Pierre Beaumarchais
Pierre-Augustin Caron de Beaumarchais (bahasa Prancis: [pjɛʁ bomaʁʃe]; 24 Januari 1732–18 Mei 1799; dikenal juga dengan nama Beaumarchais) adalah seorang pengarang Prancis, dramawan, musikus, sekretaris kerajaan, dan pebisnis.[2] Sebagai penerbit karya lengkap Voltaire,[2] ia pula seorang pionir pengacu hukum hak cipta dan pendiri la Société des auteurs.[2] Semasa hidupnya ia terkenal dengan karya-karya teater, terutama komedi trilogi Figaro. Lahir sebagai anak dari pembuat jam, Beaumarchais berhasil menjadi figur yang berpengaruh di masyarakat Prancis dan di istana kerajaan Louis XV. Kehidupan awalBeaumarchais lahir di Rue Saint-Denis, Paris pada 24 Januari 1732.[2][3] Ia adalah satu-satunya laki-laki dari enam anak Andrè-Charles Caron, seorang pembuat jam di Meaux. Ia tertarik pada musik dan pandai memainkan beberapa alat musik.[3] Meski lahir sebagai Katolik, Beaumarchais memelihara simpati terhadap penganut Protestanisme dan, sepanjang hidupnya, mencoba memperjuangkan hak-hak sipil Protestan.[3] Hidup sebagai keluarga kelas menengah di Paris, Beaumarchais menjalani kehidupan yang nyaman, meski lilitan utang ayahnya tak kunjung selesai dan relasi suami–istri di antara keluarga cukup pelik.[4] Masa sekolahSejak umur sepuluh tahun, Beaumarchais bersekolah di sebuah école de rang (sebuah sekolah satu ruang yang umum diadakan di daerah rural atau di kota kecil di beberapa bagian di Eropa dan Amerika Serikat), di Maisons-Alfort tempat ia belajar sedikit bahasa Latin.[3][5] Dua tahun kemudian ia putus sekolah dan memutuskan untuk magang bersama ayahnya sebagai pembuat jam pada umur 13 tahun.[2][5] Selama masa magangnya, ia dikenal tidak patuh dan cenderung bermalas-malasan hingga satu waktu ia ditundung ayahnya. Namun ia dibolehkan kembali magang setelah ia meminta maaf atas perilaku buruknya.[3] Meski begitu, Beaumarchais menjadi perajin yang andal. Penemuan pentingPada masa itu, jam saku sangat dikenal tidak akurat dan tak bisa diandalkan ketepatan waktunya, sehingga jam saku umumnya hanya dipakai sebagai aksesoris semata. Hingga pada Juli 1753 Beaumarchais, dengan keandalannya dalam membuat jam, menemukan sistem bolosan (escapement) baru yang dikenal dengan nama à hampe atau à double virgule.[6] Desain baru tersebut mengubah sistem bolosan pada jam menjadi lebih akurat dan pepak.[6][7] Orang pertama yang merasa tertarik dengan penemuan Beaumarchais adalah seorang pembuat jam kerajaan di Paris Jean-André Lepaute.[7] Lepaute memutuskan untuk menjadi mentor Beaumarchais setelah pertemuan secara kebetulannya di tempat kerja keluarga Caron, menilai bahwa Beaumarchais memiliki potensi dan kepandaian dalam pembuatan jam. Lepaute mendekatkan diri kepada Beaumarchais hingga suatu saat mencuri ide dan penemuan Beaumarchais dengan tulisan deklaratifnya Lepaute system kepada Akademi Sains Prancis hingga dimuat di majalah sastra Mercure de France edisi September.[3][8] Geram mengetahui temuannya dicuri, Beaumarchais menulis surat artikulatif pada Mercure de France mengajukan klaim bahwa dirinya yang menemukan sistem tersebut dan mendesak Akademi Sains Prancis untuk melihat bukti dengan mata kepala mereka sendiri.[7] Di lain hal, Lepaute menguatkan klaimnya dengan pernyataan tiga Yesuit bahwa Lepaute telah menunjukkan sistem bolosannya kepada mereka pada Mei 1753.[7] Hingga pada Februari 1754, Akademi Sains Prancis menyatakan bahwa sistem bolosan yang ditemukan adalah milik Beaumarchais dan bukan milik Lepaute. Hal tersebut merupakan batu lompatan yang besar bagi Beaumarchais dan menjatuhkan popularitas Lepaute. Hingga pada suatu saat Beaumarchais diminta oleh Louis XV untuk membuat jam kecil yang dilekatkan pada cincin untuk Madame de Pompadour. Terkesan dengan karya Beaumarchais, Louis XV kemudian menyebut dan mengangkat Beaumarchais sebagai Lournisseur de la famille royale (leveransir keluarga kerajaan). Hal tersebut pula membuat tempat kerja keluarga Caron makmur.[8] KarierMasa hidup Beaumarchais menjadi tokoh di antara lingkup kerajaan diwarnai skandal yang berkaitan dengan kehidupan pribadinya. Namun, problem dan skandal yang melilitnya diringankan setelah Beaumarchais ditunjuk oleh Louis XV pada 1759 untuk mengajari Mesdames, empat putrinya, harpa.[2] Kemudian perannya tumbuh menjadi penasihat musik kerajaan.