Musa SayramiMullā Mūsa Sayrāmī (bahasa Uighur: موللا مۇسا سەيرامى, ULY: Molla Musa Seyrami, bahasa Uzbek: Mulla Muso Sayramiy; 1836–1917) adalah seorang sejarawan dari Xinjiang yang terkenal melalui catatannya mengenai sejarah wilayah tersebut pada abad ke-19 terutama mengenai Pemberontakan Dungan tahun 1864-1877. Walaupun nama etnis Uighur dan makna modernnya belum ada saat Musa Sayrami hidup,[1] ia kemungkinan beretnis Uighur jika ia lahir pada dekade-dekdade selanjutnya berdasarkan tempat kelaiharannya dan bahasa yang ia gunakan di karya-karyanya. KehidupanMusa berasal dari Desa Sayram yang berada di barat laut Kuqa yang kini masuk ke dalam daerah Kabupaten Baicheng, Xinjiang.[2] Desa Sayram berbeda dengan Kota Sayram yang berada di Kazakhstan.[3] Di masa mudanya, Musa pergi ke Kuqa untuk belajar di madrasah yang dikelola oleh Mulla Osman Akhund. Ia berteman dengan salah satu teman sekelasnya bernama Mahmudin (Muḥammad al-Dīn), putra dari Burhān al-Dīn Khoja, seseorang yang berpengaruh di klan Khoja. Musa nantinya menyebtu Mahmudin dengan nama "Khojam Padishah".[1] Pada musim panas tahun 1864 di masa awal Pemberontakan Dungan di Xinjiang, Musa bergabung dengan tentara pemberontak Khoja Burhān al-Dīn ketika mereka melewati Sayram. Bersama dengan Mahmudin, Musa menjadi salah satu pasukan pemberontak Burhan di Aksu dan Uqturpan dan menjadi orang kepercayaan Burhan di sana.[1] Setelah warga Uqturpan melengserkan kekuasaan Khoja pada tahun 1867, Musa Sayrami mengawal klan Khoja yang sekarang ditahan menuju pusat pemimpin baru di wilayahnya yaitu Yaqub Beg. Ia kemudian bertugas di dalam pemerintahan Yaqub Beg di bawah Mirza Baba Beg, zakatchi (bendahara) Aksu.[1] Musa selamat dari penyerbuan Xinjiang oleh pasukan Zuo Zongtang dari Dinasti Qing pada tahun 1877 yang menewaskan Yaqub Beg. Ia menghabiskan sisa hidupnya di Aksu dengan menulis karyanya yang berjudul Tarikh-i amniyya,[4] yang ia selesaikan pada tahun 1903. Tārīkh-i amniyya dan Tārīkh-i ḥamīdiTārīkh-i amniyya ("Sejarah Kedamaian")[5] yang ditulis dalam bahasa Chagatai—bahasa tulis lama di Asia Tengah serta dinilai sebagai bentuk awal dari bahasa Uighur dan bahasa Uzbek modern. Menurut ilmuwan, naskah tuisan Musa Sayrami dalam bahasa Chagatai telah memperlihatkan karakteristik dari bahasa Uighur modern.[1] Ilmuwan-ilmuwan dari Uni Soviet menilai bahwa judul dari karya Musa menyiratkan nama dari salah satu temannya yaitu Dadhah Muhammad Amin Bai Aqsaqal, sehingga judul kemudian terbaca sebagai "Sejarah untuk Amin". Amin adalah seorang tetua (aqsaqal) di subjek-subjek Rusia di Aksu dan Uqturpan. Ia menjalin korespondensi dengan konsul Rusia di Kashgar yaitu Nikolai Petrovsky. Ilmuwan Uni Soviet K.A. Usmanov kemudian meyakini bahwa Petrovsky, yang dikenal sebagai kolektor benda-benda bersejarah dari Xinjiang, kemungkinan berperan dalam mendukung Musa untuk menyelesaikan karyanya.[1] Tārīkh-i amniyya, yang kini ditemukan di beberapa naskah terisah, terdiri atas bagian-bagian berikut.[4]
Tārīkh-i amniyya pertama kali diterbitkan oleh ilmuwan Rusia N. N. Pantusov di Kazan pada tahun 1905.[6] Sebuah terjemahan ke bahasa Uighur modern diterbitkan di Urumqi pada tahun 1988 dengan judul Tärikhi äminiyä.[5][7] Tārīkh-i ḥamīdi ("Sejarah Ḥamid") adalah versi revisi dari Tārīkh-i amniyya yang diselesaikan tahun 1908. Sebuah terjemahan ke bahasa Uighur modern oleh Enver Baytur diterbitkan di Beijing pada tahun 1986.[5][8] Sejarawan modern seperti Kim Hodong menilai Sayrami sebagai salah satu sejarawan terbaik dari Asia Tengah dan bukunya adalah sumber terpenting mengenai Pemberontakan Dungan dan rezim Yaqub Beg.[9] Referensi
Pranala luar
|