Pamijen, Baturraden, Banyumas
GeografiLetak dan luas wilayahSecara administrasi desa Pamijen termasuk dalam wilayah kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas. Dari ibu kota kecamatan Baturraden berjarak kurang lebih 2 km, yang dapat ditempuh dengan angkutan umum dalam waktu 5 menit, dari pusat Kabupaten Banyumas berjarak 5,9 km, waktu tempuh kurang lebih 13 menit. |kode pos =53151 Desa Pamijen terdiri dari 2 Dusun dan 2 RW 14 RT
Luas wilayah desa Pamijen adalah 86,3006 Ha dengan batas - batas desa sebagai berikut:
Topografi dan jenis tanahDesa Pamijen memiliki topografi miring dengan beda ketinggian 25 m dengan ketinggian tempat antara 200–260 m di atas permukaan laut, sehingga tergolong dataran rendah. Sebagian tanahnya berjenis assosiasi latosol regosol tekstur tanahnya debu dengan struktur remah dan porous/sarang. Keadaan iklimDesa Pamijen mempunyai suhu rata-rata harian 27 derajat Celcius, kelembaban rata-rata harian 90 % sehingga Desa Pamijen tergolong daerah sedang, sangat baik untuk pertumbuhann tanaman dan kelangusungan hidup hewan ternak. Curah hujan rata-rata pertahun adalah 3531 mm dengan penyebaran yang tidak merata sepanjang tahun. DemografiJumlah penduduk desa Pamijen berdasarkan data sekunder monografi desa tahun 2022 adalah berjumlah 3044 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 1508 jiwa dan perempuan sebanyak 1536 jiwa. Potensi desa
Potensi wisata
Prestasi Desa
Kepala DesaSejarah para Kepala Desa
SEJARAH DESA PAMIJEN KECAMATAN BATURRADEN Pada masa penjajahan Belanda ada pahlawan Nasional bernama Pangeran Diponegoro. Dahulu ada perang yang terkenal dengan nama perang Diponegoro. Karena dia di cari oleh orang-orang belanda,akhirnya dia memerintahkan santrinya untuk menyebar, dan salah satu santrinya bernama K.H. Abdul Hamid. Dia diperintahkan untuk mengasingkan diri ke daerah banyumas dan akhirnya dia babad alas didaerah yang sekarang di beri nama desa Pamijen. Dialah orang yang pertama tiba di desa Pamijen pada tahun 1853. Mengapa di beri nama Pamijen ?? K.H. Abdul Hamid meninggal dunia pada tahun 1903. Dia dimakamkan di pemakaman desa pamijen (depok). Dahulu banyak orang yang berdatangan untuk berziarah (pamujan;istilah jawa berarti upacara keagamaan) ke makam dia, karena warga dahulu takut akan ziarah itu di salah gunakan untuk meminta hal sejenis pesugihan atau yang lainya,maka jika ada yang menanyakan makam dia, warga sekitar menjawab makam senjata. Karena banyaknya orang untuk melakukan ziarah (pamujan), dengan berjalanya waktu daerah ini di kenal dengan nama Pamujan atau sampai sekarang bernama Desa Pamijen. Ada berbagai versi yang menceritakan sejarah Desa Pamijen, salah satunya seperti cerita di atas, sumber dari orang tua dahulu,sekiranya bisa bermanfaat dan jika ada kesalahan kami mohon maaf karena sumber yang kami terima belum pasti. |