Muhammad Syafii Antonio

Muhammad Syafii Antonio
LahirNio Cwan Chung
12 Mei 1967 (umur 57)
Sukabumi, Jawa Barat
Pendidikan
Suami/istriIr. Hj. Mirna Rafki, MM
Khadija El Khayati[1]
AnakMuhammad Ridha Syafii Antonio (wafat)[2]
Orang tua
  • Nio Sem Nyau (bapak)

Prof. Dr. H. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec. (lahir 12 Mei 1967) adalah profesor ahli perbankan syariah, dan pendiri Institut Agama Islam Tazkia. Syafii Antonio lahir dengan nama Nio Cwan Chung atau nama Indonesianya Pilot Sagaran Antonio, tetapi kemudian menggunakan nama Muhammad Syafii Antonio setelah masuk Islam pada tahun 1984.[3]

Latar belakang

Syafii Antonio dibesarkan dalam keluarga yang menganut agama Konghucu. Ayahnya adalah seorang pendeta agama Konghucu bernama Nio Sem Nyau.[4] Ketertarikannya terhadap Agama Islam karena Syafii Antonio memiliki teman-teman pergaulan yang taat menunaikan salat lima waktu. Meski belum mengucapkan kalimat syahadat, Syafii Antonio ketika itu turut mempelajari dan melaksanakan shlalat.[5]

Syafii Antonio diberikan kebebasan dalam memeluk agama. Dia sempat memeluk agama Kristen dan namanya berganti menjadi Pilot Sagaran Antonio. Keputusannya memeluk agama Islam dilakukannya setelah Syafii Antonio melakukan kajian komparatif terhadap agama-agama lain, dengan menggunakan tiga pendekatan yakni sejarah, alamiah, dan nalar rasio. Namun, pendekatan kitab suci tidak digunakannya agar hasilnya bisa objektif.[5]

Pada umur 17 tahun, Syafii Antonio akhirnya memutuskan untuk memeluk agama Islam di bawah bimbingan K.H. Abdullah bin Nuh al-Ghazali pada tahun 1984. Keluarganya sempat menentang keputusannya untuk memeluk agama Islam, tetapi disikapinya dengan sabar dan santun. Setelah itu, sang Ibu turut memeluk Agama Islam.[5]

Pendidikan

Syafii Antonio memperdalam bahasa Arab di Pesantren an-Nidzom Sukabumi yang dipimpin oleh KH Abdullah Muchtar, selama tiga tahun. Dia sempat menempuh kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan IKIP, lalu pindah ke IAIN Syarif Hidayatullah dan melanjutkan kuliahnya di Universitas Yordania, atas kesempatan dari Muhammadiyah. Dia sempat ingin melanjutkan kuliahnya ke Universitas Manchester, tetapi batal akibat Perang Teluk, sehingga Syafii Antonio memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya ke Universitas Islam Internasional Malaysia.[6]

Karier

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Syafii Antonio bergabung dengan Bank Muamalat Indonesia. Dia juga mendirikan Asuransi Takaful dan reksa dana syariah.[6] Pada tahun 2006, Syafii Antonio diangkat oleh Perdana Menteri Malaysia sebagai shariah advisory council untuk Bank Negara Malaysia. Selain itu pada 20 Juni 2008, dia dipercaya menjadi International Shariah Advisor untuk Al-Mawarid Finance, Dubai, dan Komite Ahli Perbankan Syariah untuk Uni Emirat Arab.[4]

Selain aktif dalam pengembangan perbankan syariah dan bidang pendidikan, Syafii Antonio juga aktif di Yayasan Haji Karim Oei yang membantu Muslim Tionghoa.[5] Di bidang pendidikan, selain aktif di STIE Tazkia, Syafii Antonio juga tengah mengembangkan Andalusia Islamic Center di Sentul City, di atas lahan seluas 2,5 hektare sebagai sarana dakwah, pendidikan dan silahturahmi. Syafii Antonio menikah dengan Hajjah Mirna Rafki.[4]

Syafii Antonio mengakhiri jabatannya sebagai Ketua/Rektor STEI Tazkia pada November 2017, tetapi masih tetap menjabat sebagai salah satu pendiri.[7]

Pada Februari 2023, Syafii Antonio dikukuhkan sebagai guru besar/profesor dalam bidang ekonomi syariah pada Institut Agama Islam Tazkia. Ia menjadi guru besar pertama kampus tersebut sejak didirikan pada tahun 2001.[8]

Pendidikan

  • Sarjana bidang Syariah dan Hukum, University Jordan, tahun 1990
  • Master of Economic, International Islamic University, Malaysia, tahun 1992
  • Doktor Banking & Micro Finance, University Melbourne, Australia, tahun 2004

Karier

  • Komite Ahli Pengembangan Perbankan Syariah Bank Indonesia
  • Dewan Komisaris Bank Mega Syariah Indonesia
  • Anggota Dewan Pengawas Syariah Bank Syariah Mandiri
  • Anggota Dewan Pengawas Syariah Asuransi Takaful
  • Anggota Dewan Pengawas Permodalan Nasional Madani
  • Anggota Dewan Syariah Nasional, Majelis Ulama Indonesia
  • Pimpinan STIE Tazkia

Penghargaan

Beberapa penghargaan yang pernah diterima:[3]

  • Syariah Award oleh Bank Indonesia, Majelis Ulama Indonesia, dan Bank Muamalat Indonesia, tahun 2003
  • Anti Corruption and Good Corporate Award, Kementerian PAN-Reformasi Birokrasi, tahun 2007
  • Arab Asia Finance recognition Award, Arab Asia Finance Forum, tahun 2008
  • Australian Alumni Award (Business Leadership category), Government of Australia, tahun 2009
  • IBF Award (best selling book: Muhammad SAW The Super Leader Super Manager), tahun 2009
  • IDB Prize Nominee mewakili Indonesia, Kementerian Keuangan
  • Nominator King Faisal International Prize, 2011

Pranala luar

Daftar referensi

Kembali kehalaman sebelumnya