Moshe Gafni

Moshe Gafni
Lahir5 Mei 1952 (umur 72)
Tempat lahirTel Aviv
Knesset12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20
Faksi yang diwakili di Knesset
Degel HaTorah

Moshe Gafni (bahasa Ibrani: מֹשֶׁה גַּפְנִי‎, lahir 5 Mei 1952) adalah seorang politikus Israel dan anggota Knesset dari koalisi Haredi Ashkenazi, Taurat Yudaisme Bersatu.

Biografi

Lahir di Tel Aviv, Gafni belajar di yeshiva, dan kemudian melanjutkan pendidikan di sebuah Kollel di Ofakim, lalu menjabat sebagai ketua di sana. Ia tinggal di Bnei Brak bersama istri dan ketiga anaknya.

Karier politik

Dia pertama kali terpilih menjadi anggota Knesset dari partai Degel HaTorah pada tahun 1988, dan diangkat sebagai Wakil Menteri Urusan Agama dalam pemerintahan Yitzhak Shamir pada tahun 1990. Pada pemilihan umum tahun 1992, partai tersebut bergabung dengan Agudat Yisrael dalam koalisi yang bernama Taurat Yudaisme Bersatu, dan berhasil memenangkan empat kursi. Meski awalnya kehilangan kursi, Gafni masuk Knesset pada 1994 sebagai bagian dari kesepakatan rotasi antara kedua faksi. Pengaturan serupa berlaku setelah pemilihan 1996, di mana Gafni mendapat kursi untuk separuh periode (sampai 1998).

Pemilihan di awal tahun 1999 membuat Gafni kembali ke Knesset dalam waktu yang lebih cepat dari perkiraan. Kali ini, tidak ada kesepakatan rotasi, sehingga ia menjalani masa jabatan penuh selama empat tahun, lalu terpilih kembali pada 2003 dan 2006. Ketika Degel HaTorah berpisah dari Agudat Yisrael, Gafni diangkat sebagai Ketua Fraksi DHT di parlemen.

Pada Knesset ke-18, Gafni menjadi ketua komite keuangan Knesset.

Pandangan dan pendapat

Gafni sangat menentang putusan Mahkamah Agung Israel yang mengharuskan negara untuk mengakui pernikahan pasangan gay yang diadakan di luar negeri, dengan menyatakan: "Kami tak memiliki negara Yahudi, tapi kami memiliki Sodom dan Gomora."[1] Namun, dia adalah salah satu dari sedikit tokoh masyarakat ultra-Ortodoks yang mengutuk kekerasan terhadap pawai kebanggaan gay di Yerusalem pada tahun 2006.[2]

Pada Februari 2016, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkritik Gafni dan sejumlah pejabat pemerintah lainnya karena membuat pernyataan yang merendahkan umat Yahudi Reformasi dan Konservatif, di mana Gafni menyebut kaum Yahudi Reformasi sebagai "gerombolan badut yang menusuk Taurat yang Kudus".[3]

Referensi

Kembali kehalaman sebelumnya