Permaisuri Wongyeong

Permaisuri Wongyeong
원경왕후
Ibu Suri Raja Joseon
Periode10 Agustus 1418 – 10 Juli 1420[a]
PendahuluIbu Suri Sundeok
PenerusIbu Suri Uideok
Permaisuri Joseon
Periode10 Januari 1401 – 10 Agustus 1418[b]
PendahuluPermaisuri Jeongan
PenerusPermaisuri Soheon
Putri Mahkota Joseon
Periode4 Maret 1400 – 10 Januari 1401[c]
PendahuluPutri Mahkota Kim
Penerus
Kelahiran(1365-08-06)6 Agustus 1365[d]
Songgyeong, Cheoldong, Goryeo
(kini Kaesong, Korea Utara)
Kematian27 Agustus 1420(1420-08-27) (umur 55)[d]
Balai Byeoljeon, Istana Sugang, Hanseong, Joseon
(kini Istana Changgyeong, Seoul, Korea Selatan)
Pemakaman
Heonilleung, Seocho-gu, Seoul, Korea Selatan
Pasangan
(m. 1382)
Keturunan
Nama anumerta
  • 창덕소열원경왕후; 彰德昭烈元敬王后; Changdeok Soyeol Wongyeong Wanghu[1][2]
  • 원경왕태후; 元敬王太后; Wongyeong Wangtaehu[3]
KlanMin Yeoheung (melalui keturunan)
Yi Jeonju (melalui pernikahan)
AyahMin Je [ko]
IbuNyonya Samhanguk dari klan Song Yeosan

Permaisuri Wongyeong (Hangul원경왕후 민씨; 11 Juli 1365 – 10 Juli 1420)[i][e] dari klan Min Yeoheung, merupakan istri utama Yi Bang-won, Raja Taejong; penguasa ketiga Dinasti Joseon, dan ibu Sejong yang Agung.

Ia menjadi Permaisuri Joseon pada tahun 1400 dan dikenal sebagai Permaisuri Jeong (정비). Setelah suaminya menjadi Raja Emeritus Joseon pada tahun 1418, ia dianugerahi gelar Ibu Suri Hudeok (후덕왕대비).

Biografi

Kehidupan awal dan pernikahan

Nona Min lahir pada tanggal 11 Juli 1365,[e] tahun ke-14 pemerintahan Raja Gongmin dari Goryeo, dari pasangan Min Je [ko] dan Nyonya Song dari klan Song Yeosan.[4][5] Ia merupakan anak keempat dan putri ketiga dari delapan bersaudara. Kampung halamannya berada di daerah yang kini dikenal sebagai Kaesong, Korea Utara.

Nona Min terlahir dalam klan Min Yeoheung, yang merupakan salah satu klan bangsawan terkemuka pada akhir Dinasti Goryeo. Ayahnya merupakan sepupu Permaisuri Hui dari klan Yun Papyeong, permaisuri Raja Chunghye dari Goryeo, sehingga Nona Min juga bersepupu dengan Raja Chungjeong dari Goryeo.[f]

Nona Min juga merupakan nenek moyang dari beberapa permaisuri Joseon melalui keturunan kakak lelaki kakeknya, Min Byeon [ko]. Min Yu kelak menjadi buyut ke-12 Permaisuri Inhyeon, buyut ke-16 Istri Pangeran Min (ibu Heungseon Daewongun), buyut ke-17 Sunmok Budaebuin (istri Heungseon Daewongun) dan Permaisuri Myeongseong, serta buyut ke-18 Permaisuri Sunmyeong.

Melalui kakek buyutnya, Min Jeok [ko], Nona Kim masih bersepupu dengan selir suaminya kelak Yi Bang-won, Raja Taejong, yaitu Selir Kerajaan Myeong dari klan Kim Andong, serta dengan Putri Mahkota Hwi, istri pertama Raja Munjong.[g]

Pada tahun 1382, saat berusia 17 tahun, Nona Kim dijodohkan untuk menikahi putra kelima Yi Seong-gye dari istri pertamanya Nyonya Han dari klan Han Anbyeon, yaitu Yi Bang-won dari klan Yi Jeonju yang saat itu berusia 15 tahun.[4] Sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1392, ketika Yi Seong-gye mendirikan Dinasti Joseon, suaminya menerima gelar Pangeran Jeongan[6] dan ia pun kemudian menyandang gelar Putri Jeongnyeong (정녕옹주; 靖寧翁主).[5]