[3] Dengan kondisi tersebut, ia dipertemukan dan berteman baik dengan penanggungjawab keuangan istana Joseph Pâris Duverney.[2] Beaumarchais kemudian membantu melapangkan kesempatan Duverney mendapatkan persetujuan raja untuk pembangunan akademi militer baru École Royale Militaire. Sebagai timbal balik, Duverney menjanjikan Beaumarchais kesempatan untuk membuatnya kaya. Keduanya menjadi sangat dekat dan bekerja sama dalam keterlibatannya dengan banyak upaya bisnis. Dengan Duverney, Beaumarchais menjadi kenal dan menerjuni dunia bisnis dan keuangan. Ia kemudian melibatkan diri pada spekulasi komersial yang penuh risiko. Dengan kecerdasannya, dalam waktu singkat ia memperoleh keuntungan besar dan selanjutnya, dibantu Duverney, berhasil membeli posisi di istana sebagai sekretaris kerajaan pada 1761,[2] sesuatu yang memberinya harkat dan kehormatan di antara bangsawan Prancis. Sesaat kemudian, dibantu oleh Louis-François de Bourbon, ia membeli titel kedua yaitu Letnan Jendral Urusan Perburuan, posisi yang mengawasi taman kerajaan dan mengadili kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam perburuan.[2][9] Beaumarchais, dengan kedekatannya pada keluarga kerajaan, pula mulai mulai menulis karnaval kecil untuk pertunjukan untuk kalangan terbatas yang komikal dengan gaya bahasa populer.[2] Kunjungan ke MadridBeaumarchais memulai kunjungan ke Madrid, alih-alih menemani saudaranya, Lisette, yang baru saja ditinggal pergi oleh tunangannya Clavijo.[10] Beaumarchais tiba di Madrid dengan surat rekomendasi titah Duc de Choiseul, seorang penyokong politik Beaumarchais barunya selama di Madrid. Selama di kediamannya di Madrid, Beaumarchais lebih menekuni urusan bisnisnya dengan Duverney. Keduanya sibuk mengejar kontrak tanah pada petak-petak koloni Spanyol Baru Louisiana di dunia baru di barat. Menurut mereka, dengan meraih kontrak tersebut, keduanya dapat meraih hak impor budak ke banyak koloni Spanyol di Amerika.[3] Kerja sama bisnis Beaumarchais berkelaluan, membuatnya menghabiskan sebagian besar waktunya menyerap suasana dan kultur Spanyol. Meski urusan bisnisnya dijamin oleh banyak figur penting seperti menteri luar negeri Grimaldi, upayanya untuk mempertahankan kontrak untuk Duverney berujung pada kesia-siaan. Kondisi tersebut membuat Beaumarchais pulang ke negaranya pada bulan Maret 1765.[3] Kehidupan pribadiPernikahanBeaumarchais menikahi seorang janda kaya raya Madeleine-Catherine Aubertin pada 27 November 1756 setelah pertemuan pertamanya pada tahun sebelumnya. Sesaat setelah pernikahannya, pada 1757, ia mengangkat julukan baru bagi dirinya "Pierre-Augustin Caron de Beaumarchais".[11] Ia memanggil dirinya "de Beaumarchais" dengan alasan terinspirasi oleh nama fief Bosc Marchais milik istrinya. Menurutnya, julukan tersebut terdengar agung dan terkesan bangsawan dan dalam waktu singkat ia pun membuat lambang keluarga yang terperinci.[3] Namun, selang sepuluh bulan kemudian Madeleine-Catherine meninggal secara tiba-tiba pada usia 35 tahun,[2] membuatnya terjatuh dalam lilitan problem finansial. Beaumarchais dengan ini pula tiba pada posisi yang sulit dan dihadapkan dengan rentetan pengadilan dan skandal yang berlarut-larut yang membekas seumur hidupnya. Sebagai dramawanSelama di Spanyol, Beaumarchais berharap dijadikan konsulat oleh pihak berwenang Spanyol, yang di hari kemudian keseluruhan permohonannya ditolak.[3] Sebagai gantinya, Beaumarchais berkonsentrasi pada urusan bisnisnya dengan Duverney dan, di sela-sela aktivitas tersebut, geliat ketertarikannya pada seni drama mulai tumbuh. Di samping mengurusi kontrak bisnisnya, ia mencoba-coba menulis beberapa Farce yang dipertontonkan pada kalangan terbatas. Dari situ ia tergugah untuk menulis untuk teater besar. Titik awal popularisasi dirinya tercetak dengan karya drama pertamanya Eugénie yang ditayangkan perdana di Comédie-Française pada 1767.[10] Sedari kunjungannya dari Spanyol, meski tidak berlaba banyak, ia kembali ke Prancis dengan pengalaman baru yang ikut memengaruhi pandangan tentang karakter-karakter baru mengenai seni persandiwaraan. Terinspirasi dari urusan keluarganya di Madrid, Beaumarchais menghendakinya dijadikan sebuah karya sandiwara. Akan tetapi draf idenya tidak ia lanjutkan dan dilanjutkan oleh koleganya, salah satunya Goethe yang ia lanjutkan menjadi karya Clavigo.[3] Referensi
Pranala luar
Wikisource Prancis memiliki teks asli yang berkaitan dengan artikel ini:
|