Pengakuan internasional terhadap Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk
Dari April 2014 hingga September 2022, Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) mengklaim menjadi negara merdeka. Kedaulatan mereka diakui oleh pemerintah Ossetia Selatan pada 2014, Rusia dan pemerintah Abkhazia pada Februari 2022,[1][2] Suriah pada Juni 2022[3][4] dan Korea Utara pada Juli 2022.[5] Pemerintah pro-Rusia di dua daerah di Donbas, sebuah wilayah historis di Ukraina paling timur, awalnya mendeklarasikan kemerdekaan sebagai respons dari Revolusi Maidan pada 2014. Mereka didukung oleh Rusia, yang menyediakan persenjataan dan pendanaan untuk mereka, menyebabkan berlarut-larutnya Perang di Donbas. Kesepakatan Minsk bertujuan mencapai solusi untuk perang tersebut dan mempertahankan integritas teritorial Ukraina, tetapi hanya menghasilkan gencatan senjata. Pada 24 Februari 2022, Rusia menginvasi Ukraina, hanya beberapa hari setelah mengakui DPR dan LPR, mengutip Ukraina tidak mematuhi Kesepakatan Minsk, beserta alasan-alasan lainnya. Pada 30 September 2022, Rusia secara resmi menganeksasi kedua wilayah berserta dua lainnya]]. Akibatnya, DPR dan LPR membatalkan klaim sebagai negara merdeka, dan kini menganggap dirinya sebagai bagian dari Rusia. Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sebagian besar komunitas internasional secara konsisten mengutuk klaim kemerdekaan DPR dan LPR di awal, tetap sama setelah aneksasi. Kedua peristiwa merupakan ilegal di bawah interpretasi arus utama terkait hukum internasional, yang menurut mereka teritori tersebut seharusnya milik Ukraina. Rujukan
Templat:Hubungan luar negeri Republik Rakyat Donetsk Templat:Hubungan luar negeri Republik Rakyat Luhansk Templat:Hubungan Rusia dengan Ukraina |