Pacific Rim
Pacific Rim adalah sebuah film sains fiksi Amerika yang disutradarai oleh Guillermo del Toro dan dibintangi oleh Charlie Hunnam, Idris Elba, Rinko Kikuchi, Charlie Day, Robert Kazinsky, Max Martini dan Ron Perlman. Film berlatar pada tahun 2020-an, ketika bumi sedang berperang melawan Kaiju[a] yaitu monster-monster raksasa yang muncul dari sebuah portal antardimensi di dasar Samudera Pasifik. Demi melawan monster ini, semua umat manusia bersatu untuk membuat Jaeger[b]. Jaeger adalah robot humanoid raksasa yang masing-masing Jaeger dikontrol oleh setidaknya 2 pilot yang pikirannya disatukan oleh sebuah Neural Bridge. Film ini diproduksi oleh Legendary Pictures dan didistribusikan oleh Warner Bros. Pictures. Film ini dirilis pada 12 Juli 2013 dan menerima ulasan positif untuk efek visual dan adegan aksinya. Film ini gagal menjadi box office di Amerika Serikat tetapi sangat sukses di negara lain.[4] Film ini memperoleh keuntungan total lebih dari $411 juta, termasuk $114 juta di Cina yang menjadi pasar terbesarnya. Sebuah sekuel yang diusung berjudul Maelstrom diumumkan pada 2014 dan dijadwalkan akan dirilis oleh Universal Pictures pada 4 Agustus 2017. Pada September 2015, sekuelnya dilaporkan telah "dihentikan secara tak jelas",[5] akan tetapi Del Toro dan Universal Pictures menjelaskan kalau sekuelnya hanya ditunda dan akan dilanjutkan ke depannya nanti. ProduksiPengembanganPada Februari 2006, dilaporkan kalau Guillermo del Toro akan menyutradarai screenplay fantasinya Travis Beacham yaitu Killing on Carnival Row, tetapi proyek ini tak pernah terwujud.[6] Beacham membayangkan Pacific Rim pada tahun berikutnya. Sambil berjalan-jalan di pantai dekat Santa Monica Pier, ia membayangkan sebuah robot raksasa dan seekor monster raksasa sedang bertarung sampai mati. Dia kemudian mendapat ide untuk memberikan masing-masing robot 2 pilot sambil bertanya "apa yang akan terjadi saat salah satunya mati?". Ia pun memutuskan kalau ini akan jadi "a story about loss, moving on after loss, and dealing with survivor's guilt".[7] Pada 28 Juli 2010, dilaporkan kalau del Toro selanjutnya akan menyutradarai adaptasi At the Mountains of Madness dari H. P. Lovecraft untuk Universal Studio.[8] Ketika del Toro bertemu pihak Legendary Pictures untuk mendiskusikan kemungkinan kerja sama dengan mereka, dia terpesona oleh treatment Beacham. Del Toro pun menyetujui tawaran Legendary. Sambil menyutradarai At the Mountains of Madness, dia akan memproduksi dan ikut menulis naskah Pacific Rim. Karena bentrokan dari jadwal kedua film, dia akan menyutradarai Pacific Rim hanya jika At the Mountains of Madness dibatalkan. Pada 7 Maret 2011, diberitakan kalau Universal tidak akan meneruskan At the Mountains of Madness karena del Toro tidak mau menyetujui budgetnya yang mencapai $150 juta dan rating R.[9][10] Proyek ini pun gagal pada hari jum'at dan del Toro menandatangani kontrak Pacific Rim pada seninnya. Permainan VideoSebuah permainan video single-player yang berdasarkan film ini diumumkan oleh Australian Classification Board. Permainannya akan dirilis untuk Xbox 360 dan PlayStation 3. Pacific Rim: The Video Game dirilis bersama filmnya pada 12 Juli 2013.[11] Permainan ini umumnya menerima ulasan negatif.[12] Reliance Games mengembangkan permainan Pacific Rim untuk platform smartphone seperti iOS dan Android dan versi ini juga menerima ulasan negatif.[13] Pemasaran dan promosiPada 28 November 2012, situs resmi film ini meluncurkan secara bersamaan 2 video viral. Satu video menggambarkan awal-awal serangan Kaiju yang tertangkap oleh kamera portabel.[14] Cetak biru yang menggambarkan desain mesin Jaeger juga dirilis online.[14] Pada 5 Juli 2013, novel grafik Pacific Rim: Tales from Year Zero dirilis. Novel ini ditulis oleh Travis Beacham dan tampilan sampulnya oleh Alex Ross, Tales from Year Zero disajikan sebagai prolog preliminer untuk filmnya dan berlatar 12 tahun sebelum kejadian filmnya.[15][16] Pada 18 Juni, Insight Editions menerbitkan Pacific Rim: Man, Machines, and Monsters, ini adalah sebuah buku yang ditulis oleh David S. Cohen. Buku ini berisi tentang produksi filmnya mulai dari konsep art, fotografi, pemeran dan kru film ini dan prakata dari del Toro.[17] PerilisanPacific Rim awalnya diharapkan rilis di bioskop pada juli 2012. Akan tetapi, Warner Bros. memutuskan untuk menunda tanggal perilisan filmnya sampai 10 Mei 2013. Pada maret 2012, diumumkan kalau film ini akan dirilis pada 12 Juli 2013.[18] Tayangan perdana film ini di Mexico City adalah pada 1 Juli 2013.