Pleurodira
Pleurodira adalah salah satu dari dua subordo Testudinata (kura-kura) yang anggotanya masih tersisa, yang lainnya adalah Cryptodira. Pembagian antara dua subordo ini mewakili perbedaan evolusi yang sangat mendalam antara dua jenis kura-kura yang sangat berbeda. Perbedaan fisik di antara mereka tetap saja signifikan, meskipun hanya sebatas perbedaan dalam anatomi tubuh dan sebagian besar organ internal, dan implikasi zoogeografisnya sangat besar. Pleurodira dikenal lebih umum sebagai kura-kura leher ular atau leher panjang atau leher sisi dan nama Pleurodira secara harfiah diterjemahkan menjadi "leher sisi", sedangkan Cryptodira secara harfiah berarti kura-kura leher tersembunyi.[6] Kura-kura Pleurodira saat ini hanya terbatas pada habitat air tawar di Belahan Bumi Selatan, sebagian besar di wilayah Australia, Amerika Selatan, dan Afrika. Di dalam subordo Pleurodira, terdapat dua famili yang masih hidup hingga saat ini, yaitu Chelidae, yang juga dikenal sebagai kura-kura leher panjang Austro-Amerika Selatan, dan Pelomedusidae, juga dikenal sebagai kura-kura leher panjang Afro-Amerika Selatan.[6] Namun sebelumnya, kura-kura Pleurodira adalah kelompok hewan yang tersebar sangat luas pada periode Kapur dan Senozoikum, dan bahkan mereka dapat ditemukan pada catatan fosil dari lingkungan perairan di seluruh dunia.[7][8] Definisi dan deskripsiPleurodira dapat dikenali dengan cara kura-kura dari subordo ini menyembunyikan kepala mereka untuk melindungi diri. Pleurodira menekuk lehernya secara horizontal ke samping, ke ruang di bagian depan dari salah satu kaki depannya. Lapisan atas tempurung yang lebih maju membantu kura-kura Pleurodira dalam melindungi lehernya, meskipun bagian bawah tetap tidak terlindungi pada saat penarikan leher tersebut. Metode melipat leher ke satu sisi tersebut menjadi asal dari penamaan Pleurodira ("leher sisi"). Metode ini berbeda dengan metode yang digunakan oleh kura-kura Cryptodira, yang melipat kepala dan lehernya di antara kaki depannya, ke dalam cangkang secara vertikal. Berbagai metode menekuk leher memerlukan anatomi tulang leher (vertebra serviks) yang sangat berbeda. Semua kura-kura yang masih hidup yang telah dipelajari sejauh ini memiliki delapan tulang leher.[9] Pada hewan Pleurodira, vertebra ini sempit pada bagian materi kelabu (substansi grissea) dan badan tulang dengan titik tengah cembung dua sisi (sentra bikonveks) pada satu atau lebih tulang leher.[9] Titik ini bertindak sebagai sambungan ganda, yang memungkinkan gerakan ke samping dengan sudut yang besar dan menyediakan sarana untuk melipat leher ke dalam bidang lateral. Sebaliknya, di Cryptodira, tulang lehernya lebar dan rata. Sentra bikonveks di beberapa tulang leher hewan Cryptodira memungkinkan leher untuk dilipat ke dalam secara vertikal.[9] Kura-kura Pleurodira juga berbeda dengan kura-kura Cryptodira dalam lekukan pada tengkorak mereka. Emigrasi (lekukan pada ujung) tengkorak hewan-hewan ini memberikan ruang dan penjangkaran untuk otot-otot rahang. Titik-titik pertemuan dan posisi emarginasi berhubungan dengan berbagai jenis tulang tengkorak yang berbeda. Perbedaan lainnya adalah pada susunan tulang cangkang dan sisik yang menutupi mereka. Kura-kura Pleurodira memiliki 13 skat (sisik) pada bagian plastron (dada) cangkang, sedangkan kura-kura Cryptodira hanya memiliki 12 skat. Skat ekstra tersebut disebut intergular dan berada di bagian depan plastron di antara skat gular. Penyu Pelomedusid juga memiliki mesoplastron, yang lebih membedakan kelompok ini dari Cryptodira. Taksonomi
Referensi
Wikispecies mempunyai informasi mengenai Pleurodira. |