Perbukitan EdiacaraPerbukitan Ediacara (/ˌiːdiˈækərə/ ee-DEE-ak-ƏR-ə), adalah rangkaian bukit-bukit kecil yang merupakan bagian dari Taman Nasoinal Nilpena Ediacara yang terletak di bagian utara Pegunungan Flinders di Australia Selatan, sekitar 650 kilometer (400 mi) utara dari ibukota Adelaide. Perbukitannya diketahui sebagai lokasi dari fosil-fosil yang signifikan, menjadi asal nama dari sebuah periode geologi yaitu Ediakara. PertambanganArea ini mempunyai banyak tambang perak dan tembaga tua dari aktifitas pertambangan selama akhir abad ke-19.[1] Pertambangan pertamakali dilaporkan di Perbukitan Edicara pada 1888, dengan area yang nantinya dikenal sebagai Pertambangan Ediacara setelah lebih banyak costean digali di area ini. Percobaan terakhir kali untuk menambang di area ini terjadi pada 1967 oleh C.R.A Exploration. Mereka menggunakan bor berlian untuk menyusuri tanah, namun percobaan ini ditinggalkan karena tidak mendapat apa-apa.[2] Per tahun 2012, area ini masih bisa diakses untuk "eksplorasi mineral atau aktifitas pertambangan yang berlisensi".[3] Lapisan FosilPerbukitan ini juga memiliki lagerstätte fosil-fosil yang mewakili bentuk kehidupan multisel awal, yaitu Biota Ediakara.[1][4] Ada dua situs fosil berbeda yang berada pada wilayah Perbukitan Ediacara yang memiliki perlindungan atas warisan dari pemerintah: Situs Fosil Ediacara berada pada daftar Warisan Nasional Australia, sementara Situs Cagar Alam Palentologi Fosil Ediacara yang berada 20 km diutara situs pertama, masuk pada daftar Warisan Australia Selatan.[5][6] Situs warisan geologi IUGSPerihal "lokalitas yang dimana fosil-fosil Prakambrium yang terawetkan dengan baik pertamakali ditemukan di dunia", International Union of Geological Sciences (IUGS) memasukkan "Fosil-fosil Ediakara di Perbukitan Ediacara, Pegunungan Flinders" pada kumpulan dari 100 situs warisan geologi dari seluruh dunia pada Oktober 2022.[7] Asal kataNama "Ediacara" memiliki asal-usul yang masih diperdebatkan, namun berasal dari bahasa-bahasa Aborigin disekitar Pegunungan Flinders. Nama ini pertamakali digunakan pada pertengahan abad ke-19.[8][9] Sumber yang lebih awal menyarankan bahwa nama t"Ediacara" atau "Idiyakra" mungkin berasal dari sebuah istilah lokal yang memiliki arti "tempat didekat air".[a] Teori lainnya menyarankan bahwa nama tersebut merupakan hasil salah ucap dari dua kata "Yata Takarra" yang memiliki arti tanah yang keras atau berbatu ("yang merujuk kepada dataran dolomit datar Ediacara yang membentuk syncline Ediacara"). Mengenai teori ini, sudah diperdebatkan bahwa kata ini "tidak memiliki apapun yang sesuai dengan kata apaun yang memiliki arti 'air' pada bahasa lokal manapun di area ini". Tradisi lokal "menyebutkan bahwa namanya memiliki arti "dataran granit". Namun, karena perbukitan ini tidak memiliki batuan beku, hal ini bisa saja merujuk kepada kekerasan tanah di wilayah ini.[8] Wanita asal suku Kuyani berbahasa Adnyamathanha Beverley Patterson, yang pernah mendengar cerita mengenai fosil-fosil tersebut sejak kecil, mengatakan pada April 2023, bahwa Ediacara merupakan kat Adnyamathanha untuk kutilang zebra yang endemik di area tersebut.[11] Referensi
Pranala luar
30°49′S 138°8′E / 30.817°S 138.133°E Catatan Kaki
|