Prosedur operasi standarProsedur Operasi Standar atau Tata Cara Kerja Baku (Bahasa Inggris: Standard Operating Procedure) yang dapat disingkat sebagai SOP, adalah suatu alur/cara kerja yang sudah ter-standardisasi, Standar Operasional Prosedur ini memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk (bersifat : mengikat dan direktif). Hal ini mencakup hal-hal dari operasi yang memiliki suatu prosedur (langkah-langkah) tertulis yang pasti. SOP disusun sesuai dengan kebutuhan, Visi dan Misi masing-masing perusahaan atau organisasi dengan tujuan yang berbeda-beda. Tujuan Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)Dilihat dari sisi praktikal-nya, Penyusunan SOP dalam suatu perusahaan atau bisnis, mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:
Cara Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP)Sebelum menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP), perusahaan atau organisasi sebaiknya sudah melakukan pemetaan proses bisnis (Business Process Mapping), mempunyai Struktur Organisasi dan juga Deskripsi Pekerjaan yang jelas, sehingga dapat memudahkan proses penyusunan SOP. Setelah perusahaan melakukan pemetaan proses bisnis, selanjutnya menguraikan dalam sesuai dengan bagian-bagian dan format SOP yang telah dipilih sesuai kebutuhan. Maka jadilah sebuah Standar Operasional Prosedur.[1] Selain itu, dalam pembuatan atau penyusunan Proedur Operasi Standar, perhatikan format yang akan digunakan. Format Penyusunan SOPSetiap perusahaan atau organisasi menggunakan format yang berbeda-beda, tergantung kebutuhan dan tujuannya masing-masing. Ada yang benar-benar menggunakan salah satu format saja, tapi ada yang mengkombinasikan dua atau tiga format. Berikut adalah macam-macam Format menyusun SOP:
Ada dua jenis format narasi, yaitu: Narasi Sederhana dan Narasi Hierarchical. a. Narasi Sederhana, format SOP yang dibuat untuk aktivitas yang prosesnya pendek, berulang dan tidak memerlukan keputusan. b. Narasi Hierarchical, format SOP yang dibuat untuk menjelaskan proses aktivitas dengan menggunakan model hierarki.
Format inii digunakan untuk proses aktivitas yang panjang dan melibatkan pengembalian keputusan-keputusan
Format ini digunakan untuk langkah-langkah kerja yang panjang. Dan dalam penjelasannya biasanya disertai dengan gambar-gambar orang yang sedang melakukan aktivitas.
Format SOP yang biasanya digunakan untuk menjelaskan operasi teknis visual. Cocok untuk orang-orang yang lebih mudah memahami dengan melihat daripada membaca. Bagian-bagian SOPSetelah memahami format apa saja yang dapat digunakan dalam menyusun SOP, langkah selanjutnya adalah memahami bagian-bagian yang ada dalam sebuah SOP. Bagian-bagian tersebut adalah: 1. Elemen SOP
Penelitian dan praktik klinisDalam penelitian klinis, International Council for Harmonization (ICH) mendefinisikan SOP sebagai "instruksi tertulis yang terperinci untuk mencapai keseragaman dalam pelaksanaan fungsi tertentu".[2][3] SOP umumnya digunakan dalam industri farmasi dan untuk uji klinis terkait.[4] Di sana, fokusnya selalu pada penerapan kembali proses dan prosedur yang tidak berubah dan dokumentasi terkait, sehingga mendukung pemisahan sumber, penyebab, dan efek. Penerapan lebih lanjut dilakukan dengan triase di mana sumber daya yang terbatas digunakan sesuai dengan penilaian peringkat, urgensi, dan penilaian kapasitas staf.[5] Manajer penelitian terutama bertanggung jawab atas SOP. SOP juga dapat memberikan referensi kepada karyawan mengenai praktik, aktivitas, atau tugas bisnis yang umum.[6][7][8] Karyawan baru menggunakan SOP untuk menjawab pertanyaan tanpa mengganggu supervisor untuk menanyakan bagaimana operasi berjalan. Standar kualitas internasional ISO 9001 pada dasarnya mensyaratkan definisi proses (didokumentasikan sebagai prosedur operasi standar) yang digunakan dalam proses manufaktur apa pun yang dapat memengaruhi kualitas produk. Aman untuk kesehatan dan lingkunganProsedur digunakan secara luas untuk memastikan operasi yang aman. Hal ini kadang-kadang disebut "pernyataan praktik kerja yang aman" (SWMS).[9] Pengembangannya biasanya didahului dengan berbagai metode analisis tugas atau pekerjaan yang harus dilakukan di tempat kerja, termasuk pendekatan yang disebut analisis keselamatan kerja, yang mengidentifikasi bahaya dan menjelaskan metode untuk mengendalikannya. Prosedur harus sesuai dengan tingkat literasi pengguna, sehingga keterbacaan prosedur menjadi penting. Kesalahan dalam Penyusunan SOPDalam menyusun SOP, ada banyak hal yang harus diperhatikan agar tidak mendapatkan atau mengalami kesalahan fatal dikemudian hari. Berikut adalah contoh kesalahan yang harus diperhatikan dalam penyusunan SOP:[10]
Referensi
|