Pisau cukurPisau cukur atau silet adalah benda tajam berupa lempengan baja kecil dan tipis, biasanya bermata dua.[1] Kata "silet" berasal dari nama dagang produk Gillette, yaitu nama belakang dari King Camp Gillette, pengusaha dari AS yang mencetuskan sistem pisau cukur sekali buang. Ia memulai praktik menjual alat cukur dengan murah kemudian mengambil keuntungan dari penjualan pisau cukur. Pisau cukur listrik dicetuskan oleh Jacob Schick pada 1928. Pisau silet adalah pisau yang khusus digunakan untuk mencukur. Pisau Silet yang umum dijumpai berbentuk pisau tipis yang memiliki dua mata dalam dua sisi yang terbuat dari baja, serta diletakkan pada alat atau pasangannya yang berbentu mirip huruf T, yang terbuat dari baja ataupun plastik. Dalam perkembangannya, pisau silet yang digunakan untuk bercukur memiliki berbagai ragam bentuk dan memiliki tingkat kepraktisan yang tinggi. Diantaranya adalah pisau silet yang memiliki dua mata pisau yang diletakkan dalam satu sisi, untuk menghasilkan hasil cukur yang lebih licin dari sebelumnya, ada pula yang memiliki tiga mata pisau cukur dalam satu sisi. Selain jumlah pisau, terdapat berbagai aksesoris yang digunakan untuk bercukur agar tidak melukai, seperti halnya sabun krim khusus yang digunakan untuk bercukur. SejarahKehadiran pisau cukur, cukup lama sejak peradaban manusia. Hal ini dikarenakan adanya temuan-temuan berupa batu ataupun kulit kerang yang diasah pada pekuburan-pekuburan kuno. Pada zaman besi dan perunggu, alat cukur dibuat dari dua bahan ini. Beberapa budaya bercukur ditemukan dalam berbagai peradaban. Di Mesir Kuno, pada masa Firaun, golongan masyarakat dapat dilihat dari cukuran jenggotnya. Para arkeolog juga menemukan alat cukur yang dibuat dari perunggu pada makam-makam raja-raja dan keluarga bangsawannya. Pada budaya Yunani kuno, mereka memiliki budaya cukur, tetapi tidak dalam kebudayaan Romawi yang menganggap budaya cukur bukanlah budaya kaum lelaki. Mereka membawa pisau cukur untuk bekal berperang untuk perkelahian satu lawan satu. Kata beard dalam yang memiliki dua arti, jenggot dan menghadapi, dalam bahasa Romawi adalah "barba". Kata ini kemudian melahirkan istilah barber yang berarti tukang cukur. Sedangkan Suku Indian di benua Amerika bercukur dengan menggunakan dua keping kerang sebagai jepitan. Pola Bercukur dari tokoh-tokoh masyarakat di Amerika Serikat sering dijadikan rujukan. Diantaranya adalah pola atau gaya bercukur rambut ala Jenderal Ambrose Everett Burnside, komandan tentara dari Potomac dalam Perang Saudara Amerika. Pola cukur yang dianutnya dinamakan pola Burnside yakni dengan membiarkan jambang tumbu melebat panjang sisi telinga sampai ke bagian pipi. Waktu itu sudah ada upaya untuk membuat pisau cukur yang aman, yang tidak melukai kulit pemakainya. selain itu, kaum wanita yang juga ingin berias, memerlukan pisau cukur, sehingga memunculkan pisau cukur yang tidak melukai atau Safety razor yang pertama muncul tahun 1762 oleh seorang tukan cukur profesional, Jean Jacques Perret. Sepanjang tepi pisau yang tajam diberi pengaman dari logam sehingga tidak mudah tergelincir dan melukai kulit. Sekitar 70 tahun kemudian, di Sheffield, Inggris, bentuknya disempurnakan, lebih ringan dan praktis untuk digunakan. Pisau cukur berbentuk T adalah temuan dari Amerika tahun 1880-an, tetapi pisaunya tidak bisa diganti, harus diasah secara teratur. JenisPisau cukur dengan mata pisau yang bisa digantiPisau cukur dengan mata pisau yang dapat diganti yang dikenal dengan pisau silet, pertamakali dibuat oleh seorang Salesman Keliling yang bernama King Gillette. Ide ini muncul dari temannya yang menemukan tutup botol sekali pakai, Willian Painter, sehingga memikirkan peralatan rumah tangga yang selalu dipakai namun yang bersifat praktis. Munculnya kebutuhan akan pisau cukur ketika tahun 1895, ketika Gillete akan bercukur, pisau cukurnya tumpul dan harus diasah. Dari kondisi itu mucul ide untuk membuat pisau cukur dengan mata pisau yang bisa diganti. Konsepnya sederhana hanya teknologinya yang saat itu dirasa sulit. Diperlukan waktu 6 tahun untuk menyempurnakannya dan tikan yang dihubunginya tidak bisa membuat pisau tajam dari baja yang setipis kertas dengan harga murah. Bahkan para insinyur dari Massachusetts Institute of Technology menganjurkan Gillette untuk melupakan produknya. Bantuan datang dari penemu lift listrik yang dioperasikan dengan hanya menekan tombol, Professor William Nickerson yang memberikan kerjasama dan bantuannya. Hasilnya dipasarkan pertamakali tahun 1903. Pisau cukur yang praktis, aman dan dapat dibawa ke mana-mana mulai dikenal dan permintaan meningkat. Pada tahun 1903, Amerika Serikat menghabiskan 300.000 alat cukur dengan 500.000 pisau siletnya. Dalam perkebangannya, ketika pemerintah Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia I, pemerintah memesan 3.5 juta alat cukur dengan 36 juta siletnya untuk membekali pasukannya. Pihak Sekutu atau Aliansi Amerika Serikat juga akhirnya ikut-ikutan memesan, sehingga Gillette mendapatkan keuntungannya. Namun kesederhanaan dan kepraktisannya membuat produk peralatan cukur dan pisau siletnnya mudah untuk ditiru. Sekaligus Gillette mendapat pesaing dari munculnya pisau cukur listrik. Pisau cukur listrikHadirnya pisau cukur listrik tidak terlepas dari peran Jacob Schick, seorang tentara Amerika serikat yang berdinas di Alaska, yang harus mengorek salju untuk membasahi siletnya, sedangkan bercukur tanpa sabun, krim ataupun air akan menimbulkan rasa sakit. Kondisi inilah yang memunculkan ide untuk membuat pisau cukur kering dengan tenaga listrik. Upayanya ini memakan waktu lima tahun dengan pengorbanan yang cukup besar seperi menggadaikan rumah untuk produksinya karena tidak ada yang mau meminjamkan modal. Temuannya dipatenkan pada tahun 1923. Pada tahun pertama upaya komersialnya hanya terjual sebanyak 3000 buah dan tahun berikutnya, dia mendapatkan keuntungan tipis, dan berhasil pada tahun 1937 dengan penjualan mencapai 2 juta unit. Untuk pisau cukur listrik ini, Schick mendapatkan saingan dari Remington dan Sunbeam. Remington menciptakan alat cukur khusus untuk kaum wanita. Sumber
Catatan kaki
Pranala luar
|