Nafi bin al-AzraqNafi bin al-Azraq bin Qays al-Hanafi al-Bakri (bahasa Arab: نافع بن الأزرق بن قيس الحنفي البكري, translit. Nāfiʿ ibn al-Azraḳ ibn Qays al-Ḥanafī al-Bakrī; meninggal 685) adalah seoarang pemimpin kelompok Khawarij di Azariqa pada Perang Saudara Islam Kedua.[1] Kebangsaan Nafi masih belum jelas, namun kemungkinan ayahnya adalah seorang budak yang dibebaskan asal Yunani. Menurut sejarawan Benjamin Jokisch, teori tersebut didukung dari namanya yang tidak umum di Arab. Teori lain, dia berkebangsaan Arab dari Bani Hanifah.[2] Sebelum diyakinkan oleh penyair Khawarij, Abu al-Wazi, dia memandang bahwa agama dan politik harus dipisahkan, yang mana ini merupakan hal yang bertentangan pada Politik Islam yang berkeyakinan bahwa agama dan politik harus berjalan bersama.[3] Abu al-Wazi kemudian meyakinkan Nafi bin al-Azraq untuk menyerang orang yang melawan Khawarij.[4] Pada pengepungan pertama Makkah pada tahun 683, dia bersama Abdullah bin Zubair mempertahankan kota melawan Umayyah. Setelah perang usai, pendapatnya berseberangan dengan Abdullah terhadap pembunuhan Khalifah Utsman dan dia pergi ke Basra yang mana kota tersebut sedang terjadi pemberontakan dari suku-suku disana. Dia mengambil alih kota dengan membunuh wakil gubernur dan membebaskan orang-orang Khawarij dari penjara. Dia kemudian diusir oleh Gubernur Zubayriyah dan pergi ke Ahwaz bersama pengikutnya. Dari sana, dia memimpin penjarahan di pemukiman di selatan Irak sebelum dibunuh oleh pasukan kekhalifahan pada tahun 685.[1] Azariqa adalah kelompok yang paling radikal dari kelompok-kelompok Khawarij lainnya. Doktrinnya diwariskan oleh Nafi bin al-Azraq. Beberapa doktrin mereka adalah memisahkan diri dari Khawarij yang memandang agama dan politik harus terpisah, menguji keimanan rekrutan baru tentang dogma Khawarij, dan mengizinkan untuk membunuh perempuan dan anak-anak dari musuh mereka.[1] Referensi
|