Keterlibatan dalam politik kerajaan

Perselisihan Pertama Antar Pangeran

Setelah mendirikan Dinasti Joseon, Yi Seong-gye menunjuk putra bungsunya Yi Bang-seok, Pangeran Uian yang lahir dari istri keduanya, Permaisuri Sindeok, sebagai penerus takhta. Keputusan ini mendapat penolakan keras dari putra-putranya yang lahir dari istri pertamanya Permaisuri Sinui, terutama Pangeran Jeongan yang merasa lebih berhak atas posisi tersebut karena peran penting mereka dalam pendirian dinasti. Ketegangan pun memuncak antara para penentang dan pendukung Yi Bang-seok, yang dipimpin oleh Permaisuri Sindeok dan Jeong Do-jeon.[7]

Pada tahun 1398, Jeong Do-jeon menerapkan undang-undang penghapusan tentara pribadi. Dengan larangan ini, para pangeran tidak lagi diizinkan memiliki senjata dan tentara pribadi. Menghadapi situasi ini, Nyonya Min diam-diam menyembunyikan senjata milik keluarga Min di rumahnya sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya kerusuhan. Setelah Yi Seong-gye jatuh sakit, keluarga Min mendorong Yi Bang-won untuk melakukan kudeta. Dengan bantuan saudara iparnya, Min Mu-gu dan Min Mu-jil, serta beberapa pangeran lain seperti Pangeran Ikan dan Pangeran Hoean, Yi Bang-won melancarkan aksinya. Mereka membunuh dua saudara lelaki tirinya, yakni Pangeran Muan dan Pangeran Uian, serta menghabisi Jeong Do-jeon, Nam Eun, Shim Hyo-saeng, dan para pendukung mereka. Dengan demikian, Yi Bang-won berhasil merebut kendali pemerintahan.[7]

Terkejut mendapati putra-putranya rela saling membunuh demi memperebutkan kekuasaan, ditambah rasa dukanya yang mendalam atas kematian sang istri, Raja Taejo akhirnya turun takhta dan segera mengangkat putra keduanya, Yi Bang-gwa, yang kelak menjadi Raja Jeongjong, sebagai raja yang baru.[7]

Perselisihan Kedua Antar Pangeran

Pada tahun 1400 (tahun kedua pemerintahan Raja Jeongjong), Yi Bang-gan, Pangeran Hoean melancarkan serangan terhadap Yi Bang-won, namun Yi Bang-gan akhirnya dapat dikalahkan, lalu diasingkan ke Tosan.[8] Setelah itu, Raja Jeongjong mengangkat Yi Bang-won sebagai putra mahkota dan menganugerahi gelar "Putri Mahkota Jeong" (정빈; 貞嬪; Jeongbin) kepada istri Yi Bang-won.[9]

Kehidupan sebagai permaisuri

Pada tahun 1400, setelah Yi Bang-won menjadi raja menggantikan Raja Jeongjong yang turun takhta, Putri Mahkota Jeong diangkat menjadi permaisuri dengan gelar "Permaisuri Jeong" (정비; 靜妃; Jeongbi).[10]

Konflik dengan Taejong

Pada awal pemerintahan suaminya, Permaisuri Wongyeong terlibat dalam pertengkaran hebat dengan sang suami terkait keputusannya untuk mengambil selir. Pada tahun 1401, ketika ia mengetahui Raja Taejong mendekati seorang dayang istana, ia begitu marah dan langsung memanggil dayang tersebut untuk diinterogasi. Kabar itu pun sampai di telinga Raja Taejong yang membuatnya marah dan mengusir para pelayan dan kasim dari istana permaisuri.[11]

Pada tahun 1402, ketika mengetahui mantan pelayannya (yang kelak menjadi Selir Kerajaan Hyo dari klan Kim Cheongpung) mengandung anak Raja Taejong, Permaisuri Wongyeong langsung menugaskan pelayannya, Samdeok untuk mengawasi Selir Kim. Setelah Selir Kim melahirkan seorang putra bernama Pangeran Gyeongnyeong, Permaisuri Wongyeong dan keluarganya berusaha menindas ibu dan anak itu dengan menghalangi pemberian bantuan yang dibutuhkan pasca melahirkan. Namun, meski menghadapi banyak tekanan, Selir Kim dan putranya berhasil selamat. Pada saat itu, Raja Taejong tidak menyadari bahwa ibu dan anak itu hampir saja meregang nyawa. Setelah mengetahui penindasan yang mereka alami 13 tahun kemudian, Raja Taejong pun menghukum dan menyingkirkan dua saudara iparnya Min Mu-hyul dan Min Mu-hoe, yang terlibat dalam penindasan itu.[12]

