Persma ManadoMengalihkan ke:
Persma didirikan pada tanggal 28 November 1960 dengan nama VIM (Voetbalbond Indonesische Manado). Salah satu tokoh sepak bola dari Sulawesi Utara adalah Mr. AE Mangindaan (Opa Mangindaan). Klub ini mendapatkan perhatian yang besar dari Gubernur Sulawesi Utara, EE Mangindaan, yang merupakan Pembina Persma. Kelompok pendukungnya bernama Persma Fans Club. Pelatih klub untuk musim 1986 lalu adalah Ronny Pangemanan. Sementara, pelatih klub untuk musim 2007 adalah Ronny Pangemanan dengan .. sebagai asisten pelatih. Saat ini Persma Manado diganti oleh PS Manado demikian tulisan David DS Lumoindong seorang pemerhati sepak bola. SejarahPada zaman Hindia Belanda, sepak bola adalah VIM (Voetbalbond Indonesische Manado). Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIM berganti nama menjadi Persma(Persatuan sepak bola Indonesia Manado). Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch Indisch Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Manado en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persma juga masih ada. Dan pada Tahun 1995, Persma manado dibawah asuhan E.E Mangindaan, menjadi tujuan utama setelah persebaya, Tim sepak bola eredivisi PSV Eindhoven yang pada saat itu diperkuat oleh pemain mega bintang Ronaldo.
Lape-demikian dia biasa disapaa-membidani Persma kembali ke Divisi I dan kemudian ke Divisi Utama pada 1996 bersamaan dengan sukses tim sepak bola Sulawesi Utara U-23 yang merebut medali perunggu di PON XIV 1996 di Jakarta. Sebelumnya mantan Pandam VII Trikora itu yang kini dikenal Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) sukses bersama tim PON XIII Irian Jaya yang mengoleksi emas di event empat tahaunan di Jakarata dengan bintang saat itu (alm) Izack Fatari. Kehebatan Persma di orbit Divisi Utama Liga Indonesia sayangnya hanya sampai 1999 karena tahun 2000 Mangindaan tak lagi menjadi gubernur dengan pangkat terakhir Letnan Jendral Purnawirawan. Persma pun mulai tenggelam dimulai dengan kegagalan tim PON XV 2000 di Surabaya dimana Firman Utina dan Stanley Mamuaja Cs terhenti di penyisihan grup.
Permasalahan dengan pemain asing dimana kontrak yang tidak dipenuhi pihak manajemen hingga dilaporkan ke otoritas teringgi sepak bola dunia FIFA membuat nama Manado untuk bidang sepak bola di mata dunia menjadi buruk. Alhasil Persma Manado dicoret dari keanggotaan PSSI atas rekomendasi dari FIFA. Hal ini yang membuat nama Persma Manado seakan hilang ditelan bumi. Eksistensi klub yang sempat berkibar di era pertengahan 90-an menjadi redup. Saling menyalahkan antar pihak atau melempar tanggung jawab antar kubu seakan tak pernah habis bila membahas tentang keterpurukan tim Persma Manado. Hilangnya nama Persma Manado di kancah pesepak bolaan tanah air. Keadaan saat ini dimana stadion-stadion di bumi nyiur melambai saat ini diantaranya Stadion Klabat, Stadion Maesa dan Stadion Gelora Ambang yang dahulunya dijubeli para suporter sepak bola, saat ini justru mulai dipadati oleh ilalang di biarkan kursi tribun penuh dengan rumput ilalang yang menjulang. Saat ini di Sulawesi Utara ada beberapa klub amatir yang berlaga di kompetisi resmi PSSI salah satunya khusus untuk di Kota Manado dengan hadirnya PS Manado yang saat ini menjelma menjadi Manado FC yang berlaga di Divisi 2 PSSI. Belum lagi beberapa tim amatir yang juga berlaga di kompetisi dibawah payung KPSI. Namun masih banyak kendala yang dihadapi dari tim-tim tersebut diantaranya dana karena saat ini sepak bola dilarang menggunakan dana APBD hingga pada permasalahan kepengurusan yang masih mengalami dualism kepemimpinan. Keseriusan untuk membangun sepak bola di daerah ini memang masih jauh dari harapan. PemainMeidy Tindy (Ondo)Kiper, Alen Mandey PrestasiNasionalPada tahun 1996 tim Sepak bola Sulawesi Utara yang berlaga di PON XIV Jakarta meraih medali perunggu yang kemudian sebagian besar pemain di tim ini menjadi pemain yang mengisi skuad Persma Manado. Nama-nama seperti Hendra Pendeynuwu hingga Alen Mandey menjadi pemain-pemain yang berlaga di Senayan saat itu yang kemudian menjadi punggawa tim Badai Biru. Setahun sebelumnya tepatnya pada tahun 1995 salah satu tim besar Eropa yang berasal dari negeri kincir angin Belanda PSV Eindhoven menyambangi Stadion Klabat untuk menggelar partai persahabatan menghadapi Persma Manado. Pemain sekelas Ronaldo Luis Nazario de Lima, Philip Cocu, Vampeta, Robert Fuhcs, Athur Numan beradu kekuatan dengan pemain Persma Manado semisal Rodrigo Araya, Francis Mewengkang, Juan Rubio, Edy Musriza hingga almarhum Izack Fatari. Liga Indonesia
Liga Super Indonesia
Piala Indonesia
Pengurusdimasa PERSMA Ketua Harian = Drs.Jimmy Rimba Rogi Sekretaris = Drs. N. Apituley Bendahara = Manajer = Ronny Pangemanan pelatih = Manuel Vega Asisten pelatih = Rudy Manumpil Dokter tim = Dr. Lucky Sondakh
Pemain TerkenalPemain nasional
Pemain Asing
Pelatih terkenalTokoh Bola terkenal
Kit Supplier
Sponsor
PendukungPersma Fans Club adalah suporter kesebelasan sepak bola Persma Manado yang berdiri sejak Ligina IV, tepatnya tahun 2001. Markas dan sekretariat Persma Fans Club berada di dekat Stadion Klabat. Setiap Jumat merupakan rutinitas Persma Fans Club baik itu pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan berkumpul bersama membahas perkembangan Persmania serta laporan-laporan dari setiap bidang kepengurusan. Tidak lupa juga melakukan pendaftaran bagi anggota baru dalam rutinitas tersebut. Staff
Transfer pemain 2009-2010Pemain masukPemain keluarMantan Pemain
Club Sepak Bola di kota Manado
|