Museum Kota Samarinda
Museum Kota Samarinda atau dikenal juga dengan Museum Samarendah adalah museum yang berlokasi di Jalan Bhayangkara, kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Museum ini merupakan museum pertama di Kota Samarinda dan saat ini, museum dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda. SejarahPembangunan Museum Kota Samarinda menempat lahan yang dulunya merupakan sekolah SMP dan SMA 1 Samarinda.[1] Peletakan batu pertama dilakukan oleh Walikota Samarinda, Syaharie Jaang pada 4 Mei 2017. Anggaran pembangunan museum sebesar Rp12 miliar melalui APBD Kota Samarinda.[2] Pembangunan museum sempat menerima pro dan kontra dari alumni SMP 1 dan SMA 1 Samarinda yang protes dengan perubahan gedung sekolah bersejarah yang telah ada sejak 1953.[3] Pengerjaan museum ini diserahkan kepada Dinas Perumahan dan Permukiman Samarinda dan kemudian diserahterimakan kepada Dinas Kebudayaan pada akhir 2018. Museum Samarinda awalnya direncanakan dibuka untuk umum pada 25 Januari 2019, namun dibatalkan. Hal ini dikarenakan minimnya barang koleksi yang akan dipamerkan.[4] Museum Kota Samarinda dibangun pada Tahun 2019 dan diresmikan pada 4 Maret 2020.[5] Peresmian Museum kota Samarinda dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Timur, Dr H Awang Faroek Ishak sekaligus meresmikan Taman Samarendah dan Samarinda Tourism Information Center pada 8 Februari 2018.[6] Namun, akibat pandemi covid-19, museum ini pun tutup sementara. Museum ini kembali dibuka untuk umum pada 5 Oktober 2021.[7] BangunanMuseum Samarinda memiliki konsep arsitektur bangunan kotak memanjang sederhana yang terinspirasi dari Rumah Lamin khas Kalimantan dengan desain modern[5] dan sentuhan pola curtain wall (frame kaca) Sarung Sedjati Samarinda. Atap pelana sendiri dibangun dengan cara dipotong diagonal sebagai inspirasi dari sebuah perisai atau tameng Suku Dayak yang berfungsi sebagai pelindung.[7] KoleksiMuseum Samarinda memperkenalkan sejarah singkat Kota Samarinda melalui 200 lebih koleksi foto berupa dokumentasi foto Walikota Samarinda dari masa ke masa, koleksi foto Kota Samarinda tempo dulu, dokumentasi perkembangan Masjid Shiratal Mustaqiem, Masjid Raya Darussalam Samarinda, Kantor Penerbitan Nasional hingga sejarah SMA Negeri 1 Samarinda. Selain itu juga terdapat berbagai keramik yang berumur 50 tahun, berbagai replika artefak, alat pembuat kain sarung Samarinda, kerajinan tangan suku Dayak seperti kopiah, alat musik khas Kaltim dan sebagainya.[5] Koleksi museum yang diunggulkan ialah busana sarung Samarinda motif belang Hatta, seperangkan alat penginangan, dan bening dayak yang merupakan alat tradisional untuk menggendong bayi bagi suku Dayak Kenyah dan Dayak Bahau.[7] Koleksi lainnya adalah koleksi senjata perang seperti Mandau Dayak Kenyah, Sapeq Karaang yang merupakan alat musik tradisional suku Dayak Bahau dan replika prasasti yupa Muara Kaman.[8] Akses dan lokasiMuseum Samarinda dapat dikunjungi gratis dari hari Selasa - Minggu dari pukul 08.30-12.00 WITA dan akan tutup setiap hari Senin.[7] Referensi
|