Protes Aljazair 2019–2020 |
---|
Pengunjuk rasa pada 10 Maret 2019 di Blida |
Tanggal | 16 Februari 2019 (2019-02-16) – 20 Maret 2020 (2020-03-20) (398 hari) |
---|
Lokasi | Aljazair |
---|
Sebab |
- Pencalonan kembali Presiden Bouteflika untuk masa jabatan ke-5, rezim dan korupsi
|
---|
Tujuan |
|
---|
Hasil |
- Bouteflika tidak jadi mencalonkan diri untuk masa jabatan kelima
- Pengunduran diri Perdana Menteri Ahmed Ouyahia
- Pemilihan presiden ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan
- Pemerintah persatuan nasional dibentuk untuk membuat konstitusi baru
- Kepala Staf Angkatan Darat Ahmed Gaid Salah menyerukan dewan konstitusi untuk mencopot Bouteflika dari jabatannya
- Pengunduran diri Presiden Abdelaziz Bouteflika
|
---|
|
|
|
- Tidak ada kepemimpinan yang terorganisir
|
|
|
|
Korban jiwa | 3 (2 karena alasan yang tak pasti) |
---|
Terluka | 183 (112 anggota polisi)[1] |
---|
Tertawan | Lebih dari 1.200 orang[1][2] |
---|
Protes Aljazair 2019–2020, juga disebut sebagai Revolusi Senyum,[3][4] dimulai pada 16 Februari 2019, sepuluh hari setelah Abdelaziz Bouteflika mengumumkan pencalonannya kembali sebagai presiden untuk masa jabatan kelima dalam sebuah pernyataan yang ditandatangani.
Protes-protes ini, tanpa preseden sejak Perang Saudara Aljazair, berlangsung damai[5][6] dan membuat militer bersikeras agar Bouteflika segera mengundurkan diri, yang berlangsung pada 2 April 2019.[7]
Referensi