Pantun Melayu IndragiriPantun Melayu Indragiri adalah pantun yang diucapkan oleh anak negeri Indragiri di dalam wilayah maupun di luar Indragiri. Pantun, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah salah satu bentuk puisi Indonesia yang berasal dari Melayu, tiap baris (kuplet) biasanya empat baris yang bersajak (a-b - a-b), tiap baris biasanya berisi empat kata. Baris pertama dan kedua disebut sampiran yang merupakan tumpuan untuk baris ketiga dan keempat. Baris ketiga dan keempat itu disebut isi.[1] Tenas Effendy, Budayawan Melayu, memasukkan pantun ke dalam kelompok Tunjuk Ajar Melayu. Yaitu, segala jenis petuah, petunjuk, nasehat, manah, pengajaran dan contoh teladan yang bermanfaat dalam kehidupan manusia, untuk membimbing manusia ke jalan lurus yang diridhoi Allah Swt, yang berkahnya menyelamatkan manusia menjalani kehidupan di dunia untuk menuju akhirat kelak.[2] Manfaat PantunSelain sebagai seni (sentuhan terhadap jiwa / rohani), Pantun Melayu Indragiri lebih bermanfaat untuk menarik perhatian audiens sehingga lebih fokus dalam menyimak tutur kata pembicara. Sebaliknya, penutur Pantun / pembicara terlebih dahulu fokus, karena Pantun yang akan dilantunkannya bukan hanya tidak boleh salah, juga harus mengikuti kaedah-kaedah Pantun Indragiri. Dulu, menurut orang tua-tua Melayu Indragiri, Pantun merupakan mantra-mantra yang terkelompok sebagai Pitunang, yaitu mantra-mantra yang dapat menyebabkan pendengarnya sangatlah fokus. "Burung terbang jadi hinggap, angin bertiup jadi berhenti, air mengalir jadi tunak". Begitu ungkapan Orang Melayu Indragiri mana kala Pitunang diucapkan. Menurut Tenas Effendy manfaat tunjuk ajar Melayu (Pantun) ini amat besar dan berniai positif bagi kehidupan di dunia dan akhirat, baik bagi pribadi, maupun bagi masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga dalam Melayu, manfaatnya tidak berbad (manfaatnya amat luas, tidak dapat dihingga-hingga). Pantun Wisuda / Perpisahan SekolahBerikut ini beberapa contoh Pantun pada acara Wisuda Sarjana di Perguruan Tinggi atau acara Perpisahan Siswa Kelas XII. Kuat batangnya si Melapari Bagus dibuat bahan lemari Selamat datang tuan-tuan, puan-puan dan encik-encik di ITB Indragiri Kampus harapan anak negeri
Ke Singkayan mencari ikan kepala timah Ikan ditangkap pakai lukah Kepada orang tua wisudawan diucapkan tahniah Jerih payah kini berbuah sudah
Tinabung berbunga belum Merantaulah anak dahulu Jikalau di kampung berguna belum.
Hiu beli, belanak beli, ikan panjang berli dahulu Jikalau anak hendak berjalan Ibu cari, munsanak cari, induk semang cari dahulu.
Berbunga jatuh di air mengalir Di kampung orang pandailah membawa diri Berkata merendah-rendah, berjalan jangan menengadah, mandi di hilir-hilir
Udang galah dimasak bawang Yang baik di ITB Indragiri silah ditiru Yang salah bolehlah dibuang
Buang sauh di Kuala Tungkal Selamat jalan selamat berpisah Kenang jualah kami yang tinggal DaftarPustaka
[[Kategori:Pantun, Budaya]] |