Pengeboman Kota Davao 2016
Pada 2 September 2016, terjadi ledakan di sebuah pasar malam di Kota Davao, sebuah kota besar di pulau Mindanao, Filipina. Ledakan terjadi pada pukul 22:24 (UTC+08.00). Ledakan tersebut menewaskan sekitar 14 orang dan melukai 71 orang. Organisasi teroris Abu Sayyaf mengaku bertanggung jawab atas kejadian ini. Latar belakangPada tanggal 28 Agustus 2016, presiden Duterte mengutus Angkatan Bersenjata Filipina untuk menyerang militan Abu Sayyaf,[1] setelah terjadinya peristiwa pemenggalan oleh mereka terhadap seorang remaja berusia 18 tahun enam hari sebelumnya setelah keluarga korban tidak mampu membayar uang tebusan yang diminta.[2] Wali kota Paolo Duterte sempat menerima ancaman bom dua hari sebelum kejadian mematikan ini. Dalam ancaman tersebut, para teroris menyatakan bahwa akan terjadi serangan di General Santos atau di Kota Davao pada tahun ini. Sang Wali kota tidak memberitahu hal ini kepada masyarakat sipil yang membuatnya akhirnya dikritik setelah peristiwa ini terjadi.[3] SeranganSerangan terjadi pukul 22:30 waktu setempat di pasar malam di jalan Roxas Avenue di sekat pusat kota, sekitar 100 m dari Universitas Ateneo de Davao. Tak lama setelah serangan, wali kota Duterte mengeluarkan pernyataan untuk mengkonfirmasi jumlah korban. Dia juga menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk memastikan siapa dalang dibalik peristiwa ini.[4] Lihat pulaCatatan
|