Perang Mataram–Blambangan IPerang Mataram-Blambangan I adalah sebuah konflik antara dua negara Jawa, yaitu Kesultanan Mataram dan Kerajaan Blambangan. Perang ini terjadi di Ujung Timur Jawa, dipicu oleh ambisi raja Mataram, Sultan Agung, untuk menguasai seluruh Pulau Jawa. Dengan dukungan Kerajaan Gelgel Bali, Blambangan yang baru saja pulih dari sebuah perpecahan itu pun harus mempertahankan diri melawan sebuah invasi.
Latar Belakang & PerangSultan Agung sangat berambisi untuk menyebarkan agama Islam di seluruh pulau Jawa. Selain karena faktor Islamisasi di pulau Jawa, Sultan Agung juga ingin menguasai dan menyatukan seluruh pulau Jawa dibawah kekuasaan Kesultanan Mataram. Salah satu kampanye beliau adalah menguasai wilayah timur pulau Jawa yaitu Kerajaan Blambangan yang saat itu wilayah ini masih memeluk agama Hindu. Perang ini mengakibatkan 500-1,000 warga meninggal akibat peperangan dan letusan Gunung Raung. Hingga membuat Tawangalun I terpaksa melarikan diri ke timur gunung (wilayah Banyuwangi saat ini di daerah Kedawung Sraten, Cluring, Banyuwangi), sedangkan putra mahkotanya, Mas Kembar, menjadi tawanan dan diboyong ke Mataram. Lihat pulaReferensiKaliAfif Khoirul M, Perlawanan Sengit Kerajaan Blambangan Hadapi Mataram Islam Hingga 3, https://intisari.grid.id/read/033803499/kisah-perlawanan-sengit-kerajaan-blambangan-hadapi-mataram-islam-hingga-3-kali Kisah Babad Sengkala, koleksi Perpustakaan Nasional, no. BR608. Babad Tanah Jawi Jilid X, koleksi Perpustakaan Museum Dewantara Kirti Griya, no. J10, Balai Pustaka-Batawi Sentrem, 1940. Dagh-Register gehouden int Casteel Batavia Anno 1624-1629, J.E. Heeres dan Th. van Riemsdijk, 1896. Dagh-Register gehouden int Casteel Batavia Anno 1631-1634, H.T. Colenbrander, 1898. Dagh-Register gehouden int Casteel Batavia Anno 1636, Н.Т. Colenbrander, 1899. Pangkat-Pangkat Caritanipun Serat Babad ing Tanah Jawi Sedaya: Awit Gusti Nabi Adam Dumugi Sapunika, koleksi Library of Congress, no. DS646.27.B326, Padmasantika, 1862 |