Pterygotus

Pterygotus
Rentang waktu: Pertengahan Silur - akhir devon, 428–372.2 jtyl
Fosil Pterygotus anglicus
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
Filum:
Subfilum:
Kelas:
Ordo:
Eurypterida (punah)
Superfamili:
Famili:
Pterygotidae (punah)
Genus:
Pterygotus (punah)

Agassiz, 1849
Spesies tipe
Pterygotus anglicus
Agassiz, 1849
Spesies
17 spesies valid
  • P. anglicus
    Agassiz, 1849
  • P. arcuatus
    Salter, 1859
  • P. barrandei
    Semper, 1898
  • P. bolivianus
    Kjellesvig-Waering, 1964
  • P. carmani
    Kjellesvig-Waering, 1961
  • P. cobbi
    Hall, 1859
  • P. denticulatus
    Kjellesvig-Waering, 1961
  • P. floridanus
    Kjellesvig-Waering, 1950
  • P. gaspesiensis
    Russell, 1953
  • ?P. grandidentatus
    Kjellesvig-Waering, 1961
  • ?P. impacatus
    Kjellesvig-Waering, 1964
  • P. kopaninensis
    Barrande, 1872
  • P. lanarkensis
    Kjellesvig-Waering, 1964
  • P. lightbodyi
    Kjellesvig-Waering, 1961
  • P. ludensis
    Salter, 1859
  • P. marylandicus
    Kjellesvig-Waering, 1964
  • P. monroensis
    Sarle, 1902
6 spesies yang diragukan
  • ?P. australis
    McCoy, 1899
  • ?P. formosus
    (Dawson, 1861)
  • P. nobilis
    Barrande, 1872
  • P. siemiradzkii
    Strand, 1926
  • P. taurinus
    Salter, 1868
  • ?P. vernonensis
    Ruedemann, 1921
Sinonim

Curviramus
(Ruedemann, 1935)

Pterygotus adalah sebuah genus dari eurypterida predator, yaitu sebuah kelompok dari artropoda laut punah, yang umum dikenal sebagai kalajengking laut. Fosil dari hewan ini sudah ditemukan pada deposit-deposit yang membentang dari periode Silur Tengah hingga Devon Akhir, dan sudah pernah dirujuk kepada berbagai spesies berbeda. Fosilnya sudah ditemukan pada empat benua: Australia, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Hal ini mengindikasikan bahwa Pterygotus memiliki distribusi kosmopolitan (dapat ditemukan di seluruh dunia). Spesies tipenya, P. anglicus, dideskripsikan oleh naturalis Swiss Louis Agassiz pada 1839, yang memberinya nama ini, yang memiliki arti "yang bersayap". Agassiz awalnya mengira bahwa spesimen hewan ini merupakan sisa dari ikan besar; ia baru menyadari masalahnya lima tahun kemudian pada 1844.

Hewan ini menjadi yang terbesar dari semua eurypterida. Sisa-sisa fosil terisolasi dari sebuah chelicera besar (alat gerak frontal) menyarankan bahwa spesies yang terbesar yang diketahui, P. grandidentatus, mencapai panjang tubuh 1.75 meter. Beberapa spesies lainnya, seperti P. impacatus dengan panjang 1.65 meter dan P. anglicus pada 1.6 meter juga berukuran tubuh besar. Bagaimanapun, Pterygotus tetap disalip ukurannya dengan eurypterida besar lainnya. Acutiramus dapat melebihi panjang 2 meter, sementara Jaekelopterus dapat mencapai panjang tubuh 2.6 meter. Selain itu, genus ini juga meliputi spesies yang lebih kecil, seperti P. kopaninensis pada 50 cm.[1][2]

Seperti kerabat dekatnya Jaekelopterus, genus ini merupakan sebuah predator yang besar dan aktif, yang diketahui dari cakar cheliceranya yang besar dan kuat, yang membuatnya dapat menembus tubuh mangsa denga muda. Selain itu, ketajaman penglihatannya dapat dibandingkan dengan artropoda predator moderen.

Referensi

Kembali kehalaman sebelumnya