NambudiriNambudiri atau dikenal sebagai Nampoothiri, Namboodiri, dan Nambūdiri, merupakan bagian dari kasta Brahmana Malayali dari Kerala, India. Sebagai bagian dari elite feodal tradisional, mereka dipimpin oleh Azhvanchery Thamprakkal Samrat dan dianggap sebagai kasta tertinggi di Kerala. Bersama para bangsawan Nair, mereka membentuk aristokrasi pemilik tanah, Jenmimar, hingga reformasi tanah Kerala pada tahun 1957[1]. Mereka tinggal di rumah leluhur yang disebut Illams dan dikenal sebagai penjaga tradisi Veda serta bahasa Sanskerta[2]. Menurut antropolog Joan Mencher, Nambudiri adalah kasta kaya dengan status tertinggi baik secara ritual maupun sekuler, memiliki kekuasaan yang melampaui para raja dan tidak terikat pada sistem politik kerajaan[3]. Mitologi dan SejarahMigrasi Nambudiri ke Kerala terkait dengan legenda penciptaan wilayah ini oleh Parasurama, avatar keenam Wisnu. Ia dikisahkan menciptakan Kerala dengan melemparkan kapaknya ke laut. Mereka disebut berasal dari tepi sungai Narmada, Krishna, dan Kaveri[4]. Sebagai Purwasika Brahmin, yang memiliki ikatan rambut di depan kepala. Mahadevan menyatakan bahwa Nambudiri adalah keturunan Brahmana zaman Sangam yang bermigrasi ke Malabar selama periode Kalabhra. Mereka membawa versi awal Mahabharata, yang menjadi cikal bakal epik dalam bahasa Malayalam[5]. Teori migrasi mereka bervariasi. Sebagian menyebutkan kedatangan melalui Tulu Nadu atau Karnataka, sementara lainnya melalui Celah Palakkad di Ghat Barat. Pemukiman awal mereka berada di sekitar sungai Bharathappuzha, dengan Azhvanchery Thamprakkal menjadi pemimpin wilayah ini sebelum akhirnya memindahkan pengaruh mereka ke Tirur[6]. Hibah tanah bebas pajak dari raja membantu memperkuat peran ritual Nambudiri dalam legitimasi penguasa. Pengaruh Sosial dan SpiritualitasAdi Shankara, tokoh Weda terkemuka, berasal dari komunitas Nambudiri. Ia memulai tradisi yang mengizinkan hanya Nambudiri menjadi imam utama di Kuil Badrinath. Azhvanchery Thamprakkal Samrāṭ, pemimpin spiritual komunitas ini, memiliki hak atas Kuil Guruvayur dan berperan penting dalam upacara penobatan Zamorin, penguasa Kozhikode[7]. Komunitas ini dikenal karena praktik unik seperti ritual Śrauta dan filsafat Pūrva-Mīmāṁsā. Menurut sejarawan, akademisi dan mantan imam Gereja Katolik Siro Malabar asal India, Cyriac Pullapilly[8] mencatat pengaruh Nambudiri meluas ke agama, politik, ekonomi, dan budaya Kerala[9]. Lihat PulaReferensi
|