[19] AlurPada 2013, kota-kota yang berdekatan dengan pantai di bumi berada dalam ancaman dari para Kaiju, binatang buas raksasa yang pada waktu-waktu tertentu muncul dari sebuah portal antar dimensi di dasar Samudera Pasifik yang disebut "The Breach". Untuk melawan mereka, negara-negara lingkar Pasifik membangun Jaegers, mesin tempur humanoid raksasa. Setiap Jaeger dikontrol oleh 2 atau lebih pilot yang otaknya dihubungkan. Proses ini disebut "drifting" untuk saling membagi beban mental yang berat dari mengoperasikan mesinnya. Jaeger awalnya efektif, tetapi banyak yang dihancurkan saat Kaiju tumbuh lebih kuat dan serangan mereka terjadi lebih sering. Di 2025, pemerintah menganggap program Jaeger tidak cocok lagi dan tidak melanjutkannya dan lebih memilih membangun dinding pertahanan di pesisir pantai. Empat Jaeger yang tersisa ditempatkan kembali ke Hong Kong untuk melindungi pesisir sampai dindingnya selesai. Komandan Jaeger, Stacker Pentecost memutuskan untuk membuat sebuah usaha terakhir untuk mengakhiri ancaman Kaiju dengan menghancurkan The Breach dengan sebuah senjata nuklir, walaupun dulu serangan nuklir terhadap portalnya tidak berhasil. Pentecost merekrut kembali pilot Jaeger yang pernah mengundurkan diri, Raleigh Becket untuk mempiloti Gipsy Danger, Jaeger yang Becket dan kakaknya Yancy pernah operasikan bersama. Lima tahun sebelumnya, Yancy terbunuh oleh seekor Kaiju saat masih terhubung secara mental dengan saudaranya. Raleigh pergi ke Hong Kong dengan Pentecost dan mulai mencari co-pilot baru. Raleigh memilih Mako Mori, pengurus proyek pembaruan Jaeger dan anak perempuan adopsi Pentecost. Pentecost dengan rasa enggan mengizinkan Mako untuk mengikuti tes dengan Raleigh. Selama tes, Mako melihat kembali ingatan traumatis dari serangan Kaiju yang membuatnya jadi yatim dan hampir melepaskan senjata Gipsy Danger di hangar. Pentecost menganggap Mako tak cocok untuk berperang dan memerintahkan mereka untuk tidak mengendarai Jaeger. Ketika sepasang Kaiju menyerang Hong Kong dan menghancurkan dua Jaeger lalu melumpuhkan yang ketiga yang bernama Striker Eureka, Pentecost dipaksa untuk menjalankan Gipsy Danger melawan mereka. Raleigh dan Mako bertarung dengan baik bersama-sama dan berhasil membunuh kedua Kaiju. Sementara itu, ilmuwan Newton Geiszler menciptakan sebuah alat yang bisa membuatnya terhubung dengan sebuah otak Kaiju yang rusak. Dia menemukan kalau para Kaiju bukanlah sekadar hewan buas tetapi secara genetik mampu merekayasa senjata di barisan depan dari sebuah pasukan alien penyerang. Pentecost mencari informasi lainnya dengan memerintahkan Geiszler untuk mengulang eksperimen terhadap sebuah otak Kaiju yang utuh dan mengirimnya ke Hannibal Chau. Hannibal Chau adalah seorang kriminal yang menjual bagian tubuh Kaiju di pasar gelap. Sambil memanen organ-organ dari salah satu Kaiju yang mati di Hong Kong, Chau dan anak buahnya diserang oleh anak Kaiju yang belum waktunya lahir yang kemudian menelan Chau seluruhnya. Geiszler dan rekan lab-nya Hermann Gottlieb berhubungan dengan otak bayi Kaiju itu dan mempelajari kalau The Breach hanya terbuka oleh DNA Kaiju yang menjelaskan kenapa semua usaha sebelumnya untuk menghancurkan portal tersebut gagal. Dua Jaegers yang tersisa memulai rencana pengeboman mereka terhadap The Breach. Pentecost secara sukarela mempiloti Striker Eureka yang menjadi satu-satunya yang sanggup membawa bomnya, karena Herc Hansen, co-pilot yang biasanya cedera di garis pesisir Hong Kong sementara Raleigh dan Mako mempiloti Gipsy Danger. Setelah sampai di portal, mereka disergap oleh tiga Kaiju. Pertarungan sengit pun terjadi yang berakhir dengan kematian satu Kaiju, tetapi Gipsy Danger pincang dan Striker Eureka terlalu rusak untuk melepaskan bomnya. Geiszler mengingatkan kedua Jaeger kalau mereka harus membawa seekor Kaiju ke dalam The Breach bersama mereka agar serangannya berhasil. Pentecost dan co-pilot Herc, Chuck Hansen meledakkan bomnya dengan tujuan membersihkan jalan ke portalnya untuk Raleigh dan Mako. Karena Gipsy Danger ditenagai oleh sebuah inti reaktor nuklir, itu bisa digunakan sebagai bom pengganti untuk menghancurkan The Breach. Hasil dari ledakan itu menghancurkan Striker Eureka dan membunuh Pentecost dan Hansen, juga salah satu Kaiju tetapi hanya melukai yang satunya lagi. Gipsy Danger membunuh Kaiju terakhir dan menggunakan tubuhnya untuk membuka "The Breach". Saat di dalam, Raleigh mengeluarkan kapsul penyelamat milik Mako dan mengatur penghancuran diri sendiri Jaeger. Gipsy Danger meledak di sisi lain portal dan menghancurkan markas alien dan The Breach. Raleigh berhasil melarikan diri dengan kapsul penyelamat dan kembali ke bumi sebelum portalnya runtuh. Kapsul penyelamat milik Mako dan Raleigh muncul ke permukaan dengan aman di Pasifik dan keduanya berpelukan saat helikopter penyelamat tiba. Dalam adegan kredit sesudahnya, Chau yang masih hidup memotong perut Kaiju yang baru lahir tadi untuk keluar. Lihat pulaCatatan
Referensi
Pranala luar
|