Raja Taejong mulai merasa terganggu dengan sifat cemburu istrinya yang berlebihan. Setelah mempelajari kembali aturan terkait jumlah selir serta tradisi raja-raja sebelumnya, ia akhirnya memutuskan untuk memilih selir baru,[13] yaitu Nona Kwon (yang kelak menjadi Selir Kerajaan Ui dari klan Kwon Andong), putri seorang pejabat di Sungkyunkwan. Mendengar hal ini, Permaisuri Wongyeong, yang tidak terima dengan keputusan suaminya itu, menangis sambil menarik-narik pakaian suaminya. Ia bahkan menolak makan sehingga membuat upacara pernikahan Raja Taejong dan Nona Kwon harus dibatalkan. Akibat kejadian ini, Permaisuri Wongyeong mengalami gangguan emosional dan suaminya pun harus menunda pertemuan resmi selama beberapa hari.[14]

Pengasingan dan kematian keluarga

Raja Taejong yang khawatir akan meningkatnya pengaruh keluarga istrinya, mengambil langkah tegas dengan menyingkirkan saudara-saudara istrinya demi memperkuat kekuasaan kerajaan. Keempat saudara laki-lakinya dieksekusi atas perintah Raja Taejong. Pada awalnya, Min Mu-gu dan Min Mu-jil hanya diasingkan masing-masing di tempat yang berbeda, pertama di Yŏnan-gun, Provinsi Hwanghae dan Jangdan-gun, Provinsi Gyeonggi,[15] lalu dipindahkan ke Yeoju dan Daegu.[16] Namun, pada tahun 1410, dua tahun setelah kematian ayah mereka, Raja Taejong memerintahkan agar dua bersaudara itu mengakhiri hidup mereka sendiri di tempat pengasingan terakhir mereka, Pulau Jeju.[17] Enam tahun kemudian, dua saudara laki-lakinya yang lain, Min Mu-hyul dan Min Mu-hoe, juga dijatuhi hukuman mati oleh Raja Taejong.[18]

Tahun-tahun terakhir

Pada tahun 1418, suaminya turun takhta, lalu menyerahkan takhtanya kepada putra ketiga mereka Yi Do, Raja Sejong. Namun, suaminya tetap memegang kendali penuh selama tiga tahun setelahnya, serta membuat keputusan penting, termasuk mengeksekusi ayah mertua putranya, Sim On [en], pada tahun 1419, serta dua paman iparnya pada tahun 1418.[19]

Setelah Raja Taejong menjadi Raja Emeritus, ia dianugerahi gelar "Ibu Suri Hudeok" (후덕왕대비; 厚德王大妃) oleh putranya.[20] Masa jabatannya sebagai Ibu Suri tidaklah berlangsung lama, hanya dari tanggal 10 Agustus 1418 hingga kematiannya, hampir mencapai tahun ketiga. Ibu Suri Hudeok, yang telah menjadikan suaminya raja tetapi harus merelakan saudara-saudaranya dibunuh sebagai imbalannya, meninggal pada tanggal 10 Juli 1420[e] di Balai Byeoljeon, Istana Sugang, pada usia 55 tahun.[21] Raja Taejong meninggal dunia dua tahun kemudian[22] dan mereka dimakamkan bersama di Heolleung, Distrik Seocho, Seoul.

Gelar anumerta

Pada awalnya, Ibu Suri Hudeok dianugerahi gelar anumerta "Ibu Suri Wongyeong" (원경왕태후; 元敬王太后) pada tanggal 25 Agustus 1420.[3] Namun, pada tanggal 14 September 1420, ia dianugerahi gelar anumerta "Permaisuri Wongyeong" (원경왕후; 元敬王后) oleh putranya, Raja Sejong.[1] Pada tahun 1424, Raja Sejong menambahkan gelar Changdeoksoyeol (창덕소열; 彰德昭烈) ke dalam gelar anumertanya.[2]

Keluarga

Orang tua

  • Kakek
    • Min Byeon, Pangeran Yeoheung (여흥군 민변; 閔忭; 1315 – Mei 1377)
  • Nenek
    • Nyonya Yangcheon dari klan Heo Yangcheon (양천현부인 양천 허씨; 陽川縣夫人 陽川 許氏; 1318–?); putri Heo Baek (허백, 許伯; ?–1357)
  • Ayah
    • Min Je, Adipati Mundo, Pangeran Yeoheung (민제 여흥부원군 문도공; 閔霽 文度公 驪興府院君; 1339 – 15 Januari 1408)
  • Ibu
    • Kandung: Nyonya Samhanguk dari klan Song Yeosan (삼한국대부인 여산 송씨; 三韓國大夫人 礪山 宋氏; 1342–1414); istri pertama Min Je
    • Tiri: Nyonya Yi dari klan Yi Yangseong (양성 이씨; 陽城 李氏; 1348–?)

