Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Mushaf Ali di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)
Mushaf Ali adalah naskah kuno Al-Qur'an yang dikumpulkan oleh Ali bin Abi Thalib. Ali adalah salah satu kolektor Al-Qur'an pertama dan telah mengatur ayat menurut urutan wahyu mereka. Sumber-sumber Syiah menyatakan bahwa setelah kematian Muhammad, Ali menawarkan kodeksnya kepada tim pemerintah yang bertanggung jawab atas koleksi Quran, tetapi tidak disambut baik.[1]
Sungguh, keberadaan sejarah dari naskah kuno ini tertentu, ia tidak tersedia lagi tidak seperti mushafsahabat nabi lainnya.[2] Sementara, beberapa kelompok Syiah percaya dalam perbedaan naskah kuno ini dengan Al-Qur'an, banyak ulama Syiah dan cendekiawan Alquran tidak setuju dengan mereka.[3][4]
Diskusi historis
Imam dan ulama Shiite dari abad ke-8M atau abad ke-2 H menolak ide perubahan teks Al-Qur'an. Bukti untuk ini yang di dalam banyak keluhan mereka terhadap tiga khalifah pertama, mereka tidak pernah menuduh mereka lainnya untuk mengubah teks; sebaliknya mereka menyatakan bahwa khalifah dan pengikut mereka "mengawetkan teks Kitab Suci tapi mendistorsi pesannya". Ada banyak narasi dari Imam yang menunjukkan kepercayaan mereka dalam keaslian teks Al-Qur'an seperti mengawetkan dalam naskah kuno Usmani. Satu-satunya titik perselisihan dengan naskah kuno Usmani pada pengaturan surah ke-93, ke-94, ke-105, dan ke-106. Mereka menyatakan bahwa surah ke-105 dan ke-106 adalah surah tunggal sebagai tampaknya dalam naskah kuno Ubayy. Demikian pula, mereka dianggap surah ke-93 dan ke-94 sebagai surah tunggal. Terakhir juga didukung oleh pemerintah awal Muslim seperti Umar bin Abdul-Aziz dan Tawus bin Kaysan.[5]
Rujukan
^Modarressi, Hossein. Tradition and Survival. vol. 1. pp. 2-4, Oxford: Oneworld, 2003. 1. ISBN 978-1-85168-331-4.
^Modarressi, Hossein. “Early Debates on the Integrity of the Qur'ān: A Brief Survey”. Studia Islamica (Maisonneuve & Larose), no. 77 (1993): 28-30 http://www.jstor.org/stable/1595789.
Artikel bertopik Al-Qur'an ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.