Protoceratops
Protoceratops (/ˌproʊtoʊˈsɛrətɒps/; terj. har. 'muka bertanduk pertama') adalah genus dari dinosaurus protoceratopsida kecil yang hidup di Asia kala Kapur Akhir, sekitar 75 hingga 71 juta tahun lalu. Genus Protoceratops mecakup dua spesies: P. andrewsi dan P. hellenikorhinus yang lebih besar. P. andrewsi dideskripsikan pada 1923 dari fosil yang ditemukan di Formasi Djadokhta, Mongolia, sementara spesies P. hellenikorhinus pada 2001 dari fosil yang ditemukan di Formasi Bayan Mandahu, Cina. Protoceratops awalnya diyakini sebagai leluhur dari ankylosaurid dan dan famili ceratopsia besar lainnya, seperti Triceratops dan kerabatnya hingga penemuan fosil protoceratopsida lainnya. Populasi P. andrewsi kemungkinan berevolusi menjadi Bagaceratops melalui anagenesis. Protoceratops merupakan ceratopsia kecil, dengan panjang 2 - 2.5m dan berat 62 – 104 kg. Meski individu dewasa sebagian besar merupakan sebuah kuadruped, individu muda memiliki kemampuan untuk berjalan secara bipedal bila dibutuhkan. Mereka dicirikan dengan tengkorak yang besar secara proporsional, leher yang pendek dan kaku, dan memiliki jumbai leher, yang kemungkinan digunakan untuk penampilan (display) atau kompetisi intraspesifik, beserta dengan perlindungan untuk area leher dan tempat otot rahang menancap. Struktur mirip tanduk dapat ditemukan pada area diatas hidung, yang dapat bervariasi bentuk dan ukurannya pada setiap individu meski tidak ditemukan adanya bukti dari Dimorfisme seksual. Mereka juga memiliki paruh mirip burung beo di ujung rahang mereka. P. andrewsi memiliki sepasang gigi tumpul berbentuk silinder didekat ujung rahng atas mereka. Kaki belakang mereka juga lebih panjang daripada kaki depan mereka. Kaki spesies ini lebar dengan empat jari yang memiliki ungual yang pipih dan berbentuk mirip sekop, yang berguna untuk menggali pasir. Sementara itu, ekornya memiliki struktur mirip layar, yang keungkinan digunakan untuk penampilan, berenang, atau metabolisme. Protoceratops, seperti ceratopsia lainnya, merupakan sebuah herbivor dengan rahang yang menonjol dan gigi yang cocok untuk memotong tumbuhan dan material tanaman lainnya. Mereka dianggap hidup pada kelompok sosial dengan usia yang berbeda. Mereka kemungkinan menunjukkan perilaku parental. Mereka menelurkan telur bercangkang lembut, dan selama masa pendewasaan, tengkorak dan jumbai mereka mengalami pertumbuhan pesat. Protoceratops diburu oleh Velociraptor, dan satu spesimen yang luarbiasa (Dinosaurus Berkelahi) mengawetkan kedua spesies tersebut yang sedang berkelahi. Genus ini awalnya dianggap sebagai hewan nokturnal karena cincin sklerotik yang besar disekitar matanya, namun bukti menunjukkan bahwa Protoceratops merupakan hewan katemeral (aktif pada saat matahari terbit dan tenggelam). |