Politeknik Stella Maris
Politeknik Stella Maris (bahasa Inggris: Stella Maris Polytechnic) adalah sebuah perguruan tinggi swasta di Monrovia, Liberia. Sekolah ini dibangun pada tahun 1988 dan dioperasikan oleh Keuskupan Agung Monrovia. Kampus ini terletak di Capitol Hill dan memiliki kira-kira 2.000 mahasiswa. Kampus ini diakui oleh Komisi Pendidikan Tinggi Liberia sebagai perguruan tinggi yang memberikan gelar[1] dan merupakan anggota Asosiasi Universitas Afrika.[2] SejarahSejarah sekolah ini dapat ditarik kembali ke Institut Vokasi Arthur Barclay yang berakar pada donasi tanah kepada Gereja pada tahun 1972.[3] Kampus ini kemudian berubah namanya menjadi Institut Teknik Arthur Barclay dan pertama kali membuka kelas pada bulan Februari 1979.[3] Para pemimpin Katolik kemudian mempertimbangkan membuka sebuah kolese Katolik pada tahun 1985, yang kemudian berujung pada pembukaan Politeknik Don Bosco.[3] Institusi ini diberikan izin oleh Legislatur Liberia pada 15 Agustus 1988.[3] Perang Sipil Pertama Liberia menyebabkan Don Bosco tidak beroperasi hingga tahun 1993, saat pembukaan Sekolah Ilmu Kedokteran Mother Patern.[3] Kemudian, pada bulan Januari 1997, yayasan sekolah ini akhirnya memutuskan untuk membuka sekolah, yang dilakukan pada bulan November tahun yang sama.[3] Politeknik Don Bosco kemudian berganti nama menjadi Politeknik Stella Maris pada tahun 2005.[3] Pada bulan Mei 2007, tentara Irlandia yang menjadi bagian dari Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Liberia mendonasikan 21 komputer dan sebuah kontainer besar berisi buku kepada sekolah ini.[4] Pada tahun 2009, sekolah ini memiliki 2.090 orang mahasiswa.[1] Dua ribu mahasiswa tersebut terbagi menjadi 1.324 orang laki-laki dan 766 perempuan.[1] Pada bulan Mei 2010, kelompok debat kampus ini memenangkan kompetisi debat antarkolese di Liberia yang diadakan oleh IBI International.[5] Politeknik Stella Maris berhasil mengalahkan enam sekolah lainnya, termasuk Universitas Metodis Episkopal Zion Afrika di babak final.[5] Pada bulan Mei 2011, mahasiswa politeknik ini menutup kelas untuk memprotes kenaikan biaya pendidikan dari $5 ke $7 per SKS serta sebuah ujian kelulusan yang harus dilalui sebelum dinyatakan lulus.[6] Referensi
Pranala luar
|