegiatan ziarah ke empat makam yang dilakukan di pagi hari. Kemudian di siang hari, dilanjutkan dengan kirab tumpeng serta pada malam harinya dilanjutkan dengan pertunjukan wayang kulit. Pada akhir kegiatan ini ditutup dengan Khotmil Quran. 3. Kenduri Desa Kenduri berarti perjamuan makan untuk memperingati peristiwa, meminta berkah, dan sebagainya. Kenduri atau dikenal dengan selametan atau kenduren (sebutan kenduri bagi masyarakat jawa) telah ada sejak dahulu sebelum masuknya agam ke nusantara. Pada zaman sekarang, kenduri masih banyak dilakukan oleh segala lingkup masyarakat terutama oleh masyarakat di Desa Purwosekar kenduri merupakan sebuah mekanisme sosial untuk merawat keutuhan, dengan cara untuk memulihkan keretakan, dan meneguhkan kembali cita-cita bersama, sekaligus melakukan kontrol sosial atas penyimpangan yang terjadi. Organisasi Desa
Periode Kepemimpinan
|