Saudara-saudari

  • Kakak perempuan: Nyonya Samhanguk dari klan Min Yeoheung (삼한국대부인 여흥 민씨; 1358–?)
  • Kakak laki-laki: Min Mu-gu, Pangeran Yeogang (여강군 민무구; 閔無咎; 1360 – 17 Maret 1410)
  • Kakak perempuan: Nona Min dari klan Min Yeoheung (여흥 민씨; 1363–?)
  • Adik laki-laki: Min Mu-jil, Pangeran Yeoseong (여성군 민무질; 閔無疾; 1369 – 17 Maret 1410)
  • Adik laki-laki: Min Mu-hyul, Pangeran Yeowon (여원군 민무휼; 閔無恤; 1371 – 13 Januari 1416)
  • Adik laki-laki: Min Mu-hoe, Pangeran Yeosan (여산군 민무회; 閔無悔; 1373 – 13 Januari 1416)
  • Adik perempuan: Nona Min dari klan Min Yeoheung (여흥 민씨; 1378–?)

Pasangan

Keturunan

4 putri dan 8 putra:

  • Putri Jeongsun (정순공주; 1385 – 18 September 1460)
  • Putri Gyeongjeong (경정공주; 1387 – 29 Juni 1455)
  • Pangeran Agung Yi Il-nam (대군 이일남; 李一男; 1389)
  • Pangeran Agung Yi Yi-nam (대군 이이남; 李二男; 1390)
  • Pangeran Agung Yi Sam-nam (대군 이삼남; 李三男; 1392)
  • Putri Gyeongan (경안공주; 1393 – 8 Juni 1415)
  • Yi Je, Pangeran Agung Yangnyeong (이제 양녕대군; 1394 – 8 November 1462)
  • Yi Bo, Pangeran Agung Hyoryeong (이보 효령대군; 29 Januari 1396 – 22 Juni 1486)
  • Yi Do, Raja Sejong yang Agung (세종대왕; 15 Mei 1397 – 30 Maret 1450)
  • Putri Jeongseon (정선공주; 1404 – 5 Maret 1424)
  • Yi Jong, Pangeran Agung Seongnyeong (이종 성녕대군; 12 Agustus 1405 – 20 Maret 1418)
  • Pangeran Agung Yi Chung (대군 이충; 1407–1453)

Dalam budaya populer

Catatan

  1. ^ Kecuali dinyatakan lain, semua tanggal dalam artikel ini menggunakan kalender bulan.
  1. ^ Dalam kalender matahari, 9 September 1418 – 27 Agustus 1420.
  2. ^ Dalam kalender matahari, 2 Februari 1401 – 9 September 1418.
  3. ^ Dalam kalender matahari, 7 April 1400 – 2 Februari 1401.
  4. ^ a b Tanggal berdasarkan kalender matahari.
  5. ^ a b c Dalam kalender matahari, sang Permaisuri lahir pada tanggal 6 Agustus 1365 dan meninggal pada tanggal 27 Agustus 1420.
  6. ^ Ayahanda Min Je dan ibunda Hui-bi Yun merupakan anak Min Jeok [ko]
  7. ^ Ayahanda Min Jeok dan ibunda Myeong-bin (yang juga merupakan nenek Putri Mahkota Hwi) merupakan kakak-adik.

