Nezatullah Ramadhan
Nezatullah Ramadhan (lahir tanggal 8 April 1991) di Jakarta adalah seorang pendiri Nara Kreatif. Nara kreatif merupakan sebuah yayasan yang membuka kelas paket belajar melalui daur ulang sampah yang disediakan bagi ratusan orang, di mana mereka juga dibekali beragam keterampilan. Kehidupan Neza kecil bisa dikatakan dimanja. Orang tua Neza merupakan orang tua yang memiliki penghasilan cukup, jadi sebagai anak semata wayang Neza bisa memiliki apapun yang ia inginkan. Tanpa terkecuali untuk urusan pendidikan, harus yang terbaik.[1] Pengalaman PahitNamun saat duduk di bangku Sekolah Menengah, Ia harus kehilangan semua fasilitas yang dimilikinya semula. Usaha orang tuanya bangkrut karena ditipu habis-habisan oleh seseorang. Karena saat itu Neza masih tergolong remaja, maka ia belum bisa berpikir jauh. Bahkan ketika SMA, Neza justru menjadi anak yang tergolong nakal, ia sering memalaki teman-temannya untuk meminta uang tambahan jajan. Meskipun begitu, usai kelulusan sekolah Neza diterima di Politeknik Negeri Jakarta Jurusan Teknik Mesin tanpa tes.[1] Buah KesabaranMeski sudah beranjak dewasa, sifat manja dan malasnya belum juga hilang. Hingga suatu saat ia terancam Drop Out karena nilai matematikanya nol. Ibunya sampai memohon kepada dosen agar diberi keringanan, tetapi ternyata ditolak. Kejadian tersebut tampaknya membuat Neza merasa terpukul dan malu, sehingga ia memiliki tekad untuk berubah dan memperbaikinya. Ia memutuskan mengikuti tes kembali dan akhirnya diterima kembali di jurusan yang sama. Tidak berhenti di situ perjuangannya. Tekadnya untuk berubah ditunjukkannya dengan berbuat lebih di kampus. Pada tahun 2012, ia bersama 2 rekannya mengajukan Proposal mengenai Usaha Daur Ulang Sampah dengan memberdayakan anak putus sekolah dan anak jalanan. Proposal mereka akhirnya diterima dan mendapat bantuan dana sebesar 35 juta. Dan inilah awal mula berdirinya Nara Kreatif. Sebagaimana sebuah usaha, suatu saat pasti akan mengalami jatuh bangun. Begitu pula dengan Nara kreatif. Kas menurun dan operasional terancam berhenti. Meskipun kedua teman Neza memutuskan mundur, Neza berusaha agar proyeknya tetap berjalan. Ia tak ingin menyia-nyiakan semangat anak-anak yang mulai berkarya. Apapun ia lakukan untuk mempertahankan proyeknya. Bahkan orang tuanya pun ikut terlibat, karena produk mereka belum juga laku. Hingga akhirnya kesabaran Neza membuahkan hasil. Satu per satu jalan terbuka, produknya mulai dilirik dan mendapat pesanan. Pada pertengahan tahun 2013 Nara Kreatif menjadi binaan Bank BNI. Social EntrepreneurPada tahun yang sama, Neza memutuskan menjadikan Pendidikan sebagai aspek utama dalam usahanya. Ia membuka kelas Paket A, B dan C. Berawal dari 30 peserta, kini telah berkembang menjadi 500 peserta yang mengikuti program ini. Ada kebahagiaan tersendiri bagi Neza ketika melihat anak-anak yang dulunya terputus sekolah, kini bisa menggenggam Ijazah. Keberhasilah program ini dapat dilihat dari Output anak-anak didiknya, yaitu 7 orang peserta berhasil melanjutkan kuliah dengan beasiswa dan 3 orang peseta bekerja di Perusahaan Swasta, beberapa juga menjadi pengusaha dengan bantuan modal yang difasilitasi oleh Nara Kreatif. Alasan mengapa Neza memilih menjadi Social Entrepreneur adalah menurut Neza bahwa Pendidikan dan berbuat baik merupakan investasi. Ia belum tahu apakah yang ia lakukan sudah cukup atau belum, tapi Ia bahagia dan suatu saat ia ingin dikenang sebagai Neza yang telah berbuat baik. Referensi |