Pulau Henderson
Pulau Henderson (sebelumnya disebut San Juan Bautista dan Pulau Elizabeth) adalah pulau tak berpenghuni di Samudra Pasifik selatan. Pulau ini merupakan salah satu dari dua atoll koral terangkat terakhir yang ekosistemnya relatif tidak terpengaruh oleh manusia. Sepuluh dari 51 tumbuhan berbunga, empat burung darat dan sekitar sepertiga serangga dan gastropoda di pulau ini merupakan spesies endemik, sehingga pulau ini memiliki keanekaragaman hayati yang kaya.[1] Dengan panjang sebesar 96 kilometer (60 mi) dan lebar 51 kilometer (32 mi), pulau ini memiliki luas sebesar 373 kilometer persegi (144 sq mi) dan terletak 193 kilometer (120 mi) di sebelah timur laut Pulau Pitcairn. Pulau ini memiliki tanah yang buruk kualitasnya dan air tawar yang sedikit, sehingga tidak cocok untuk pertanian. Terdapat tiga pantai di ujung utara dan pesisir lainnya terdiri dari tebing-tebing tajam yang tingginya dapat mencapai 15 meter (49 ft). Bukti arkeologis menunjukkan bahwa permukiman Polinesia kecil sudah ada di pulau ini antara abad ke-12 hingga ke-15.[2] Sebab musnahnya kelompok ini masih belum diketahui, tetapi mungkin mirip dengan musnahnya orang-orang Polinesia di Pulau Pitcairn, dan orang-orang di Henderson pada saat itu kemungkinan besar bergantung pada penduduk di pulau tersebut untuk memperoleh kebutuhan-kebutuhan hidup, terutama batu untuk membuat alat.[3] Orang-orang Polinesia di Pitcairn sendiri musnah akibat kemunduran peradaban di pulau Mangareva; maka dari itu, Henderson berada di ujung rantai koloni-koloni kecil yang bergantung pada Mangareva.[4] Pelaut Portugal Pedro Fernandes de Queirós yang memimpin ekspedisi Spanyol merupakan orang Eropa pertama yang menemukan pulau ini pada 29 Januari 1606 dan menamainya San Juan Bautista;[5] Kapten Henderson dengan kapal British East India Company Hercules menemukan kembali pulau ini pada 17 Januari 1819 dan menamainya Pulau Henderson, dan pada 2 Maret 1819 Kapten Henry King dengan kapal Elizabeth mendarat di pulau ini dan menemui bahwa bendera raja Britania sudah berkibar di pulau ini. Kru kapal ini mengguratkan nama kapal mereka di sebuah pohon, dan pulau ini sempat disebut Elizabeth atau Henderson. Pada tahun 1902, pulau ini dianeksasi oleh Britania Raya dan kini merupakan bagian dari Wilayah Seberang Laut Britania di Pasifik Selatan. Pulau ini dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1988. Catatan kaki
Bacaan lanjut
|