Monumen SegarayasaMonumen Segarayasa (disebut juga Segoroyoso) adalah sebuah bangunan rumah dan pendopo yang memiliki ukuran 7,20 m x 5,30 m. Monumen ini didirikan untuk memperingati tempat penyusunan strategi dalam Serangan Umum 1 Maret tahun 1949. Di tempat ini pernah dilakukan pertemuan untuk membahas rencana persiapan serta menyusun strategi Serangan Umum 1 Maret 1949. Namun pertemuan yang telah direncanakan oleh Komandan Wehrkreise III Letkol Soeharto bersama dengan para pejuang mengalami kegagalan karena rencana tersebut telah diketahui oleh mata-mata pihak Belanda. Kondisi bangunanMonumen yang terletak di Dusun Segoroyoso, Kelurahan Segoroyoso, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul pada saat ini hanya tersisa batur. Gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta pada tahun 2006 meruntuhkan bagian pendopo mengakibatkan bagian yang tersisa hanya batur setinggi 64 cm. Batur yang memiliki struktur ditutupi lantai ini terbuat dari ubin berwarna abu-abu berukuran 20 cm x 20 cm. Terdapat bekas berdirinya sokoguru dan saka pananggap di atas batur pendopo. Di bagian tengan terdapat bekas umpak sokoguru berukuran 40 cm x 40 cm dengan jumlah 4 buah. Selain itu, didapati pula bekas umpak saka pananggap berjumlah 12 buah yang memiliki ukuran masing-masing 35 cm x 35 cm. Pada setiap sisi pendopo terdapat undakan. Di sisi utara pendopo terdapat undakan yang menghubungkan pendopo dengan bangunan rumah. Sedangkan di sisi selatan, timur, dan barat masing-masing berjumlah dua buah. Panjang undakan adalah 250 cm dan lebar 20 mm, dengan tinggi masing-masing undakannya 10 cm. ArsitekturBerdasarkan dari penemuan sisa pendopo, diketahui bahwa model arsitektur yang digunakan pada Monumen Segoroyoso adalah model tradisional. Hal ini dapat dilihat dari tipe bangunan yang berupa joglo dan limasan. Bangunan yang menghadap ke arah selatan sesuai dengan kepercayaan yang diyakini oleh masyarakat Jawa.[1] Rujukan
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Monumen Segarayasa. |