Mimikri MüllerMimikri Müller adalah suatu fenomena ketika dua atau beberapa spesies yang berbahaya menyerupai sinyal peringatan satu sama lain. Spesies-spesies ini tidak harus berkerabat dekat, tetapi mereka biasanya memiliki satu (atau beberapa) pemangsa yang sama, dan mimikri Müller menguntungkan spesies-spesies ini karena para pemangsa akan menghindari semua spesies yang terlibat hanya dengan sedikit pengalaman. Mimikri Müller dinamai dari ahli alam Jerman, Fritz Müller, yang pertama kali mencetuskan gagasan ini pada tahun 1878. Ia mencoba memperkuat teorinya dengan model matematika pertama seleksi yang bergantung pada frekuensi.[2][3] Mimikri Müller pertama kali ditemukan dalam spesies kupu-kupu tropis yang memiliki pola warna yang serupa. Mimikri ini juga telah ditemukan dalam berbagai jenis serangga (seperti lebah) serta hewan-hewan lain seperti katak beracun dan ular karang. Mimikri ini tidak harus berbentuk visual; contohnya, banyak ular yang memiliki sinyal peringatan yang berkenaan dengan pendengaran. Selain itu, sistem pertahanan yang dimiliki oleh spesies-spesies ini tidak hanya dalam bentuk racun, tetapi apapun yang dapat mengusir pemangsa, seperti rasa yang tidak enak, duri-duri tajam, atau perilaku agresif yang merugikan pemangsa. Setelah beberapa mimik Müller terbentuk, mimik-mimik lain akan menjadi serupa dengan mimik yang paling umum digunakan akibat proses evolusi advergen (satu spesies berubah untuk menyesuaikan diri dengan beberapa mimik yang sudah muncul, dan ini bukan evolusi konvergen). Jika suatu mimik adalah sebuah "muslihat" dan spesies yang menunjukkan mimikri tersebut tidak dilindungi oleh racun atau sistem pertahanan lainnya, mimikri yang muncul adalah mimikri Bates. Catatan kaki
Daftar pustaka
|