Protein Penstabil Hemoglobin Alfa
Protein penstabil hemoglobin alfa (bahasa Inggris: alpha hemoglobin stabilizing protein, disingkat AHSP) adalah protein kaperon yang berperan mencegah presipitasi dan agregasi monomer globin alfa yang tak terikat.[1] Protein ini berperan dalam eritropoiesis atau proses pembentukan sel darah merah. Bentuk protein ini berupa struktur sekunder heliks yang terdiri dari bundel tiga heliks alfa antiparalel.[2] FungsiAHSP memiliki afinitas untuk berikatan membentuk kompleks dengan Hbα sehingga dapat mencegah terbentuknya agregat Hbα yang dapat merusak sel eritroid.[1] Namun, reaksi pengikatan antara Hbα dengan Hbβ bersifat lebih spontan dibandingkan ikatan dengan AHSP, sehingga kompleks AHSP-Hbα akan terurai bila terdapat Hbβ. Hal ini membuat ikatan AHSP-Hbα bersifat reversible dan memungkinkan terbentuknya dimer Hbα-Hbβ.[1] Selain berperan sebagai molekul kaperon, AHSP juga diduga berperan dalam pembentukan tetramer HbA.[3] RegulasiMekanisme regulasi ekspresi protein penstabil hemoglobin alfa belum diketahui secara pasti. Sejumlah faktor transkripsi yang terlibat dalam eritropoiesis seperti KLF1, GATA1, dan TAL1 diekspresikan bersama dengan AHSP. Namun, faktor-faktor transkripsi tersebut tidak secara spesifik dan langsung mengatur AHSP, melainkan mengatur keseluruhan proses eritropoiesis. Misalnya, KLF1 sendiri diketahui mengatur lebih dari 700 gen lainnya.[4] Salah satu jalur yang dapat menginduksi ekspresi AHSP adalah sistem persinyalan Reactive Oxygen Species (ROS) melalui gen Nrf2. Sistem tersebut dapat teraktivasi ketika terdapat banyak Hbα tak terikat, sebab besi II (Fe2+) dari grup heme pada monomer Hbα dapat teroksidasi menjadi Fe3+ dan menghasilkan superoksida (O2-) sebagai produk sampingan. Peristiwa tersebut akan memicu aktivasi Nrf2 yang kemudian akan memicu ekspresi AHSP. [5] Peran dalam talasemia betaTalasemia beta adalah penyakit yang disebabkan oleh mutasi pada gen pengode protein globin beta, yakni HBB.[6] Pada kasus ketika terjadi ketidakseimbangan jumlah rantai globin, khususnya kelebihan rantai globin alfa, maka protein penstabil hemoglobin alfa berperan penting untuk mengikat monomor globin alfa bebas.[1] Sebuah penelitian menemukan bahwa mutasi genetik pada protein AHSP memengaruhi tingkat keparahan penyakit hemoglobin E-talasemia beta (HbE/β-talasemia).[7] Penyakit HbE/β-talasemia disebabkan oleh gabungan dari mutasi pada gen HbE dan alel mutan talasemia beta. Penderita HbE/β-talasemia akut mungkin akan memerlukan transfusi secara rutin, sehingga dikenal sebagai transfusion-dependent thalassemia (TDT). Mutasi pada ekson pengode AHSP secara signifikan lebih sering ditemukan pada pasien pengidap TDT.[7] Referensi
|