Referensi

  1. ^ a b Babad Sejong, Volume 19, 14 September 1420, tahun ke-2 Sejong, tahun ke-18 Yongle dari Dinasti Ming (Kelinci Tanah), artikel pertama dalam seri tersebut
  2. ^ a b Babad Sejong, Volume 25, 1 Juli 1424, tahun ke-6 Sejong, tahun ke-22 Yongle dari Dinasti Ming (Anjing Kayu), artikel pertama dalam seri tersebut
  3. ^ a b Babad Sejong, Volume 9, 25 Agustus 1420, tahun ke-2 Sejong, tahun ke-18 Yongle dari Dinasti Ming (Ayam Logam), artikel pertama dalam seri tersebut
  4. ^ a b "태종의 비, 형제들을 잃다". 우리역사넷. National Institute of Korean History. Diakses tanggal 18 Oktober 2024. 
  5. ^ a b Babad Taejong, Volume 36, 8 November 1418, tahun ke-18 Taejong, tahun ke-16 Yongle dari Dinasti Ming (Macan Kayu), artikel ke-6 dalam seri tersebut
  6. ^ Babad Taejo, Volume 1, 7 Agustus 1392, tahun pertama Taejo, tahun ke-25 Hongwu dari Dinasti Ming (Naga Api), artikel ke-2 dalam seri tersebut
  7. ^ a b c Babad Taejo, Volume 14, 26 Agustus 1398, tahun ke-7 Taejo, tahun ke-31 Hongwu dari Dinasti Ming (Ular Tanah), artikel pertama dalam seri tersebut
  8. ^ Babad Jeongjong, Volume 3, 28 Januari 1400, tahun ke-2 Jeongjong, tahun ke-2 Jianwen dari Dinasti Ming (Kuda Kayu), artikel ketiga dalam seri tersebut
  9. ^ Babad Jeongjong, Volume 3, 4 Maret 1400, tahun ke-2 Jeongjong, tahun ke-2 Jianwen dari Dinasti Ming (Ular Tanah), artikel pertama dalam seri tersebut
  10. ^ Babad Taejong, Volume 1, 10 Januari 1401, tahun pertama Taejong, tahun ke-3 Jianwen dari Dinasti Ming (Kuda Logam), artikel pertama dalam seri tersebut
  11. ^ Babad Taejong, Volume 1, 18 Juni 1401, tahun pertama Taejong, tahun ke-3 Jianwen dari Dinasti Ming (Babi Kayu), artikel kedua dalam seri tersebut
  12. ^ Babad Taejong, Volume 30, 15 Desember 1415, tahun ke-15 Taejong, tahun ke-13 Yongle dari Dinasti Ming (Macan Tanah), artikel pertama dalam seri tersebut
  13. ^ Babad Taejong, Volume 3, 8 Januari 1402, tahun ke-2 Taejong, tahun ke-4 Jianwen dari Dinasti Ming (Kelinci Logam), artikel kedua dalam seri tersebut
  14. ^ Babad Taejong, Volume 3, 7 Maret 1402, tahun ke-2 Taejong, tahun ke-4 Jianwen dari Dinasti Ming (Macan Logam), artikel ketiga dalam seri tersebut
  15. ^ Babad Taejong, Volume 14, 12 Juli 1407, tahun ke-7 Taejong, tahun ke-5 Yongl # e dari Dinasti Ming (Babi Air), artikel keenam dalam seri tersebut
  16. ^ Babad Taejong, Volume 14, 21 November 1407, tahun ke-7 Taejong, tahun ke-5 Yongle dari Dinasti Ming (Kambing Logam), artikel kedua dalam seri tersebut
  17. ^ Babad Taejong, Volume 19, 17 Maret 1410, tahun ke-10 Taejong, tahun ke-8 Yongle dari Dinasti Ming (Kambing Air), artikel pertama dalam seri tersebut
  18. ^ Babad Seongjong, Volume 281, 22 Agustus 1493, tahun ke-24 Seongjong, tahun ke-6 Hongzhi dari Dinasti Ming (Kera Kayu), artikel kedua dalam seri tersebut
  19. ^ Yi Han [이한] (2007). 나는 조선이다 [I Am Joseon] (dalam bahasa Korea). Seoul [서울]: Cheong-A Publishing Company [청아출판사]. hlm. 18–21. ISBN 978-89-368-2112-8. 
  20. ^ Babad Taejong, Volume 36, 8 November 1418, tahun ke-18 Taejong, tahun ke-16 Yongle dari Dinasti Ming (Macan Kayu), artikel pertama dalam seri tersebut
  21. ^ Babad Sejong, Volume 8, 10 Juli 1420, tahun ke-2 Sejong, tahun ke-18 Yongle dari Dinasti Ming (Tikus Api), artikel pertama dalam seri tersebut
  22. ^ Babad Sejong, Volume 16, 10 Mei 1422, tahun ke-4 Sejong, tahun ke-20 Yongle dari Dinasti Ming (Macan Api), artikel pertama dalam seri tersebut

Pranala luar

Permaisuri Wongyeong
Korea
Didahului oleh:
Permaisuri Jeongan
dari klan Kim Gyeongju
Permaisuri Joseon
1400–1418
Diteruskan oleh:
Permaisuri Soheon
dari klan Sim Cheongseong
Didahului oleh:
Ibu Suri Sundeok (Jeongan)
dari klan Kim Gyeongju
Ibu Suri Raja Joseon
1418–1420
Diteruskan oleh:
Ibu Suri Uideok (Jeongsun)
dari klan Song Yeosan
Kembali kehalaman sebelumnya