Prasasti Condrogeni IPrasasti Condrogeni I adalah sebuah prasasti batu yang berangka tahun 1376 Saka atau 1454 Masehi, yaitu pada masa pemerintahan Raja Wikramawardhana.[1] Prasasti ini ditemukan di Pudak, Ponorogo, Jawa Timur, dan ditulis dalam bahasa dan aksara Jawa Kuno (Merapi-Merbabu).[1] Desa Pudak tempat penemuan prasasti ini pada masa Majapahit Akhir termasuk wilayah Wengker, yaitu di lereng Gunung Wilis.[1][2] Prasasti ini berbahan batu andesit berwarna coklat keabu-abuan, tinggi 64,5 cm, lebar 34,5 cm (bagian terlebar) dan lebar alas 27 cm.[1] Jumlah tulisan sebanyak 12 baris, dengan tulisan yang tipis dan aus sehingga menyulitkan untuk dikenali.[1] Dilihat dari bentuk aksaranya diduga penulisnya (citralekha) kurang terampil, karena ukuran dan bentuknya tidak konsisten; serta semakin ke bawah ukuran aksara semakin mengecil.[1] Di sekitar lokasi ditemukan pula dua prasasti Condrogeni II dan Condrogeni III, altar batu, fragmen Ganesha, serta tiga arca raksasa.[1] Tempat ini diperkirakan merupakan tempat keagamaan di luar lingkungan kraton.[1] Saat ini prasasti ini tersimpan di Museum Nasional Indonesia, dengan No. Inventaris D 125.[1] IsiIsi prasasti diawali dengan menyebut bhatari, kemungkinan adalah Bhatari Durga.[1] Selanjutnya diceritakan seorang pertapa pengembara marah mendatangi tempat kesucian, merenungi tentang sikap keteladanan, kemudian melarang manusia marah dan agar berhati-hati dalam mengendalikan diri.[1] Alih aksara
Alih bahasa
PenafsiranTempat penemuan prasasti ini diperkirakan merupakan tempat keagamaan atau pertapaan di luar lingkungan keraton.[1] Hal ini didukung dengan banyaknya temuan peninggalan arkeologis di sekitarnya; serta isi prasasti sendiri yang relatif sederhana dan berisi petuah, bukannya pengumuman atau peraturan raja yang sebagaimana ditemukan pada prasasti-prasasti kerajaan.[1] Penyebutan Bhatari Durga menunjukkan bahwa pada masa itu di Majapahit masih terdapat sekte yang memuja dewi tersebut.[1] Lihat pulaReferensi
|