Provinsi Britania Baru Barat
Provinsi Britania Baru Barat atau West New Britain merupakan provinsi Papua Nugini di pulau Britania Baru. Ibu kota provinsi adalah Kimbe. Daerah provinsi ini seluas 20.387 km², dan jumlah penduduknya 264.264 jiwa berdasarkan sensus 2011. Kelapa sawit adalah komoditi ekspor utama daerah ini. Memiliki tujuh suku besar, yaitu Nakanai, Bakovi, Kove, Unea, Maleu, Kaulong dan Arowe, diaspora suku nya yang beragam membuat total bahasa yang dituturkan di daerah ini adalah sekitar 25 bahasa. Orang-orang dari Britania Baru Barat secara luas disebut sebagai "Kombes" di kalangan masyarakat dan lingkup sosial Papua Nugini, yang juga dalam referensi metonymic disebut dengan orang Kove (atau Kombe). Britania Baru Barat adalah provinsi di Papua Nugini yang memiliki gunung berapi, perkebunan kelapa sawit, dan provinsi ini juga terkenal akan produksi kopranya. Provinsi ini memiliki 5 gunung berapi aktif dan 16 kawah yang tidak aktif atau mati. Banyak orang datang ke Britania Barat Baru sebagai buruh perkebunan kelapa sawit. Seperempat dari populasi di provinsi ini lahir di luar provinsi. Konflik kerap terjadi antara penduduk liar dan penduduk desa. Pemerintah Provinsi mengumumkan rencana untuk memulangkan 4800 penduduk liar dan penduduk desa. Britania Baru Barat juga memiliki tingkat kelahiran yang tinggi yang menyebabkan lahan menjadi semakin sempit dan menyebabkan konflik antar-suku di beberapa daerah.
SejarahPara ilmuwan percaya ‘mokmok’, uang tradisional rakyat Kaulong pedalaman telah digunakan sejak 20000 tahun yang lalu. Kaca Vulkanik dari Talasea diperdagangkan 12000 tahun lalu. Kaca Vulkanik dan Tembikar Lapita telah diperdagangkan ke Samoa dan Borneo 4000 tahun yang lalu. Selain itu, terdapat bukti aktivitas manusia sejak 10000 tahun yang lalu di gua Misisil. Britania Barat Baru menjadi sebuah distrik administratif yang terpisah pada tahun 1966, setelah 80 tahun di bawah pemerintahan kolonial Jerman dan Australia. Pengembangan kecil terjadi selama masa kolonial, kecuali stagnansi pengembangan perkebunan kelapa. Para misionaris Katolik memulai misi di awal 1900-an. Tentara Jepang mengambil alih semua Britania Baru pada Januari 1942, awal Perang Dunia II. Pasukan sekutu menyerang Arawe dan Teluk Gloucester pada Desember 1943. Mereka menguasai sebagian besar wilayah Britania Barat Baru ketika Jepang menyerah kalah pada bulan September 1945. Pada 1960-an, pemerintah membeli kawasan tanah subur yang luas namun terlantar antara Semenanjung Willaumez dan Teluk Open, untuk pengembangan pemukiman dan pertanian. Pada bulan Mei 1985, gempa bumi menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat setempat. Distrik dan LLGReferensi
|