Pucangro, Kalitengah, Lamongan
Pucangro adalah sebuah desa paling selatan yang berada di wilayah Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Penduduk desa ini banyak yang bekerja sebagai peternak kambing dan petani. Desa ini jadi titik rawan banjir Bengawan Jero dikarenakan penyumbatan sungai bengawan jero SejarahBerdasarkan catatan administratif, pada masa penjajahan Belanda hingga masa Orde Lama dulu, nama desa ini hanya Desa Cangro saja atau ada yang mengatakan dengan Desa Cangkro. Pada masa Orde Baru sekitar tahun 1980an, nama Desa Cangro diubah menjadi Desa Pucangro. Perubahan nama desa saat itu tidak hanya terjadi di Desa Pucangro saja, namun banyak desa lain yang namanya juga berubah. Misalnya Desa Luqman Hakim yang berubah menjadi Desa Lukrejo atau Desa Tanggulangin yang berubah menjadi Desa Banjarmadu. Pada awal pendirian pemukiman penduduk, Desa Pucangro hanya terdiri dari 20 rumah saja. Diantara 20 rumah tersebut dipisahkan oleh sebuah kali/sungai. Perinciannya, 5 rumah berada di utara sungai dan 15 rumah berada di selatan sungai. Dalam bahasa Jawa, utara disebut dengan lor, sedangkan selatan disebut dengan kidul. Rumah yang disebelah utara sungai disebut dengan brang lor dan rumah yang berada di selatan sungai disebut dengan brang kidul. Penyebutan brang lor dan brang kidul pada lingkungan pemukiman yang dihuni masyarakat tersebut masih tetap melekat hingga sekarang. Saat ini Desa Pucangro terdiri dari 1 wilayah dusun yang sekaligus disebut dengan Desa/Dusun Pucangro. Penduduk Desa Pucangro tinggal dalam 4 RW (Rukun Warga) dan terpencar dalam 14 RT (Rukun Tetangga). Asal UsulBerdasarkan penelusuran penamaan wilayah, nama Desa Pucangro di Provinsi Jawa Timur terdapat dua tempat yang berlainan. Ada Desa Pucangro Kecamatan Gudo Kabupaten Jombang Jawa Timur dan ada Desa Pucangro yang berada di Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Desa Pucangro yang dibahas dalam penulisan ini adalah desa yang berada di Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur. Belum ada bukti tertulis yang ditemukan dalam sejarah mengenai asal-usul pemberian nama Desa Pucangro. Sejarah lokal Desa Pucangro hanya didapatkan dari cerita turun temurun yang diceritakan dari mulut ke mulut. Konon berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, saat pertama kali di huni, di wilayah Desa Pucangro terdapat 2 pohon pinang yang menjulang tinggi. Keberadaan pohon pinang di sekitar wilayah tersebut tergolong aneh dan tidak biasa karena pohon pinang idealnya tumbuh pada ketinggian 600 m diatas laut dengan kondisi tanah yang relatif basah. Sedangkan kondisi tanah di area desa tersebut cenderung kering saat musim kemarau dan rawan banjir saat musim hujan. Ketinggian tanah yang hanya 1,25 m diatas laut tidak cocok untuk pertumbuhan pohon pinang. Karena keberadaan dua pohon pinang di tengah-tengah desa tersebutlah sehingga zaman dulu wilayah tersebut disebut dengan nama Pucangro. Perbatasan
Pranala luar
|